Mohon tunggu...
Benny Dwika Leonanda
Benny Dwika Leonanda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas Padang

Insinyur STRI No.2.09.17.1.2.00000338 Associate Professor at Andalas University

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengubah Tatatanan Dunia: Rusia vs Amerika Serikat (Barat)

21 Mei 2024   21:19 Diperbarui: 21 Mei 2024   21:19 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rusia mengusulkan koridor kemanusiaan dari kota-kota kunci, tetapi empat dari enam rute evakuasi menuju Rusia atau Belarus, negara sekutunya. Ukraina menyebut usulan ini "benar-benar tak bermoral". Mariupol, Chernihiv, dan Kharkiv adalah beberapa kota yang terus mengalami serangan. Kawasan permukiman hancur, dan PBB menyelidiki kemungkinan kejahatan perang. Meskipun menghadapi tekanan besar, pasukan Ukraina terus melawan dengan gigih. Namun, situasi tetap kompleks dan berbahaya. Perang ini memiliki dampak global yang signifikan, dan perlu upaya bersama untuk mencari solusi damai dan menghindari eskalasi lebih lanjut.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, negara-negara Barat (Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Eropa) telah menerapkan lebih dari 16.500 sanksi terhadap Rusia. Perekonomian Rusia mengalami kontraksi sebesar 2,1% pada tahun pertama perang Ukraina. Sanksi-sanksi tersebut menyebabkan meningkatnya inflasi dan kehilangan nilai saham perusahaan Rusia di pasar internasional. Cadangan mata uang asing senilai US$350 miliar (sekitar Rp5.473 triliun) telah dibekukan, sekitar setengah dari total cadangan mata uang asing yang dimiliki Rusia.

Sanksi-sanksi ini mempengaruhi pasokan energi dan harga minyak serta gas alam. Membuat pasokan tidak stabil dan harga energi tinggi. Bagaimanapun Rusia adalah salah satu eksportir minyak dan gas terbesar di dunia. Dampak sanksi juga terasa pada harga pangan    melonjak dan mengalami kenaikan. Inflasi di Rusia tetap tinggi akibat ketidakstabilan ekonomi. Semoga situasi dapat membaik dan perdamaian dapat ditemukan.

Akhir Tulisan

Dunia pasca-Perang Dingin semakin ditandai oleh multipolaritas, di mana berbagai pusat kekuasaan hidup berdampingan dan bersaing. Lingkungan yang dinamis ini menghadirkan tantangan dan peluang bagi tata kelola global, stabilitas ekonomi, dan perdamaian. Memahami dan beradaptasi terhadap perubahan-perubahan ini sangat penting untuk menavigasi tatanan internasional yang terus berkembang.

Perubahan signifikan dalam struktur kekuasaan global di era pasca-Perang Dingin menciptakan lanskap geopolitik yang lebih kompleks dan multipolar. Munculnya pusat-pusat kekuasaan baru seperti China dan Rusia, serta kebangkitan ekonomi Asia, kolfik Timur Tengah, dan terbuka sedaraan baru di Afrika yang menentang kolonialisme mempengaruhi dinamika global dalam berbagai carap di masa akan dating akan merpparah persaingain antaran pihak Barat dengan Rusia. Faktor-faktor ini berdampak besar pada hubungan internasional dan geopolitik, menciptakan tantangan dan peluang baru bagi kerja sama global dan stabilitas internasional.

oOo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun