Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bookstagram: Ketika Buku dan Sosial Media Bertemu, Apa Dampaknya bagi Minat Baca?

1 November 2024   14:04 Diperbarui: 1 November 2024   14:08 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Pernah nggak sih, kamu sedang iseng scroll media sosial, tiba-tiba terpaku melihat foto buku dengan sampul cantik yang ditata begitu apik? Dengan tumpukan novel yang terlihat cozy ditemani secangkir kopi atau pemandangan alam yang menenangkan, foto itu seolah mengajak kita masuk ke dalam dunia yang berbeda, dunia cerita yang hidup di antara lembar-lembar buku. Selamat datang di dunia Bookstagram!

 Apa Itu Bookstagram?

Bookstagram adalah gabungan dari kata "book" dan "Instagram." Di sini, pengguna Instagram berbagi foto-foto estetik seputar buku yang mereka baca atau rekomendasikan, lengkap dengan ulasan singkat, kutipan inspiratif, atau bahkan cerita pribadi yang mereka kaitkan dengan buku tersebut. Sebagai tren, Bookstagram telah berkembang pesat dan berhasil mengubah cara orang berbicara dan berbagi tentang buku di media sosial.

Mengapa Bookstagram begitu menarik? Tak lain karena tampilan visualnya yang begitu menarik. Foto-foto buku yang disusun rapi dengan latar estetis, pencahayaan yang hangat, dan aksen dekorasi yang ciamik berhasil membuat buku tampak begitu Instagrammable. Tak jarang, para pengguna Bookstagram juga memakai caption kreatif atau kutipan-kutipan yang bikin hati tergerak. Kombinasi ini menghadirkan daya tarik tersendiri bagi siapa saja yang melihatnya, bahkan mereka yang mungkin sebelumnya tidak terlalu tertarik dengan dunia literasi.

Bookstagram dan Minat Baca: Apakah Ada Pengaruhnya?

Pertanyaannya sekarang, apakah tren Bookstagram ini benar-benar berpengaruh pada minat baca? Ternyata, jawabannya ya! Bookstagram menjadi media promosi efektif bagi buku-buku baru maupun karya-karya klasik. Dengan cara yang unik, platform ini mampu memikat pembaca baru sekaligus menginspirasi pembaca lama untuk kembali ke hobi membaca mereka. Ada beberapa cara Bookstagram berperan dalam menumbuhkan minat baca:

1. Menginspirasi Melalui Visual  
Di era digital, visual adalah segalanya. Orang cenderung tertarik pada apa yang terlihat indah dan menarik. Foto-foto cantik yang diunggah di Bookstagram mampu menarik perhatian pengguna Instagram, terutama generasi muda, yang kemudian tertarik untuk mencari tahu lebih lanjut tentang buku yang dipromosikan. Banyak yang mengaku tertarik membaca setelah melihat foto buku yang estetik dan ulasan yang menarik di caption.

2. Ulasan dan Rekomendasi yang Personal
Berbeda dengan resensi formal, ulasan di Bookstagram cenderung lebih personal dan jujur. Banyak pengguna yang berbagi pengalaman pribadi tentang bagaimana sebuah buku mempengaruhi mereka atau mengapa mereka merekomendasikan buku tersebut. Pembaca pun merasa lebih terhubung dan percaya pada rekomendasi yang diberikan karena ulasannya berasal dari pengalaman otentik seseorang, bukan sekadar promosi dari toko buku atau penerbit.

3. Komunitas Pembaca yang Solid
Bookstagram juga membentuk komunitas pembaca yang solid dan suportif. Melalui komentar, like, dan fitur stories, pengguna bisa berdiskusi langsung tentang buku, penulis, atau genre favorit mereka. Kebersamaan ini membuat aktivitas membaca menjadi sesuatu yang menyenangkan dan berharga untuk dibagi. Tak jarang, Bookstagrammers juga mengadakan sesi live reading atau diskusi virtual yang semakin mempererat ikatan komunitas.

4. Ajang Eksplorasi Genre Baru
Seringkali, kita memiliki genre favorit yang terasa nyaman, tapi Bookstagram mendorong pembacanya untuk berani mencoba genre baru. Saat seorang Bookstagrammer membagikan ulasan menarik tentang genre yang berbeda, seperti fiksi ilmiah atau esai sosial, ini bisa mendorong pengikutnya untuk keluar dari zona nyaman mereka dan mencoba membaca buku dari genre yang mungkin sebelumnya tidak mereka pertimbangkan.

Bookstagram dan Fenomena "Book Hype"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun