Jika introvert adalah salah satu tipe kepribadian manusia, maka antisosial adalah salah satu gangguan kepribadian yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain. Menurut Berger (2003), antisosial adalah sikap dan perilaku yang tidak mempertimbangkan penilaian dan keberadaan orang lain di sekitarnya. Mereka cenderung mengabaikan hukum dan kurang empati setelah merugikan orang lain.
Antisosial juga bisa disebut sebagai Anti Social Personality Disorder (ASPD). ASPD tidak memandang tipe kepribadian, sehingga orang ekstrovert pun juga bisa mengalami gangguan ini. Orang yang mengalami gangguan antisosial seringkali bertindak diluar batas, mengabaikan hak orang lain, tidak berempati, tidak peduli pada mana yang benar dan salah, bahkan mereka menikmati semua itu meskipun harus melanggar hukum. Gejala yang berat muncul jika penderita sudah melakukannya secara konsisten, contohnya mereka rentan menyalahgunakan obat-obatan terlarang.
Gangguan kepribadian ini jelas tidak bisa didiagnosa secara mentah-mentah. Para penderita membutuhkan penanganan oleh tenaga profesional dan jelas berbeda dengan orang introvert yang bisa menjalani kesehariannya dengan normal.
Perbedaan Introvert dan Antisosial
Melalui penjelasan di atas, mudah untuk menemukan perbedaan introvert dan antisosial 'kan? Introvert adalah salah satu tipe kepribadian, sedangkan antisosial adalah salah satu gangguan kepribadian. Karena itu, introvert tidak bisa dikaitkan dengan perilaku kepribadian yang menyimpang dan menjadi introvert bukan sesuatu yang harus diubah ataupun diperbaiki. Sementara itu, kurang bijak jika memanggil seseorang dengan sebutan antisosial, karena antisosial adalah gangguan kepribadian yang serius dan tidak dapat didiagnosa sendiri.
Perbedaan yang lain, antisosial tidak sama dengan introvert yang sedang menikmati kesendiriannya. Salah sekali ketika menunjuk orang introvert yang sedang duduk sendirian dengan sebutan 'ansos'. Padahal, membutuhkan waktu sendiri setelah menjalani hari yang melelahkan tidak ada hubungannya dengan antisosial. Orang yang antisosial cenderung tidak peduli dengan orang lain dan sama sekali menolak interaksi sosial. Karena itu, orang antisosial kurang berempati dan tidak peduli pada hak orang lain, sehingga menimbulkan hubungan sosial yang tidak sehat. Mereka bisa saja memanfaatkan maupun memanipulasi orang lain. Sedangkan, orang introvert tetap bisa berhubungan baik dengan orang lain, bahkan ketika mereka sedang mengisi ulang energinya.
Jadi, tidak ada salahnya menjadi seorang introvert. Introvert dan ekstrovert itu setara, kok! Tidak ada yang perlu diperbaiki. Lalu, perlu ditegaskan kembali kalau introvert dan antisosial itu dua hal yang sangat berbeda. Sembarangan memanggil seseorang dengan sebutan introvert ataupun antisosial dapat menimbulkan kesalahpahaman berkepanjangan, lho!
Daftar Pustaka
Jung, C. G. (1921) Psychologische Typen. Zurich : Rascher Verlag - penerjemah H. G. Baynes, 1923.
Berger, K. S. (2003) The Developing Person Through Childhood and Adolescence. New York : Worth Publishers.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H