Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Lorong Waktu Kota Tua

13 Agustus 2024   20:06 Diperbarui: 13 Agustus 2024   20:12 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
id.pinterest.com/ajnasetia/

"Tuan, apakah Anda benar-benar baru di sini?" tanya seorang wanita tua pada suatu hari saat Andre mencoba membeli makanan di pasar.

Andre hanya mengangguk, merasa bahwa dia semakin tak diinginkan di tempat ini. Orang-orang mulai memandangnya dengan tatapan tajam dan penuh curiga, seakan-akan dia adalah musuh yang menyusup di antara mereka.

Suatu malam, saat Andre berjalan melewati sebuah bangunan tua yang megah, dia melihat sebuah bayangan berkelebat di balik jendela. Tertarik, dia masuk ke dalam bangunan itu. Di dalam, dinding-dindingnya penuh dengan lukisan-lukisan pemandangan Jakarta masa kolonial. Salah satu lukisan menarik perhatiannya---lukisan seorang pria yang sangat mirip dengannya.

"Apa-apaan ini?" bisiknya sambil mendekati lukisan itu. Di bawah lukisan tertulis nama seorang pria yang pernah berkuasa pada zaman kolonial. Nama itu terdengar sangat familiar, seperti pernah dia baca di buku sejarah, tapi yang lebih mengejutkan adalah kesamaan wajah antara pria di lukisan dan dirinya.

Tiba-tiba ingatan lama yang terkubur dalam benaknya mulai bermunculan. Fragmen-fragmen dari kehidupan sebelumnya berputar di kepalanya seperti film yang diputar cepat. Andre menyadari satu hal: dia adalah reinkarnasi dari pria tersebut---seorang pemimpin yang terkenal di masa lalu yang telah membuat keputusan-keputusan buruk yang merugikan banyak orang.

Lorong waktu itu bukanlah kebetulan. Ini adalah jebakan, sebuah hukuman bagi jiwa yang harus memperbaiki kesalahan masa lalunya. Di kehidupan sebelumnya, dia telah menyia-nyiakan kekuasaannya, dan kini dia diberikan kesempatan untuk menebusnya. Jika gagal, dia akan terperangkap di masa ini selamanya.

"Anda tidak bisa lari dari takdir," suara berat yang tak dikenal tiba-tiba terdengar dari balik ruangan. Sesosok pria berjas hitam keluar dari bayangan, wajahnya mirip dengan pria yang pernah dia lihat dalam lukisan.

Andre terdiam, menyadari siapa pria itu. "Apa yang harus aku lakukan?"

Pria itu tersenyum tipis, "Perbaiki kesalahanmu, atau selamanya terjebak di sini."

Dengan ketakutan yang menghantuinya, Andre mulai menjalani kehidupan di masa lalu, berusaha memperbaiki setiap kesalahan yang pernah dilakukan oleh pendahulunya. Namun, semakin dia mencoba, semakin besar rasa bersalah yang dia rasakan, dan semakin kuat perasaan bahwa dia tidak akan pernah bisa keluar dari lingkaran setan ini.

Pada suatu malam, setelah berbulan-bulan terjebak dalam siklus yang sama, Andre mendapati dirinya kembali di depan lorong kecil yang dulu dia masuki. Kali ini, lorong itu kembali muncul, seakan-akan memanggilnya untuk masuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun