Frekuensi yang tinggi tanpa perencanaan yang matang bisa menghasilkan job fair yang kurang efektif. Ibaratnya, banyak event tapi minim dampak.
Kualitas Job Fair: Apa yang Bisa Ditingkatkan?
Jika frekuensi bukan satu-satunya jawaban, mungkin kualitaslah yang perlu diperbaiki. Sebuah studi oleh International Labour Organization (ILO) menemukan bahwa job fair yang efektif bukan hanya mempertemukan pencari kerja dan pemberi kerja, tetapi juga menawarkan value added seperti pelatihan keterampilan, konseling karier, dan lokakarya.
Berikut beberapa elemen yang dapat meningkatkan kualitas job fair:
* Penyediaan Konseling Karier.
Banyak pencari kerja, terutama fresh graduate, masih bingung menentukan karier yang sesuai dengan minat dan kemampuan mereka. Konseling karier bisa membantu mereka memahami potensi diri dan memilih jalur karier yang tepat.
Misalnya, job fair yang diadakan di Surabaya pada 2023 menambahkan sesi konseling gratis dengan psikolog karier. Hasilnya? 70% peserta merasa lebih percaya diri saat melamar pekerjaan.
* Pelatihan Keterampilan di Tempat.
Di era digital, perusahaan sering mencari kandidat dengan keahlian teknis tertentu, seperti desain grafis, analisis data, atau manajemen media sosial. Job fair yang menyediakan lokakarya singkat di lokasi bisa membantu pencari kerja meningkatkan keterampilan mereka secara instan.
Contoh suksesnya adalah sebuah job fair di Jakarta yang mengadakan pelatihan membuat portofolio digital. Setelah pelatihan, 30% peserta langsung mendapatkan wawancara kerja.
* Fokus pada Industri yang Tepat.
Job fair yang efektif biasanya dirancang untuk sektor tertentu, seperti teknologi, kesehatan, atau manufaktur. Fokus ini membantu mencocokkan pencari kerja dengan perusahaan yang benar-benar membutuhkan keterampilan mereka.
Frekuensi atau Kualitas? Mana yang Lebih Penting?
Jawaban atas dilema ini sebenarnya bukan "salah satu", melainkan kombinasi keduanya. Job fair memang perlu sering diadakan untuk memberi lebih banyak peluang kepada pencari kerja. Namun, kualitas harus tetap menjadi fokus utama agar peluang tersebut tidak sia-sia.