Nadia terkekeh. "Atau mungkin pengakuan dari mereka yang diam-diam menonton kita terjatuh."
**
30 Menit Sebelum Akhir
"Kamu sengaja bikin aku terjatuh tadi, ya?" Cinta menghadap Rio dengan tatapan penuh amarah, sambil merapikan gaunnya yang robek sedikit di bagian bawah.
Rio mengangkat bahu dengan wajah tak berdosa. "Itu kan panggung yang licin. Bukan salahku kalau kamu tidak hati-hati."
Nadia, yang berdiri tak jauh dari mereka, hanya menggelengkan kepala sambil tersenyum sinis. "Cinta, sayang, aku bilang juga apa. Sepatu hak tinggi itu bukan pilihan yang tepat untuk acara seperti ini."
Arman datang sambil membawa minuman. "Ayo, jangan ribut. Kita semua tahu siapa yang sebenarnya mempersiapkan semuanya dengan baik di sini." Dia memberikan minuman itu kepada Cinta, yang menerimanya tanpa ragu.
**
1 Jam Sebelum Akhir
"Aku benci acara ini," kata Arman pelan kepada dirinya sendiri saat dia berdiri di belakang panggung, menunggu gilirannya untuk tampil. "Kenapa kita semua harus berpura-pura baik di depan kamera, padahal kita sama sekali tidak peduli?"
Rio muncul di sampingnya, mendengar kalimat terakhir Arman. "Karena itulah seni, bro. Kita semua pura-pura jadi orang lain untuk mendapatkan lebih banyak followers."