Mohon tunggu...
Benny Dwika Leonanda
Benny Dwika Leonanda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas Padang

Insinyur STRI No.2.09.17.1.2.00000338 Associate Professor at Andalas University

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Turbulensi Atmosfer: Pelajaran dari Insidern Singapore Airline SQ321

22 Mei 2024   06:50 Diperbarui: 22 Mei 2024   06:59 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berikutnya adalah turbulen mekanis. Hal ini terjadi karena perubahan topografis permukaan bumi. Udara yang mengalir di atmosfer terhambat secara fisik oleh gunung atau bangunan yang mangganggu aliran udara. Pada hambatan fisik ini akan terjadi pusaran yang luruh di belakang struktur atau gunung yang akan mengubah kecepatan udara berbeda-beda. Hal yang sama juga terjadi pada pesawat lain yang bergerak di depan pesawat terbang di belakanngnya, pesawat terbang tersebut juga membentuk perluruhan vortex seperti halnya struktur-struktur ffisik di permukaan bumi.

 

Dampak Turbulensi terhadap Keselamatan Penerbangan

Secara umum turbulensi atmosfir berdamapak terhadap keselamatan penerbangan, serperti hal yang terjadi pada Singapore Air Line SQ321. Turbulensi yang parah dapat menimbulkan beberapa dampak buruk. Seperti halnya Singapore Air Line, penupang dapat cedera. Penumpang dan awak pesawat terbang tidak aman dan dapat terlempar ke sekitar kabin, ke atas permukaan, sehingga mengakibatkan cedera atau kematian. Dalam kasus Singapure Airline terjadi satu kematian, dan 30 orang cedera patah tulang dan luka. Kerusakan structural pesawat terbang.

Meskipun pesawat modern dirancang untuk menahan tekanan yang signifikan, turbulensi ekstrem dapat menyebabkan kerusakan struktural. Namun untuk kasus Singapura Airline belum diperoleh laporan mengenai hal ini, karena butuh waktu pemeriksaan untuk menjamin keselamatan penerbangan berikutnya.

Hal yang terakhir dari masalah ini adalah gangguan terahadap operasional. Turbulensi dapat memaksa pendaraan darurat, pengalihan penerbangan dan gangguan jadwal penerbangan, sehingga berdampak pada operasional maskapai penerbangan dan rencanan perjalanan penumpang, dan hal ini terjadi pada Singapura Airline.

Mengurangi Resiko Turbulensi

Turbulensi atmosifr sebenarnya bisa dihindari, atau paling kurang dijauhi sehingga tidak menyebabkan kecelakaan atau insiden penerbangan. Mengetahui perkiraan cuaca tingkat lanjut diawal dan selama terjadi penerbangan sangat membantu. Peralatan meteorologi dan teknologi satelit yang ditingkatkan membantu memprediksi dan menghindari daerah yang bergejolak.

Sementara pengalaman dan pelatihan Pilot akan dapat  menangani turbulensi untuk melakukan manuver, mengubah arah penerbangan, dan melakukan protokol komunikasi yang sesuai.

Di samping itu Tindakan Keselamatan Penumpang perlu diterapkan. Maskapai penerbangan menekankan kepada penumpang  untuk tetap mengencangkan sabuk pengaman selama penerbangan, tidak terlalu banyak, dan sering bergerak di atas pesawat terbang, dan memberikan pengarahan keselamatan untuk mempersiapkan penumpang menghadapi potensi turbulensi.

Akhir penjelaasan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun