Mohon tunggu...
Benny Dwika Leonanda
Benny Dwika Leonanda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas Padang

Insinyur STRI No.2.09.17.1.2.00000338 Associate Professor at Andalas University

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Uji Coba Nuklir Amerika Serikat

18 Mei 2024   21:39 Diperbarui: 18 Mei 2024   21:42 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Uji coba nuklir, Gambar AI Copilot, Bingr

Amerika Serikat melakukan uji coba nuklir di Nevada. Administrasi Keamanan Nuklir Nasional Departemen Energi AS mengatakan ksperimen tersebut dilakukan sesuai dengan "moratorium sukarela terhadap pengujian ledakan nuklir yang telah dipatuhi AS sejak tahun 1992." Rilis tersebut mengatakan jumlah tes tersebut direncanakan ditingkatkan untuk mengumpulkan data penting mengenai bahan yang digunakan dalam senjata nuklir. Hal tersebut tidak lepas dari informasi bahwa Rusia akan mengadakan Latihan nuklir untuk merespon pilihan-pilihan geopolitik yang dinyatakan Barat, dengan maksud untuk mendinginkan suasana geopolitik yang terjadi selama ini.

Situs uji coba nuklir Nevada (NTS), yang sekarang dikenal sebagai Situs Keamanan nasional Nevada (NNSS) berlokasi dibagian Tenggara Nye County, Nevada, sekitar 65 mil (105 km) barat laut Las Vegas. Situs ini merupakan tempat uji coba nuklir di Amerika Serikat  pada tahun 1951, untuk dijadikan tempat pengujian perangkat nuklir Amerika. 

Tes atmosfer pertama dilakukan di area Frenchman Flat di lokasi tersebut pada 27 Januari 1951. Secara total, uji coba nuklir yang telah dilakukan ditempat ini sekitar 928 uji coba nuklir  sampai tahun 1994, ketika Amerika Serikat menghentikan uji coba nuklir bawah tanahnya.

NNSS Medan mencakup sekitar 1.350 mil persegi (3.500 km) yang berada di gurun dan daerah pegunungan.  Daerah Ini mempunyai 1.100 bangunan di 28 wilayah, dihubungkan oleh 400 mil (640 km) jalan beraspal, 300 mil (480 km) jalan tak beraspal, sepuluh heliport, dan dua landasan udara.

Di gurun tersebut terdapat bekas-bekas ledakan nuklird engan lubang-lubang kawah bulat sempurna dalam jumlah yang hampir tidak terbatas. Kawah yang terbentuk berupa cawan yang terpisah-pisah pada jarak tertentu dan juga  tersusun rapi denan pola ditentukan. Awan jamur ledakan nuklir terlihari dari 100 uji atmosfir atau diudara terbuka, dan terlihat pada jarakan 100 mil atau (160 km) dan bakan dapat dilihat dari Las Vegas yang berjarak tidak lebih dari 180 km dari lokasi ledakan pada awal tahun 1950-an

Dampak ledakan nulklir pada udara terbuka atau atmosfir pada awalnya tidak banyak menjadi perhatian, karena begitu banyak eksperimen dilakukan permukaan bumi di dekat kota Las Vegas tersebut. Dampak Kesehatan baru terasa 30-40 tahun kemudian di manan angin yang berhembus membawa partikel nuklir yang merusak Kesehatan, dengan menciptakan kanker di negara bagian Utah yang berjarak 300 s/d 400 km dari lokasi pengujian nuklir dan juga di daerah-daerah lainnya yang berdkatan ditempat tersebut, dan itu terdeteksi baru di tahun 1984 menurut laporan medis saat itu,

Protes anti nulir NNSS telah menjadi tuan rumah di AS, dan terjadi 538 kali protes anti nuklir yangdi publlkasikan dan sampai mengorganisir d37,488 perserta dan berakhir dengan 15.740 penangkapan.

Eksperimen baru-baru ini yang dilakuakn di NNSS Nevada yang sejalan dengan moratorium sukarela terhadap uji coba ledakan nuklir yang telah dipatuhi Amerika Serikat sejak 1992. Dalam arti Amerika Serikat kembali melakukan uji coba nuklir untuk keamaan negaranya. Tujuan pengujian ini tentunya untuk mengumpulkan data baru yang penting Dengan bahan yang digunakan untuk senjata nuklir.

Pemberitaan tentang pengujian nuklir Amerika Serikat baru-baru ini bukanlah uji nuklir skala penuh yang mencipatakan ledakan nuklir dengan ledakan besar. Namun sebagai penggantinya adalah ujicoba nuklir subkritis yang tidak menghasilkan reaksi berantai nuklir skala penuh  dan tidak menciptakan ledakan nuklir dan uji tanpa hasil. 

Para peneliti menggunakan metoda ini untuk mempelajari perilakuk bahan nuklir plutonium dan bahan nuklir lainnya di bawah tekanan ekstrim yang sangat penting untuk menjaga efektivitas dan keamanan senjata nuklir tanpa melakukan uji coba nuklir skala penuh, atau tanpa menciptakan bom nuklir.

Administrasi Keamanan Nuklir Nasional (NNSA) telah mengindikasikan bahwa frekuensi uji coba semacam itu akan ditingkatkan untuk menyediakan data penting bagi persediaan nuklir AS. Eksperimen ini merupakan bagian dari program Pengelolaan Persediaan Berbasis Sains (Science-Based Stockpile Stewardship), yang bertujuan untuk mempertahankan persenjataan nuklir Amerika Serikat melalui penelitian ilmiah dan pemodelan komputasi tingkat lanjut, bukan uji coba nuklir secara langsung.

Uji coba subkritis dirancang untuk mematuhi moratorium ini sambil tetap memajukan pemahaman ilmiah dan memastikan keamanan nasional. Bagaimanapun sejak tahun 1992 Amerika Serikat berkotmitmen pada  Perjanjian Pelarangan Uji Coba Nuklir Komprehensif (CTBT),  yang melarang semua ledakan nuklir   dan tidak lagi melakukan uji nuklir ditempat terbuka seperti hal sebelum-sebelumnya dan hal yang sama dilaukan oleh Rusia dan Tiongkok.

 Meskipun tidak diratifikasi oleh Senat AS, AS telah menerapkan moratorium pengujian bahan peledak nuklir sejak tahun 1992. Uji coba subkritis dirancang untuk mematuhi moratorium ini sambil tetap memajukan pemahaman ilmiah dan memastikan keamanan nasional. Tes ini melibatkan diagnostik canggih dan komputasi kinerja tinggi untuk menganalisis hasilnya. Protokol keselamatan memastikan bahwa tidak ada risiko ledakan nuklir, sejalan dengan tujuan nonproliferasi internasional dan standar keselamatan domestik.

Jadi dari berita terbaru (14 Mei 2024)  Uji coba subkritis baru-baru ini di Nevada menggarisbawahi komitmen Amerika Serikat yang melakukan eksperimen subkritis di Situs Keamanan Nasional Nevada (NNSS) untuk mempertahankan penangkal nuklir yang aman dan efektif tanpa melanjutkan uji coba bahan peledak nuklir.  Eksperimen ini merupakan komponen penting dalam pengelolaan nuklir modern, yang menyeimbangkan kebutuhan akan keamanan nasional dengan -upaya nonproliferasi internasional, tanpa melakukan pengjian skala penuh, mengumpulkan data tentang umur bahan nuklir seiring berjalannya waktu. Penting untuk dicatat bahwa meskipun uji coba ini mematuhi moratorium ledakan nuklir, rencana peningkatan frekuensinya telah menuai banyak kritik.

 oOo

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun