Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Donor ASI: Membantu Ibu dan Bayi Melalui Kebaikan Hati

10 September 2024   07:05 Diperbarui: 10 September 2024   07:22 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


3. Distribusi ASI: ASI yang sudah dikumpulkan akan diberikan kepada bayi yang membutuhkan melalui komunitas pendonor ASI atau melalui fasilitator yang menghubungkan pendonor dan penerima ASI.

Tantangan dalam Donor ASI

Meski sangat bermanfaat, donor ASI bukan tanpa tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya pemahaman dan kesadaran masyarakat mengenai manfaat dan keamanan donor ASI. Banyak ibu yang ragu-ragu untuk menerima donor ASI karena kekhawatiran akan kesehatan dan kebersihan ASI yang didonorkan.

Tantangan lain adalah kurangnya regulasi yang jelas mengenai donor ASI di Indonesia. Belum ada standar nasional yang mengatur proses donor ASI, mulai dari pemeriksaan pendonor hingga distribusi ASI. Ini menyebabkan kurangnya koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat, dan dapat mempengaruhi keamanan dan efektivitas dari donor ASI itu sendiri.

Di sisi lain, kesadaran tentang pentingnya ASI dan meningkatnya solidaritas antar ibu juga mendorong lebih banyak inisiatif untuk berbagi ASI di tingkat komunitas. Komunitas-komunitas ini biasanya menyediakan ruang bagi ibu untuk mendiskusikan kebutuhan bayi mereka, serta menawarkan dukungan bagi ibu yang ingin mendonorkan atau menerima ASI.

Contoh Kasus Nyata: 
Sebagai ibu yang bekerja saya memiliki keterbatasan ruang dan waktu untuk memompa ASI selama jam kerja. Sementara ada tanggung jawab besar sebagai ibu yang harus tetap dipenuhi, yaitu memberikan ASI eksklusif. Saya merasa cemas dan bingung ketika menemukan bahwa produksi ASI saya menurun. Namun, berkat bantuan dari komunitas donor ASI, saya menemukan solusi yang sangat membantu.

Dokpri
Dokpri


Setelah beberapa kali berdiskusi, saya bertemu dengan seorang ibu yang tinggal di kota yang sama. Dia memiliki persediaan ASI berlebih dan bersedia menjadi pendonor untuk bayi saya. Rasanya seperti mendapat angin segar di tengah kekhawatiran saya.

Karena kami tinggal di kota yang sama, proses pengiriman ASI menjadi lebih mudah. Kami memanfaatkan jasa aplikasi pengiriman barang untuk mengantarkan donor ASI tersebut. Dengan aplikasi ini, ASI donor bisa dikirim dengan cepat dan aman, tanpa harus repot-repot bertemu langsung di tengah kesibukan kami.

Dokpri
Dokpri


Ketika ASI donor pertama kali tiba, saya merasa sangat lega. Namun, ternyata perjalanan belum selesai. Saat saya mencoba memberikan ASI donor tersebut kepada bayi saya, dia tampak ragu dan menolak. Mungkin karena ada perbedaan rasa yang membuatnya merasa asing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun