Para gadis yang telah putus dari saya mengaku bahwa mereka hanya menguji saya, bahwa mereka juga menunggu saat ini. Mereka akan berdampingan dengan atasan yang telah memecat saya. Orang-orang yang mengabaikan saya. Mereka semua dalam pesta yang besar untuk merayakan saya.
Mereka semua akan bahagia, tertawa, dan menampar
saya dari belakang. Akan tetapi, saya tidak pernah mencapai anak tangga
itu. Tidak akan pernah. Saya justru terjatuh dari tangga. Beberapa bulan kemudian saya makan pagi dengan direktur utama sebuah perusahaan tempat dulu saya bekerja. Mereka memecat saya dan menahan bonus yang sangat saya butuhkan. Sejak saat itu mereka sudah berganti direktur beberapa kali, dan sekarang saya bertemu direktur terakhir mereka yang menarik saya.
Saat mereka menahan bonus saya, saya menyadari tidak ada orang yang menolong saya. Tidak seorang pun yang adil. Saya tidak sedang menyalahkan. Tidak juga pesimis. Saya hanya perlu menjemput diri saya, dan ini salah saya sendiri yang tidak berhubungan dengan orang-orang baik. Tidak terus menjadi kreatif. Tidak merasa bersyukur.
Akan tetapi, untuk berada di sekitar orang-orang bal saya juga harus menjadi orang baik "sebenarnya", bukan hanya imajinasi. Saya harus merasa berkelimpahan tanpa berbohong agar kelimpahan menghampiri saya. Bukan dengan cara hukum ketertarikan, melainkan hanya dengan tidur nyenyak.
Semudah itu. Saya harus berhenti menggunakan semua energi di otak saya untuk menghasilkan masa depan imajinasi. Otak memerlukan banyak bahan bakar untuk menjaga kebohongan tetap berjalan. Lebih baik kita gunakan energi itu untuk menjadi bahagia dan baik daripada membuat kecemasan dan penyesalan masa depan.
Direktur utama itu berkata kepada saya, "Saya dengar Anda mengalami serangan jantung atau lumpuh beberapa tahun lalu. Itu yang dikatakan setiap orang kepada saya."
Saya tidak percaya dengan apa yang dia katakan Bagi saya, saya baru saja mendapatkan tahun paling memuaskan dan paling berhasil dalam hidup saya. Namun, bagi orang yang mengenal saya, orang yang melihat dari luar, tampak seperti kelumpuhan mental saat semua tiang terjatuh. Saya terkubur dalam kebohongan, tetapi saya sekarang tidak lagi.
"Tidak," kata saya kepadanya, "Saya lebih sehat daripada biasanya."
Dia mengulangi, "Setiap orang berkeras Anda mengalami nervous breakdown (kelumpuhan).
Mungkin iya. Namun, tidak nervous (gugup). Saya tidak broke (hancur). Dan, saya tidak down (terjatuh).Â