Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengajari Anak Memahami Batasan: Seni Meminjam dan Mengembalikan

25 Oktober 2024   11:26 Diperbarui: 25 Oktober 2024   11:32 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kunci di sini adalah konsistensi. Jika kita telah menentukan waktu pengembalian, pastikan kita membantu anak untuk menepati janji tersebut. Dengan begitu, mereka belajar bahwa meminjam memiliki tanggung jawab untuk mengembalikan barang tepat waktu.

4. Manfaatkan Pengingat Visual

Untuk membantu anak mengingat kapan harus mengembalikan barang, orang tua bisa memanfaatkan pengingat visual seperti kalender atau gambar. Gunakan stiker yang bisa ditempel di kalender sebagai tanda bahwa waktu pengembalian sudah dekat. Misalnya, setelah meminjam mainan, orang tua bisa berkata, “Kita pinjam mainan ini sampai hari Rabu ya, nanti hari Rabu kita kembalikan ke Kakak.” Kemudian, berikan stiker di kalender pada hari Rabu sebagai pengingat visual.

Penggunaan pengingat ini akan membantu anak belajar konsep waktu secara bertahap. Penelitian dari American Academy of Pediatrics menyebutkan bahwa anak-anak lebih mudah belajar konsep abstrak seperti waktu dan tanggal melalui gambar atau simbol yang mereka lihat setiap hari.

5. Ajak Anak Berbagi dan Berbagi Kembali

Salah satu cara efektif untuk mengajari konsep meminjam adalah dengan melibatkan anak dalam kegiatan berbagi. Saat anak bermain bersama teman, ajak mereka untuk berbagi mainan atau benda lain. Namun, pastikan ada aturan bahwa setelah selesai bermain, mainan tersebut harus dikembalikan kepada pemiliknya.

Kita juga bisa menjelaskan, “Ini mainan kakak ya, kita pinjam dulu, tapi nanti kalau sudah selesai, kita kembalikan lagi.” Dengan begitu, anak belajar untuk menghargai barang milik orang lain serta tahu kapan harus mengembalikannya.

6. Buat Permainan “Peminjaman dan Pengembalian”

Anak-anak usia dini biasanya senang bermain permainan peran. Manfaatkan kesempatan ini untuk mengajarkan konsep meminjam dan mengembalikan. Misalnya, buat permainan toko mainan di rumah, di mana anak meminjam mainan dari toko (bisa berupa keranjang mainan) dan kemudian harus mengembalikannya setelah selesai bermain.

Orang tua bisa berperan sebagai pemilik toko yang memberikan izin meminjam dan kemudian mengingatkan untuk mengembalikan. Dengan cara ini, anak-anak bisa belajar konsep meminjam dan mengembalikan dengan cara yang menyenangkan.

7. Cerita dan Buku sebagai Media Pengajaran

Banyak buku cerita anak yang mengajarkan nilai berbagi dan kepemilikan. Pilihlah cerita yang sesuai dengan usia anak dan yang memiliki nilai terkait dengan meminjam dan mengembalikan barang. Melalui cerita, anak-anak lebih mudah memahami konsep abstrak dengan melihat contoh langsung dari karakter di dalam buku. 

Salah satu cerita populer adalah tentang karakter yang meminjam barang dari temannya dan akhirnya harus mengembalikannya. Ini bisa menjadi awal diskusi dengan anak, seperti, “Kenapa ya mainan itu harus dikembalikan? Bagaimana perasaan temannya kalau mainannya tidak dikembalikan?”

8. Jangan Lupa Beri Pujian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun