Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Bekali Guru dan Orang Tua untuk Cegah Kekerasan di Sekolah

3 Oktober 2024   17:33 Diperbarui: 4 Oktober 2024   17:01 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: Sebanyak 120 murid baru di SDN Lengkong Wetan 1 nampak diantar oleh orangtua pada hari pertama tahun ajaran baru 2018/2019. (Foto: KOMPAS.com/ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

Oleh karena itu, sangat penting bagi sekolah untuk mengadakan program pelatihan intensif bagi guru. Pelatihan ini tidak hanya mengajarkan tentang bagaimana menangani kekerasan yang sudah terjadi, tetapi juga bagaimana mencegahnya sejak awal. 

Guru harus dilatih untuk lebih peka terhadap perubahan perilaku siswa, seperti siswa yang tiba-tiba menjadi pendiam, sering absen, atau menunjukkan penurunan prestasi akademik. 

Tanda-tanda ini bisa menjadi indikasi adanya tekanan atau kekerasan yang dialami siswa, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Selain itu, pelatihan ini juga harus mencakup keterampilan komunikasi yang baik dengan siswa. Banyak siswa yang enggan melaporkan kekerasan yang dialaminya karena merasa takut atau tidak percaya bahwa guru akan menindaklanjutinya dengan serius. 

Jika guru mampu membangun hubungan yang aman dan terbuka dengan siswa, mereka akan lebih mudah mengetahui permasalahan yang terjadi dan dapat mengambil langkah cepat untuk mencegah terjadinya kekerasan lebih lanjut.

Orang Tua sebagai Garda Terdepan

Tidak hanya guru, orang tua juga memiliki peran yang tidak kalah penting dalam pencegahan kekerasan di sekolah. Sayangnya, banyak orang tua yang belum menyadari pentingnya keterlibatan mereka dalam menangani masalah kekerasan ini. 

Sebuah studi oleh Save the Children Indonesia pada tahun 2022 menunjukkan bahwa sekitar 45% orang tua tidak tahu bagaimana cara mendeteksi tanda-tanda anak mereka menjadi korban atau pelaku kekerasan.

Program pelatihan bagi orang tua harus menjadi bagian integral dalam strategi pencegahan kekerasan di sekolah. Melalui pelatihan ini, orang tua bisa belajar untuk lebih tanggap terhadap perubahan emosi dan perilaku anak mereka di rumah. 

Misalnya, jika anak mereka mulai menunjukkan kecenderungan agresif, sering merasa cemas, atau bahkan menarik diri dari interaksi sosial, ini bisa menjadi sinyal bahwa anak sedang mengalami tekanan di sekolah.

Pelatihan bagi orang tua juga harus mencakup cara mendampingi anak dalam menghadapi kekerasan atau bullying, termasuk memberikan dukungan emosional yang dibutuhkan anak. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun