Dilansir Kompas.com pada 2021, Aswin mengaku melamar ke Studio Creators in Pack ketika ia masih mempelajari serba-serbi anime Jepang di Sekolah Anime JAM Nihon Anime Manga Senmon Gakko di Niggata.
Dalam perjalanannya berkarir, seorang sutradara VFX di Creators in Pack melakukan kerjasama dengan Lidenfilms Studio yang merupakan studio produser dari anime Tokyo Revengers.
Aswin yang bergabung dengan tim Color & Smile waktu itu pun menggarap efek visual pada episode 7 hingga 24 dari Tokyo Revengers season 1.
Apa bedanya Animator dan VFX Compositor?
Berdasarkan website Screenskills.com, seorang animator adalah orang-orang yang menciptakan still images dan dimainkan dalam kecepatan yang tinggi dan menunjukkan ilusi gerakan. Para animator adalah artis, aktor dan pencerita. Mereka paham bagaimana karakter menunjukkan emosi dan bagaimana secara teknis suatu objek bergerak.
Sedangkan, Visual Effects (VFX) Compositor adalah mereka yang menggabungkan computer-generated imagery (CGI), live footage, animasi dan menciptakan final image dari sebuah frame atau adegan.Â
Kalau berdasarkan Aswin sendiri, VFX Compositor menggabungkan animasi dan background, kemudian menambahkan efek-efek yang membuat sebuah adegan menjadi lebih dramatis atau lucu.
Seberapa sukses Tokyo Revengers di luar Indonesia?
Tokyo Revengers dengan subtitle Bahasa Indonesia memang memiliki jumlah penonton yang sangat tinggi. Tapi, bagaimana dengan performance serial anime ini di luar negeri?
Anime ini juga dapat diakses melalui streaming platform seperti Netflix. Situs Netflix Top 10 sendiri mencatat bahwa Tokyo Revengers menempati jajaran Top 10 TV Series selama 14 minggu di Jepang terhitung dari 4 Juli - 3 Oktober 2021.Â
Anime ini juga menempati Top 10 selama 1 minggu pada 2 Januari 2022 masing-masing di Maladewa dan Malaysia.