Artinya: "Dua orang yang melakukan akad jual beli boleh melakukan khiyar (pilihan untuk melanjutkan atau membatalkan jual beli) sampai mereka berpisah. Maka apabila mereka berdua jujur dan menjelaskan kondisi barang jualannya, keduanya akan mendapatkan keberkahan dari jual beli tersebut. Dan apabila mereka berbohong dan menyembunyikan cacat dari barang jualannya, dicabutlah keberkahan dari akad jual beli mereka." (HR. BUKHARI MUSLIM).
Begitulah akad jual beli. Akad yang Allah halalkan, dan langsung dicontohkan oleh Rasulullah shollallohu alaihi wasallam. Beliau ajarkan adab-adab dalam berjual beli sehingga perniagaan beliau menjadi contoh terbaik bagi umatnya.
Akad jual beli yang sesuai dengan syariah inilah yang akan menjadi salah satu solusi untuk mengentaskan kemiskinan, menyelesaikan berbagai macam problematika ekonomi masyarakat.
Dengan akad jual beli yang dilandaskan pada Al-Qur'an dan as-Sunnah Allah akan membukakan pintu rizki bagi hamba-hambaNya.Â
Berbeda dengan transaksi-transaksi riba (seperti pinjaman online dan lain sebagainya) yang keberadaannya justru akan mendatangkan mudarat dan kerugian bagi pelakunya.
Firman Allah yang artinya:
"Allah memusnahkan (harta yang didapat dengan cara) riba dan menyuburkan (harta yang dikeluarkan) zakatnya. Dan Allah tidak mencintai setiap orang yang ingkar dan pendosa." (QS. Al-Baqarah 277).
Rasulullah shollallohu alaihi wasallam juga mendoakan keberkahan bagi umatnya yang bersegera keluar rumah untuk mecari nafkah di pagi hari:
"Yaa Allah berikan keberkahan bagi umatku pada pagi harinya." (HR. Abu Daud).
Semoga Allah turunkan keberkahan untuk kita semua.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H