Setiap kali anak berhasil meminjam dan mengembalikan barang tepat waktu, berikan pujian. Anak-anak usia dini sangat termotivasi oleh pujian dan dukungan dari orang tua. Dengan memberikan pujian, anak merasa dihargai atas usaha mereka dan termotivasi untuk melakukannya lagi.
Misalnya, jika anak berhasil mengembalikan mainan yang dipinjam dari temannya, kita bisa berkata, “Wah, kamu sudah pintar mengembalikan mainan! Teman kamu pasti senang.” Pujian semacam ini akan membantu anak lebih percaya diri dan menghargai proses mengembalikan barang.
9. Bersabar dan Konsisten adalah Kunci
Mengajarkan anak usia dini soal meminjam dan mengembalikan tentu bukan hal yang instan. Orang tua perlu bersabar, konsisten, dan tidak bosan untuk terus memberikan pengertian. Terkadang, anak mungkin lupa atau enggan mengembalikan barang, namun ini wajar karena mereka masih dalam proses belajar.
Di usia 3 tahun, mereka masih sering berpikir secara konkret dan melihat barang yang dipegangnya sebagai “miliknya.” Oleh karena itu, setiap kali anak terlihat lupa, ingatkan kembali secara halus tanpa paksaan. Beri pemahaman bahwa meminjam adalah sebuah kepercayaan yang harus dihormati, dan mengembalikan barang adalah bentuk tanggung jawab yang membuat mereka menjadi anak yang bisa dipercaya.
Mengajarkan anak usia dini tentang kapan boleh meminjam dan kapan harus mengembalikan barang adalah langkah awal dalam membentuk karakter yang bertanggung jawab dan empati. Melalui contoh sehari-hari, permainan, dan pujian, anak-anak akan belajar bahwa meminjam bukan berarti memiliki, dan mengembalikan barang adalah bentuk menghargai orang lain. Meski membutuhkan proses dan kesabaran, pengajaran ini akan menjadi bekal penting bagi anak untuk menjalin hubungan sosial yang sehat dan harmonis di masa depan.
Jadi, yuk mulai ajarkan batasan sejak dini!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H