Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kertas Suara yang Salah

24 November 2024   06:49 Diperbarui: 24 November 2024   06:54 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://id.pinterest.com/pin/521643569348966605/

Pak Hasan mengangkat alis. "Menang apa, Bu Minah? Saya cuma daftar jadi saksi cadangan, itu pun batal karena ayam saya bertelur."

"Ya menang pemilihan, lah. Lihat ini, hasilnya," Bu Minah menyerahkan secarik kertas catatan hasil suara.

Pak Hasan membaca dengan bingung. "Tunggu. Ini pasti ada yang salah. Saya nggak pernah daftar jadi calon kepala desa."

"Lho, tapi di kertas suara ada nama dan foto Bapak," sela Pak RT yang tampak masih setengah percaya.

Pak Hasan terdiam, lalu menggaruk kepala. "Oh, itu foto buat lomba bapak-bapak sedesa minggu lalu. Kayaknya salah kirim ke panitia pemilu."

Warga langsung tertawa terbahak-bahak. Bahkan Pak RT yang biasanya serius sampai terpingkal-pingkal sambil memegangi perutnya.

Sejak hari itu, TPS 07 dikenal sebagai TPS paling heboh di kecamatan. Nama Pak Hasan menjadi topik hangat di warung kopi dan pasar pagi. Meski ia tidak pernah secara resmi menjadi kandidat, warga tetap mengenangnya sebagai calon kepala desa pertama yang menang karena "faktor kegantengan."

Di akhir cerita, Bu Minah hanya mengangkat bahu. "Ya, siapa suruh mukanya fotogenik. Lagian hidup butuh hiburan, kan?"

Dan begitulah, pemilihan tahun itu menjadi pemilu paling berwarna di TPS 07, dengan pelajaran berharga: pastikan kertas suara dan fotonya benar sebelum dicetak.

F. Dafrosa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun