Misalnya, pada saat merasa sedang ingin santai, pilih buku fiksi ringan. Sebaliknya, kalau sedang semangat belajar, pilih buku nonfiksi atau yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Selain berdasarkan tema atau genre, kita juga bisa mengelompokkan berdasarkan ukuran buku atau waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya. Buku dengan halaman yang lebih sedikit bisa diprioritaskan saat kita ingin membaca cepat, sedangkan buku dengan halaman lebih tebal bisa jadi pilihan saat waktu lebih luang.
4. Buat Urutan Prioritas
Terkadang, dalam TBR list kita ada buku-buku yang terasa lebih mendesak atau lebih ingin segera dibaca dibanding yang lain.Â
Di sini, urutan prioritas bisa jadi solusi. Dengan menyusun prioritas, kita bisa lebih mudah menentukan buku mana yang akan dibaca duluan tanpa bingung. Prioritas ini bisa dibuat berdasarkan berbagai faktor, misalnya:
- Buku yang sudah lama berada di rak.
- Buku yang sedang menjadi bahan diskusi di klub buku.
- Buku dengan tema yang sedang kamu butuhkan atau tertarik untuk dipelajari.
Dengan membuat urutan prioritas, kita tidak hanya menyelesaikan daftar bacaan dengan lebih efisien, tapi juga memastikan pengalaman membaca tetap menyenangkan dan bermakna.
5. Buat Perencanaan Baca Harian atau Mingguan
Jika kita tipe orang yang suka jadwal, maka membuat rencana baca harian atau mingguan bisa sangat membantu. Misalnya, kita bisa menetapkan untuk membaca 20 halaman per hari, atau satu bab per malam. Dengan membagi bacaan dalam porsi kecil, kita bisa menyelesaikan buku tanpa terasa berat.
Metode ini juga berguna kalau kita sedang membaca beberapa buku sekaligus. Kita bisa menyusun jadwal rotasi, misalnya Senin hingga Rabu untuk buku A, Kamis hingga Sabtu untuk buku B, dan Minggu untuk buku C. Jadwal ini bisa diatur ulang sesuai kebutuhan dan fleksibel, sehingga membaca tetap terasa menyenangkan.
6. Sesuaikan dengan Mood dan Hindari Tekanan Berlebih
Salah satu alasan kenapa TBR list bisa jadi terasa membebani adalah karena kita merasa harus menyelesaikannya secepat mungkin.Â
Padahal, membaca seharusnya menjadi kegiatan yang dinikmati, bukan dijadikan beban. Jangan ragu untuk menyesuaikan pilihan bacaan dengan suasana hati. Kalau merasa bosan atau tertekan, cobalah ganti bacaan dengan genre yang lebih ringan atau rehat sejenak dari buku tersebut.
Ingat bahwa kita tidak perlu terburu-buru menyelesaikan seluruh TBR list dalam waktu singkat. TBR list bisa dianggap sebagai panduan, bukan kewajiban. Biarkan daftar tersebut menjadi fleksibel dan terbuka untuk penyesuaian.