Pembaca dapat bebas memilih travel blog mana yang tulisannya dijabarkan secara spesifik, mudah dicerna, akurat, dan sesuai kebutuhannya.
Travel journalism lebih memahami karakteristik pembaca dari segi demografis maupun psikografis. Dilengkapi dengan video perjalanan, membuat tulisan semakin nyata dan meyakinkan pembaca terhadap tempat wisata yang ditulis.
Jurnalis perjalanan harus mampu membagi informasi yang terkait sponsor atau benar-benar pengalaman pribadi. Untuk itu, beberapa konten yang memuat hal komersial dibalut dengan epic sehingga menimbulkan makna yang tersirat.
Dapat disimpulkan, travel journalism mampu menjadi bisnis yang menjanjikan. Selain berpotensi meningkatkan pariwisata, juga sebagai ajang untuk mengiklankan produk jasa maupun barang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H