Mohon tunggu...
Begawan Prabu
Begawan Prabu Mohon Tunggu... profesional -

Personal Human Rights Defenders

Selanjutnya

Tutup

Politik

Seorang Guru di Magelang Berjuang Memberantas Korupsi

4 Desember 2015   12:41 Diperbarui: 4 Desember 2015   15:07 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam pengungkapan kasus korupsi yang pada akhirnya menyeret beberapa pejabat baik eksekutif maupun legislatif di kota Magelang tersebut tentu saja membutuhkan mental dan keberanian yang kuat dari seorang Priyo Waspodo. Bagaimana tidak, pak Priyo yang pada waktu itu hanya berprofesi sebagai seorang Guru, harus berhadapan langsung mengungkap tindak pidana korupsi dan penyalahgunaan wewenang yang dilakukan para atasannya. Jelas pada waktu itu pak Priyo diperhadapkan dalam keadaan yang sangat sulit dan mengancam dirinya yang seorang PNS di jajaran Dinas Pendidikan Kota Magelang. Berbagai tekanan dan intimidasi pak Priyo hadapi dengan prinsip memegang teguh kebenaran dan aturan serta hukum pada waktu itu. Hingga pada akhirnya, setelah melalui berbagai tahapan dan proses panjang, berbelit serta sulit, kegigihan pak Priyo dengan didukung rekan-rekannya di Forbes Magelang membuahkan hasil positif.

Tidak tanggung-tangung, beberapa pejabat yang terlibat dalam kasus korupsi Pengadaan Buku Ajar di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Magelang, diantaranya : mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Magelang, 2 orang mantan Kepala DPKKD Kota Magelang, mantan Walikota Magelang, mantan Ketua dan beberapa mantan anggota DPRD kota Magelang pada akhirnya harus menjalani hukuman penjara dan mengembalikan uang kerugian negara akibat kasus tersebut. Selain itu, sampai saat ini, pak Priyo bersama dengan beberapa organisasi dan LSM lain di Magelang juga masih terus giat mengawal berbagai kebijakan publik di kota Magelang.

Ketegasan pak Priyo dalam menegakkan disiplin dan aturan tidak hanya diterapkan keluar atau kepada orang lain saja, bahkan kepada keluarganya sendiripun beliau sangat tegas dan tidak mau kompromi terhadap segala sesuatu yang melanggar aturan. Salah satu contohnya adalah ketika pak Priyo mengajar di SMAN 1 kota Magelang. Pada waktu itu, pada saat penerimaan siswa baru, pak Priyo lebih memilih tidak meloloskan anak kandungnya untuk masuk SMAN 1 Magelang karena memang nilai anaknya tidak memenuhi syarat sebagaimana yang dipersyaratkan untuk bisa masuk SMAN 1 Magelang. Sehingga pada ahkirnya pak Priyo lebih memilih menyekolahkan anaknya di tempat lain.

Padahal sudah menjadi rahasia umum, bahwa biasanya anak seorang Guru selalu mendapat prioritas masuk ke sekolah dimana Guru tersebut mengajar. Tetapi kesempatan tersebut sama sekali tidak pak Priyo gunakan, meskipun sebenarnya bisa saja pak Priyo meloloskan anaknya untuk sekolah di SMAN 1 Magelang. Apalagi banyak siswa lain yang pada waktu itu diterima disekolah tersebut lewat “jalur khusus”, bahkan yang nilai maupun prestasinya jauh dibawah nilai dan prestasi anak pak Priyo.

Melihat komitmen, dedikasi dan integritas yang ditunjukkan pak Priyo selama ini kepada masyarakat Magelang khususnya, sangatlah wajar jika pada akhirnya, banyak pihak baik kelompok masyarakat maupun perseorangan di Magelang berinisiatif mengusulkan dan mengusung pak Priyo Waspodo mendampingi pak Joko Prasetyo untuk maju sebagai calon wakil dan walikota Magelang pada Pilkada serentak tahun 2015 melalui jalur independen. Dukungan dari masyarakat tersebut oleh pak Priyo disikapi sebagai anamah yang harus diemban dengan sebaik-baiknya.

Priyo Waspodo, yang sampai saat ini masih aktif mengajar sebagai Guru mata pelajaran sejarah di SMAN 4 Magelang merasa ini adalah tanggung jawab besar yang harus beliau emban sebagai langkah lanjut dari berbagai tanggung jawab kecil yang sebelumnya terlah beliau jalankan dengan penuh ketulusan. Pak Priyo sendiri sebelumnya tidak pernah bermimpi untuk menjadi seorang pejabat apalagi selevel Wakil Walikota. Bagi beliau, apapun dan bagaimanapun posisi seseorang sekarang ini dalam berbagai profesi dan panggilan hidup, merupakan tanggung jawab yang harus diemban dengan sebaik-baiknya dan penuh ketulusan.

Beliau mencontohkan, ibarat siswa yang sedang sekolah, keberadaan seseorang, siapa saja dan dari latar belakang apa saja itu merupakan proses pembelajaran hidup yang harus dilewati. Kalaupun pada akhirnya harus naik kelas, tentunya seseorang tersebut haruslah melewati berbagai tahapan dan proses ujian. Menurut pak Priyo, itu adalah proses alami sebuah kehidupan, yang harus dijalani dengan tetap “Eling lan Waspodo”. Eling (ingat) bahwa hidup itu singkat, jadi sebisa mungkin dalam singkatnya hidup itu seseorang harus bisa senantiasa mengupayakan dan mewujudkan berbagai kebaikan baik untuk pribadi bahkan sesama, dan waspodo (waspada) bahwa dalam menjalani hidup yang singkat tersebut tentunya akan banyak sekali berbagai ujian dan cobaan yang bisa saja membawa seseorang pada kehancuran dan nilai hidup yang tidak berkualitas.

Priyo Waspodo yang pada akhirnya bersedia mendampingi Joko Prasetyo untuk maju sebagai pasangan calon Walikota dan Wakil Walikota Magelang dalam Pilkada Magelang tahun 2015 melalui jalur independen, merasa bahwa kepercayaan yang diberikan masyarakat Magelang ini sebagai sebuah tantangan baru untuk dia menguji kapasitas pribadinya sebagai seorang yang selalu ingin mengukir sejarah positif dalam hidupnya, dalam lingkup yang lebih luas, yaitu membawa Magelang ke arah yang lebih baik, tentunya dengan tetap memegang teguh semboyan “ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani”. “Tentunya dalam hal ini, peran aktif dan positif masyarakat Magelang menjadi kunci utama yang sangat penting untuk mewujudkan Magelang yang lebih baik”, ungkap Priyo Waspodo.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun