Korban KDRT seringkali merasa terisolasi, takut, dan rendah diri. Mereka mungkin kesulitan untuk meminta bantuan karena merasa malu atau khawatir akan keselamatan diri dan keluarganya. Padahal, KDRT adalah bentuk kekerasan yang tidak dapat ditoleransi dan setiap korban berhak mendapatkan perlindungan dan bantuan.
Untuk mencegah terjadinya KDRT, penting bagi kita untuk lebih selektif dalam memilih pasangan. Kenali diri sendiri, pahami kebutuhan dan keinginan kita, serta jangan ragu untuk mencari tanda-tanda peringatan pada calon pasangan. Selain itu, membangun komunikasi yang sehat dan terbuka dalam hubungan juga sangat penting untuk mencegah terjadinya konflik yang berpotensi menjadi kekerasan.
Di tengah gelapnya kekerasan dalam rumah tangga, harapan selalu ada. Kita perlu bersatu untuk meningkatkan kesadaran, memberikan dukungan, dan memperkuat hukum demi melindungi korban. Setiap suara yang berani angkat isu ini adalah langkah menuju perubahan. Setiap individu, terutama perempuan dan anak-anak, berhak hidup tanpa rasa takut. Dukungan dari keluarga dan komunitas menjadi fondasi bagi korban untuk bangkit. Dengan memperkuat edukasi tentang kesetaraan dan hubungan sehat, kita dapat membangun generasi yang menghormati. Bersama, kita bisa menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari kekerasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H