Manfaat Membaca Fiksi untuk Kesehatan Mental
Lalu, bagaimana dengan fiksi? Apakah hanya berfungsi sebagai hiburan, atau memiliki manfaat lebih dari itu? Ternyata, fiksi bukan hanya "melarikan diri" dari kenyataan; justru, banyak manfaat yang bisa kita peroleh dari cerita-cerita yang kita baca:
1. Mengembangkan Empati dan Kecerdasan Emosional
  Ketika membaca novel, kita terlibat dalam pengalaman hidup karakter-karakter yang sering kali sangat berbeda dari diri kita. Hal ini membantu kita memahami berbagai perspektif, yang pada akhirnya meningkatkan kemampuan kita untuk berempati. Sebuah studi dari Emory University menemukan bahwa membaca fiksi mengaktifkan bagian otak yang berhubungan dengan empati dan pengolahan emosi, menjadikan kita lebih mampu memahami perasaan orang lain dalam kehidupan nyata.
2. Memberi Ruang untuk "Melarikan Diri" dari Stres
  Terkadang, kita semua butuh waktu untuk "melarikan diri" sejenak dari masalah sehari-hari. Melalui fiksi, kita bisa berada di dunia yang sepenuhnya berbeda---mungkin di Hogwarts bersama Harry Potter atau di tengah padang pasir Dune bersama Paul Atreides. Pengalaman "melarikan diri" ini bisa memberikan waktu untuk meredakan ketegangan mental dan memberikan perspektif baru tentang kehidupan kita.
3. Membantu Proses Penyembuhan Emosional
  Banyak orang menemukan diri mereka dalam cerita fiksi, baik itu melalui karakter yang mengalami tantangan serupa atau melalui alur cerita yang menggugah emosi. Ini bisa menjadi sarana penyembuhan emosional, karena kita merasa tidak sendirian dalam perjuangan kita. Membaca kisah tentang seseorang yang berhasil menghadapi cobaan, misalnya, bisa memberikan harapan dan inspirasi bagi kita untuk melalui tantangan pribadi kita sendiri.
4. Merangsang Kreativitas dan Imajinasi Â
  Fiksi memberi ruang bagi otak kita untuk bebas berimajinasi. Tidak ada batasan; kita bisa membayangkan dunia apapun yang disajikan oleh penulis. Kreativitas yang terangsang melalui fiksi ini ternyata sangat penting bagi kesehatan mental, karena memberi kita cara baru untuk melihat dunia dan memecahkan masalah.
Self-Improvement dan Fiksi: Apakah Bisa Saling Melengkapi?
Jadi, mana yang lebih bermanfaat? Jawabannya bisa jadi tergantung pada kebutuhan dan preferensi kita masing-masing. Self-improvement mungkin cocok untuk kita yang menginginkan solusi praktis dalam menjalani hidup. Sedangkan fiksi mungkin lebih bermanfaat bagi mereka yang butuh waktu untuk meredakan stres dan ingin memperkaya empati.
Namun, kenyataannya, membaca kedua jenis buku ini justru bisa saling melengkapi dalam menjaga kesehatan mental. Misalnya, membaca self-improvement di pagi hari bisa memberikan dorongan untuk hari yang lebih produktif, sementara membaca fiksi di malam hari membantu kita lebih rileks sebelum tidur.
Beberapa orang menemukan manfaat besar dengan mengombinasikan keduanya---mengambil pelajaran hidup dari buku self-improvement, dan merasakan kekayaan emosional dari cerita fiksi. Misalnya, kita bisa memulai hari dengan membaca buku self-improvement untuk memotivasi diri, dan mengakhiri hari dengan membaca novel fiksi untuk meredakan stres.
Tips Memaksimalkan Manfaat Membaca untuk Kesehatan Mental