Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mempertimbangkan Kerugian yang Tersembunyi dari Transformasi Buku Cetak ke Buku Elektronik

22 Mei 2023   09:05 Diperbarui: 23 Mei 2023   08:53 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membaca di layar elektronik dapat menyebabkan kelelahan mata, stres pada mata, dan gangguan tidur. Paparan cahaya biru dari layar elektronik dapat mengganggu ritme alami tubuh dan memengaruhi kualitas tidur. Buku cetak, di sisi lain, tidak memiliki risiko ini dan memberikan pengalaman membaca yang lebih nyaman bagi mata.

Keenam, aspek penting lainnya adalah risiko terhadap privasi dan keamanan digital. 

Buku elektronik sering kali meminta kita untuk membuat akun dan memberikan data pribadi. Ini meningkatkan risiko data kita disalahgunakan, diretas, atau diakses oleh pihak yang tidak berwenang. 

Di era di mana privasi digital semakin penting, transisi ke buku elektronik dapat memicu kekhawatiran tentang pengawasan dan penggunaan data yang tidak etis.

Terakhir, transformasi ini juga berdampak pada industri penerbitan dan toko buku fisik. 

Dengan peningkatan popularitas buku elektronik, banyak toko buku fisik menghadapi penurunan penjualan yang signifikan. Ini mengancam keberlanjutan toko buku tradisional dan berpotensi mengurangi keragaman dan aksesibilitas literatur di tingkat lokal.

Dalam melihat transformasi dari buku cetak ke buku elektronik, penting bagi kita untuk menjaga keseimbangan. Meskipun buku elektronik menawarkan kepraktisan dan aksesibilitas yang luar biasa, kita juga harus sadar akan kerugian yang tersembunyi. 

Kita harus tetap dapat menjaga apresiasi terhadap nilai-nilai tradisional buku cetak sambil menerima kemajuan teknologi. 

Kita bisa memanfaatkan kedua bentuk literatur ini untuk memperkaya pengalaman membaca kita, sambil tetap menjaga keberagaman dan keunikan yang ditawarkan oleh buku cetak sebab buku cetak masih tetap populer dan memiliki tempat yang tak tergantikan dalam dunia literatur.

Salam tim buku cetak.. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun