Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengajari Anak Memahami Batasan: Seni Meminjam dan Mengembalikan

25 Oktober 2024   11:26 Diperbarui: 25 Oktober 2024   11:32 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://motherandbeyond.id/read/22365/ajarkan-anak-5-etika-ini-dalam-meminjam-barang-orang-lain

“Kalau anak minta mainan temannya, kapan ya sebaiknya kita bilang ‘boleh’? Dan kapan sebaiknya kita ajarkan untuk mengembalikannya?”

Mungkin pertanyaan ini kerap muncul di benak orang tua, terutama yang memiliki anak usia 3 tahun yang mulai memahami konsep kepemilikan, meminjam, dan berbagi. Anak-anak pada usia ini sedang memasuki fase penting dalam perkembangan sosial dan emosional, di mana mereka belajar tentang hubungan dengan orang lain, termasuk soal meminjam dan mengembalikan barang.

Namun, konsep waktu atau kapan harus mengembalikan barang ini bukan hal mudah bagi anak usia 3 tahun. Maklum, di usia ini pemahaman mereka masih sederhana dan sangat konkret. Mereka cenderung berpikir bahwa sesuatu yang berada di tangannya adalah miliknya, atau sebaliknya, barang milik mereka bisa dengan bebas dipegang oleh siapa saja tanpa perlu ada kewajiban mengembalikan. Jadi, bagaimana caranya agar anak-anak memahami batasan kapan boleh meminjam dan kapan harus mengembalikan?

1.  Mengajari Konsep Peminjaman dan Pengembalian

Mengapa konsep ini penting? Mengajarkan anak soal batasan, terutama soal meminjam dan mengembalikan, adalah bagian dari membentuk nilai tanggung jawab dan menghargai milik orang lain. Penelitian dari University of Illinois menunjukkan bahwa anak-anak yang memahami konsep berbagi dan kepemilikan sejak usia dini cenderung memiliki empati yang lebih tinggi serta kemampuan bekerja sama yang baik saat dewasa.

Di sisi lain, kemampuan memahami batasan ini juga penting untuk membangun kepercayaan dengan teman-temannya kelak. Mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang bisa dipercaya, yang memahami kapan harus menghormati kepemilikan orang lain dan kapan boleh meminjam barang milik orang lain.

2. Memulai dari Rumah: Ajari Melalui Contoh Sehari-hari

Langkah pertama yang bisa dilakukan orang tua adalah dengan memberikan contoh di rumah. Anak-anak usia dini sangat mudah meniru perilaku orang tuanya, sehingga orang tua bisa menunjukkan bagaimana meminjam dan mengembalikan barang dengan tepat. 

Misalnya, ketika kita meminjam barang dari pasangan atau anggota keluarga lainnya, tunjukkan bagaimana kita meminta izin, menggunakan barang dengan baik, dan kemudian mengembalikannya. Sesekali, ajak anak melihat proses ini dan jelaskan, “Ayah pinjam ini dari Ibu ya, nanti kalau sudah selesai, Ayah kembalikan.”

3. Buatkan Jadwal Pengembalian yang Sederhana

Anak usia 3 tahun mungkin belum sepenuhnya memahami konsep waktu, tetapi mereka bisa diajari rutinitas yang terkait dengan waktu. Misalnya, ajak anak meminjam mainan dari temannya dan buat kesepakatan sederhana kapan barang itu akan dikembalikan. Jadwalkan waktu pengembalian seperti “besok sore” atau “sebelum tidur” agar anak memiliki batas waktu yang jelas. 

Kunci di sini adalah konsistensi. Jika kita telah menentukan waktu pengembalian, pastikan kita membantu anak untuk menepati janji tersebut. Dengan begitu, mereka belajar bahwa meminjam memiliki tanggung jawab untuk mengembalikan barang tepat waktu.

4. Manfaatkan Pengingat Visual

Untuk membantu anak mengingat kapan harus mengembalikan barang, orang tua bisa memanfaatkan pengingat visual seperti kalender atau gambar. Gunakan stiker yang bisa ditempel di kalender sebagai tanda bahwa waktu pengembalian sudah dekat. Misalnya, setelah meminjam mainan, orang tua bisa berkata, “Kita pinjam mainan ini sampai hari Rabu ya, nanti hari Rabu kita kembalikan ke Kakak.” Kemudian, berikan stiker di kalender pada hari Rabu sebagai pengingat visual.

Penggunaan pengingat ini akan membantu anak belajar konsep waktu secara bertahap. Penelitian dari American Academy of Pediatrics menyebutkan bahwa anak-anak lebih mudah belajar konsep abstrak seperti waktu dan tanggal melalui gambar atau simbol yang mereka lihat setiap hari.

5. Ajak Anak Berbagi dan Berbagi Kembali

Salah satu cara efektif untuk mengajari konsep meminjam adalah dengan melibatkan anak dalam kegiatan berbagi. Saat anak bermain bersama teman, ajak mereka untuk berbagi mainan atau benda lain. Namun, pastikan ada aturan bahwa setelah selesai bermain, mainan tersebut harus dikembalikan kepada pemiliknya.

Kita juga bisa menjelaskan, “Ini mainan kakak ya, kita pinjam dulu, tapi nanti kalau sudah selesai, kita kembalikan lagi.” Dengan begitu, anak belajar untuk menghargai barang milik orang lain serta tahu kapan harus mengembalikannya.

6. Buat Permainan “Peminjaman dan Pengembalian”

Anak-anak usia dini biasanya senang bermain permainan peran. Manfaatkan kesempatan ini untuk mengajarkan konsep meminjam dan mengembalikan. Misalnya, buat permainan toko mainan di rumah, di mana anak meminjam mainan dari toko (bisa berupa keranjang mainan) dan kemudian harus mengembalikannya setelah selesai bermain.

Orang tua bisa berperan sebagai pemilik toko yang memberikan izin meminjam dan kemudian mengingatkan untuk mengembalikan. Dengan cara ini, anak-anak bisa belajar konsep meminjam dan mengembalikan dengan cara yang menyenangkan.

7. Cerita dan Buku sebagai Media Pengajaran

Banyak buku cerita anak yang mengajarkan nilai berbagi dan kepemilikan. Pilihlah cerita yang sesuai dengan usia anak dan yang memiliki nilai terkait dengan meminjam dan mengembalikan barang. Melalui cerita, anak-anak lebih mudah memahami konsep abstrak dengan melihat contoh langsung dari karakter di dalam buku. 

Salah satu cerita populer adalah tentang karakter yang meminjam barang dari temannya dan akhirnya harus mengembalikannya. Ini bisa menjadi awal diskusi dengan anak, seperti, “Kenapa ya mainan itu harus dikembalikan? Bagaimana perasaan temannya kalau mainannya tidak dikembalikan?”

8. Jangan Lupa Beri Pujian

Setiap kali anak berhasil meminjam dan mengembalikan barang tepat waktu, berikan pujian. Anak-anak usia dini sangat termotivasi oleh pujian dan dukungan dari orang tua. Dengan memberikan pujian, anak merasa dihargai atas usaha mereka dan termotivasi untuk melakukannya lagi.

Misalnya, jika anak berhasil mengembalikan mainan yang dipinjam dari temannya, kita bisa berkata, “Wah, kamu sudah pintar mengembalikan mainan! Teman kamu pasti senang.” Pujian semacam ini akan membantu anak lebih percaya diri dan menghargai proses mengembalikan barang.

 9.  Bersabar dan Konsisten adalah Kunci

Mengajarkan anak usia dini soal meminjam dan mengembalikan tentu bukan hal yang instan. Orang tua perlu bersabar, konsisten, dan tidak bosan untuk terus memberikan pengertian. Terkadang, anak mungkin lupa atau enggan mengembalikan barang, namun ini wajar karena mereka masih dalam proses belajar. 

Di usia 3 tahun, mereka masih sering berpikir secara konkret dan melihat barang yang dipegangnya sebagai “miliknya.” Oleh karena itu, setiap kali anak terlihat lupa, ingatkan kembali secara halus tanpa paksaan. Beri pemahaman bahwa meminjam adalah sebuah kepercayaan yang harus dihormati, dan mengembalikan barang adalah bentuk tanggung jawab yang membuat mereka menjadi anak yang bisa dipercaya.

Mengajarkan anak usia dini tentang kapan boleh meminjam dan kapan harus mengembalikan barang adalah langkah awal dalam membentuk karakter yang bertanggung jawab dan empati. Melalui contoh sehari-hari, permainan, dan pujian, anak-anak akan belajar bahwa meminjam bukan berarti memiliki, dan mengembalikan barang adalah bentuk menghargai orang lain. Meski membutuhkan proses dan kesabaran, pengajaran ini akan menjadi bekal penting bagi anak untuk menjalin hubungan sosial yang sehat dan harmonis di masa depan. 

Jadi, yuk mulai ajarkan batasan sejak dini!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun