Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Book Pilihan

Tips Menyusun To Be Read (TBR) List yang Efektif dan Mudah Diikuti

3 November 2024   01:06 Diperbarui: 3 November 2024   02:45 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pixabay.com//pexels

Apakah sahabat kompasianer pernah merasa overwhelmed dengan tumpukan buku yang belum dibaca di rumah? Atau, bahkan sempat kebingungan memilih buku mana yang akan dibaca berikutnya dari sekian banyak judul di rak? Jika iya, kamu nggak sendirian! Banyak pencinta buku yang menghadapi tantangan serupa. 

Kita bersemangat menambah koleksi, tapi lama-lama jumlah buku yang "tertunda" atau masuk daftar To Be Read (TBR) malah bikin bingung dan akhirnya nggak sempat tersentuh. Jadi, bagaimana caranya supaya TBR list ini bisa lebih terstruktur dan efektif, sehingga kita bisa benar-benar menikmati setiap buku yang sudah dengan susah payah dikumpulkan?

Nah, artikel ini akan membahas langkah-langkah praktis untuk menyusun TBR list yang bukan cuma cantik di tampilan, tapi juga mudah diikuti, membuat bacaan lebih terarah, dan, tentu saja, memberi kepuasan lebih dalam perjalanan literasi kita.

1. Pahami Gaya Baca dan Preferensi Pribadimu
Langkah pertama yang paling penting adalah memahami diri sendiri---baik gaya baca, genre favorit, hingga preferensi topik yang menarik. Misalnya, apakah kita lebih suka fiksi atau nonfiksi? Suka novel romansa, misteri, atau biografi inspiratif? Atau mungkin lebih tertarik dengan buku self-help dan pengembangan diri?

Memahami preferensi ini penting supaya TBR list kita terasa personal dan tidak mudah membosankan. Catat jenis-jenis bacaan yang paling bikin kamu bersemangat, lalu mulailah menyusun daftar yang sesuai dengan selera tersebut. Ingat, TBR list ini adalah daftar yang ingin kamu selesaikan, bukan daftar yang sekadar diisi karena tren atau rekomendasi dari orang lain.

Tips Praktis: Buatlah catatan singkat tentang mengapa kita memilih setiap buku dalam daftar tersebut. Misalnya, "Buku ini membantu memahami manajemen waktu," atau "Karena penasaran dengan plot twist-nya." Catatan ini bisa menambah motivasi untuk menyelesaikan bacaan.

2. Tentukan Jumlah Buku yang Ingin Dibaca dalam Periode Tertentu
Cobalah menetapkan target jumlah buku yang ingin dibaca dalam periode waktu tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun. Target ini membantu menjaga ritme baca dan mendorongmu untuk terus maju menyelesaikan bacaan di TBR list tanpa merasa terlalu terburu-buru. Tetapkan target yang realistis sesuai dengan kesibukan dan waktu luangmu.

Misalnya, jika kita jarang punya waktu luang, mulailah dengan target kecil seperti satu atau dua buku per bulan. Sebaliknya, jika kita tipe pembaca cepat, nggak ada salahnya menantang diri dengan target yang lebih besar.

Tips Praktis: Gunakan aplikasi atau jurnal bacaan untuk mencatat setiap buku yang selesai dibaca. Selain membantu melihat perkembangan, mencatat bacaan bisa jadi motivasi tersendiri untuk mencapai target.

3. Kelompokkan Buku Berdasarkan Tema atau Genre
Cara menyusun TBR list berikutnya adalah dengan mengelompokkan buku berdasarkan tema atau genre. Dengan cara ini, kita bisa menyesuaikan bacaan dengan suasana hati dan minat saat itu. 

Misalnya, pada saat merasa sedang ingin santai, pilih buku fiksi ringan. Sebaliknya, kalau sedang semangat belajar, pilih buku nonfiksi atau yang berkaitan dengan pengembangan diri.

Selain berdasarkan tema atau genre, kita juga bisa mengelompokkan berdasarkan ukuran buku atau waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Buku dengan halaman yang lebih sedikit bisa diprioritaskan saat kita ingin membaca cepat, sedangkan buku dengan halaman lebih tebal bisa jadi pilihan saat waktu lebih luang.

4. Buat Urutan Prioritas
Terkadang, dalam TBR list kita ada buku-buku yang terasa lebih mendesak atau lebih ingin segera dibaca dibanding yang lain. 

Di sini, urutan prioritas bisa jadi solusi. Dengan menyusun prioritas, kita bisa lebih mudah menentukan buku mana yang akan dibaca duluan tanpa bingung. Prioritas ini bisa dibuat berdasarkan berbagai faktor, misalnya:

- Buku yang sudah lama berada di rak.
- Buku yang sedang menjadi bahan diskusi di klub buku.
- Buku dengan tema yang sedang kamu butuhkan atau tertarik untuk dipelajari.

Dengan membuat urutan prioritas, kita tidak hanya menyelesaikan daftar bacaan dengan lebih efisien, tapi juga memastikan pengalaman membaca tetap menyenangkan dan bermakna.

5. Buat Perencanaan Baca Harian atau Mingguan
Jika kita tipe orang yang suka jadwal, maka membuat rencana baca harian atau mingguan bisa sangat membantu. Misalnya, kita bisa menetapkan untuk membaca 20 halaman per hari, atau satu bab per malam. Dengan membagi bacaan dalam porsi kecil, kita bisa menyelesaikan buku tanpa terasa berat.

Metode ini juga berguna kalau kita sedang membaca beberapa buku sekaligus. Kita bisa menyusun jadwal rotasi, misalnya Senin hingga Rabu untuk buku A, Kamis hingga Sabtu untuk buku B, dan Minggu untuk buku C. Jadwal ini bisa diatur ulang sesuai kebutuhan dan fleksibel, sehingga membaca tetap terasa menyenangkan.

6. Sesuaikan dengan Mood dan Hindari Tekanan Berlebih
Salah satu alasan kenapa TBR list bisa jadi terasa membebani adalah karena kita merasa harus menyelesaikannya secepat mungkin. 

Padahal, membaca seharusnya menjadi kegiatan yang dinikmati, bukan dijadikan beban. Jangan ragu untuk menyesuaikan pilihan bacaan dengan suasana hati. Kalau merasa bosan atau tertekan, cobalah ganti bacaan dengan genre yang lebih ringan atau rehat sejenak dari buku tersebut.

Ingat bahwa kita tidak perlu terburu-buru menyelesaikan seluruh TBR list dalam waktu singkat. TBR list bisa dianggap sebagai panduan, bukan kewajiban. Biarkan daftar tersebut menjadi fleksibel dan terbuka untuk penyesuaian.

7. Sisipkan Buku dengan Genre Baru atau Rekomendasi
Supaya TBR list terasa lebih variatif, cobalah menyelipkan satu atau dua buku dari genre yang jarang kita baca. Mengganti genre bisa memberikan perspektif baru dan menambah pengalaman literasi. Selain itu, kadang buku rekomendasi dari teman atau komunitas juga bisa jadi pilihan menarik.

Dengan mencoba genre baru, kita bisa mendapatkan pengalaman unik yang mungkin saja membuatmu menemukan bacaan favorit baru. Lagipula, siapa tahu kita akan menyukai sesuatu yang belum pernah terpikirkan sebelumnya.

8. Evaluasi dan Update Secara Berkala
Setiap beberapa waktu, coba evaluasi TBR list kita. Mungkin ada buku yang setelah dipikir-pikir, nggak terlalu ingin kita baca lagi, atau ada buku baru yang menarik perhatian dan ingin segera dimasukkan ke daftar. Evaluasi ini juga membantu memastikan TBR list tetap relevan dengan minatmu saat ini.

Jika ada buku yang sudah tidak terasa menarik, jangan ragu untuk mengeluarkannya dari daftar. TBR list bukanlah sesuatu yang kaku, jadi membuatnya fleksibel akan lebih membantu. Ingat bahwa tujuan utama TBR list adalah untuk memberikan pengalaman membaca yang menyenangkan dan bermakna, bukan menjadi beban yang sulit diikuti.

9. Gunakan Alat Bantu Digital
Di zaman sekarang, ada banyak aplikasi dan situs yang bisa membantu menyusun TBR list dengan lebih mudah. Aplikasi seperti Goodreads, misalnya, menyediakan fitur TBR list, ulasan buku, hingga statistik bacaan. Kitacjuga bisa mencatat progres bacaan, menambah buku baru, dan memberi ulasan.

Jika lebih suka metode yang sederhana, kita bisa mencoba aplikasi notes atau spreadsheet untuk mencatat buku yang ingin dibaca. Alat bantu ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kebiasaanmu, jadi manfaatkan yang paling cocok.

10. Nikmati Proses dan Jangan Terlalu Serius
Pada akhirnya, tujuan dari TBR list adalah untuk menikmati pengalaman membaca. Jangan merasa terbebani atau terlalu serius mengikuti daftar ini. Jika ada buku yang ingin kita selesaikan dalam satu kali duduk, silakan. Jika ada juga yang ingin dibaca perlahan-lahan, tidak masalah.

TBR list adalah sarana untuk menjelajahi lebih banyak cerita, ide, dan wawasan baru. Jadi, pastikan prosesnya juga menyenangkan, karena justru dengan begitu kamu bisa lebih semangat menyelesaikannya.

Menyusun TBR list yang efektif sebenarnya bukan hal yang rumit, namun butuh sedikit penyesuaian dan pemahaman terhadap preferensi diri. 

Dengan pendekatan yang tepat, TBR list bisa menjadi teman setia yang mengarahkan bacaanmu lebih terarah, memberikan pengalaman literasi yang lebih bermakna, dan, tentu saja, tetap fun untuk diikuti. 

Jadi, siap mencoba menyusun TBR list? Ingat, yang terpenting adalah menikmati setiap halaman yang dibaca. Selamat membaca!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun