**Kembali ke masa kini...**
Arga menghabiskan hari-harinya tanpa ponsel dengan perasaan terisolasi. Tanpa notifikasi, tanpa scrolling, tanpa update terbaru. Ia merasa tersesat di dunia yang selama ini ia abaikan. Namun, perlahan-lahan, ia mulai memperhatikan hal-hal kecil di sekitarnya---suara burung di pagi hari, senyuman orang asing di jalan, angin yang berhembus lembut di wajahnya.Â
Ada saat-saat di mana ia hampir meraih kantongnya, ingin memeriksa ponsel yang tidak ada di sana. Setiap kali itu terjadi, ada rasa panik yang menyergap, tapi juga kelegaan aneh yang menyusul. Arga merasa ada sesuatu yang ia temukan kembali, sesuatu yang sudah lama hilang, meskipun ia tidak bisa mengidentifikasinya.
---
Arga kembali ke toko servis untuk mengambil ponselnya yang sudah diperbaiki. Ketika kasir menyerahkan ponselnya, ia merasa campur aduk.
"Ini, ponsel kamu sudah diperbaiki. Semoga sekarang tidak ada masalah lagi," kata kasir sambil tersenyum.
Arga mengambil ponselnya dengan perasaan lega, tapi ada rasa ragu yang menghantuinya. "Akhirnya bisa balik juga ke dunia gue yang sebenarnya," gumamnya pelan, seolah-olah berbicara pada dirinya sendiri.
"Memangnya dunia yang mana lagi?" tanya kasir itu, masih dengan senyuman ramah.
Arga tersenyum kaku, "Ya, dunia digital... Media sosial, notifikasi, semua itu."
"Tapi... Apa kamu benar-benar merindukan itu?" Suara kasir terdengar datar namun penuh makna.
Arga terdiam. Pertanyaan itu menancap dalam di pikirannya, lebih dalam dari yang ia duga. "Entahlah," jawabnya lirih, sambil menyalakan ponselnya.