Karena sejatinya, nafsu terbesar dalam diri kita lebih berbahaya ketimbang setan yang bekerja siang-malam menggoda diri ini. Setan hanya membuat kita membuang uang untuk membeli barang satu yang tidak manfaat, namun kalau  nafsu sudah ikut campur, jangankan satu barang. Satu toko pun diborong.
Cara Ketiga, Mencari Bisnis Sampingan
Pandemi mematikan beberapa sektor bisnis, namun juga menumbuhkan beberapa sektor bisnis lainnya. Semisal, jual masker. Dulu siapa yang mau menginvestasikan uangnya demi sebuah masker ? Hand Sanitizer ? Atau bahkan cuma vitamin C yang bahkan kalah dengan  kental manis yang dilabeli Susu.
Ini mengindikasikan, bahwa ada bisnis yang tenggelam. Tapi ada juga bisnis yang naik, tergantung personalnya. Apakah mereka lihai membaca peluang atau tidak.
Cara Keempat, Membuang Beban yang Tak Penting
Banyak beban yang dibuat oleh manusia itu sendiri, seperti menumpuk kendaraan padahal rumah saja masih kontrak, rokok sehari tiga bungkus padahal buat beli nasi uduk saja masih kasbon sama si penjual.
Lepaskan itu semua, tidak bisa naik motor. Ya sepedaan, lebih sehat dan hemat. Beban inilah yang seringkali menjadi pikiran teramat berat bagi mereka yang terkena PHK, coba tanya saja.
Pasti mereka bakal cerita soal angsurannya yang masih menumpuk. Lepaskan saja, buat diri ini enjoy. Hidup tanpa hutang, saya sedikit miris dengan persepsi orang jaman sekarang yang melupakan satu pilar orang jaman dulu, yakni menabung.
Untuk membeli barang, jaman dulu harus nabung terlebih dahulu. Sekarang, dikala sistem kredit seperti sebuah surga yang semu. Menabung seperti terlupakan, wajar kalau dulu Warkop DKI pernah membuat film berjudul 'Setan Kredit'.
Cara Kelima, Berdoa Dan Tawakal
Ada banyak cara manusia, namun tidak bakal bisa menandingi satu cara Tuhan membuat manusia bahagia. Kesombongan adalah pembatas antara Tuhan dan manusia.