Mohon tunggu...
Benny Dwika Leonanda
Benny Dwika Leonanda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas Padang

Insinyur STRI No.2.09.17.1.2.00000338 Associate Professor at Andalas University

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kiamat Nuklir

12 Februari 2023   17:21 Diperbarui: 12 Februari 2023   17:33 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ledakan nuklir phonoteka.org

Ketika terjadi skenario apokaliptik, ketika semua orang mati dan tidak ada satu orang pun yang dapat memberikan perintah untuk melakukan serangan balik. Di dalam situasi darurat di mana tidak ada lagi pemimpin atau otoritas yang bisa memutuskan serangan balasan, sistem ini beroperasi secara otomatis dan diakui sebagai satu-satunya sistem sejenis di dunia. Sistem ini disebut sebagai "Perimeter". Pada saat yang sama, opsi peluncuran sistem yang tidak disengaja sepenuhnya dikecualikan dengan melakukan analisis sistem terhadap semua faktor yang memengaruhi aktivasi sistem. "Perimeter" memperhitungkan situasi politik internal dan situasi di arena internasional, ada tidaknya komunikasi radio antara berbagai unit Pasukan Rudal Strategis dan faktor lainnya. Sistem ini disebut di dunia sebagai "mesin kiamat". Selain itu, sistem seperti itu hanya ada sebagai bagian dari perisai nuklir Federasi Rusia. Peluncuran rudal bom nuklir segera terjadi, dan kiamatpun terjadi.

 "Perimeter" adalah sistem komando alternatif untuk semua cabang angkatan bersenjata yang dipersenjatai dengan hulu ledak nuklir. Itu dibuat sebagai sistem komunikasi cadangan jika komponen utama dari sistem komando Kazbek dan jalur komunikasi Pasukan Rudal Strategis dihancurkan oleh serangan pertama sesuai dengan konsep perang nuklir terbatas yang dikembangkan di Amerika Serikat. Untuk memastikan pemenuhan perannya yang terjamin, sistem ini pada awalnya dirancang sepenuhnya otomatis, dan jika terjadi serangan besar-besaran,sistem ini dapat memutuskan sendiri serangan balasan yang memadai, tanpa partisipasi atau dengan partisipasi minimal dari seseorang.

Dampak perang nuklir

Secara historis, sulit untuk memperkirakan jumlah kematian akibat pertukaran nuklir global karena para ilmuwan terus menemukan efek baru dari senjata nuklir, dan juga merevisi model yang ada.

Laporan awal mempertimbangkan efek dri ledakan nuklir berupa efek langsung dan efek tidak langsung, Populasi bumi akan berkurang 20 s/d 77 persen, dan mungkin saja lebih dari itu.  Di dalam studi peer-review yang diterbitkan dalam jurnal Nature Food pada Agustus 2022, perang nuklir skala penuh antara AS dan Rusia dapat membunuh 360 juta orang secara langsung dan lebih dari 5 miliar orang mungkin mati akibat badai api setelah pemboman atau ledakan nuklir, kejatuhan nuklir, dan kelaparan.

Meskipun laporan ini dibuat ketika cadangan nuklir berada pada tingkat yang jauh lebih tinggi daripada saat ini, laporan ini juga dibuat sebelum risiko musim dingin nuklir pertama kali diteorikan pada awal 1980-an. Selain itu, itu tidak mempertimbangkan efek sekunder lainnya, seperti hentakan gelombang elektromagnetik (EMP), dan konsekuensinya terhadap teknologi dan industri modern.

Siapa pun yang berada dalam jarak 800 meter dari sumber ledakan akan langsung terbunuh dengan probabilitas 90%, dan dalam jarak 3200 m dengan peluang 50% hidup. Ledakan nuklir berlangsung dalam waktu sangat cepat. Jika masih berjarak lebih dari 10 km, kemungkinan mempunyai waktu beberapa menit untuk mencari tempat perlindungan. Ledakan tidak bisa dilihat, resiko langsung buta. Di anjurkan tidak menutup mulut, karena suara yang menyertai ledakan nuklir berkemungkinan akan merusak gendang telinga.

Radiasi nuklir

Radiasi nuklir yang dipancarkan dari ledakan nuklir merupakan aliran energi gelombang yang memancar spektrum ultraviolet, cahaya tampak dan inframerah. Radiasi ini berasal di daerah ledakan. Cahaya tanpak akan muncul dengan sangat terang dan bersuhu tinggi, dan bagian amunisi akan menguap. Jika terjadi ledakan di udara, akan muncul area bercahaya berbentuk bola, dalam ledakan nuklir di bawah tanah akan terbentuk rengkahan permukaan bumi, Suhu permukaan area bercahaya biasanya mencapai 5700-7700 C. Pulsa atau hentakan cahaya akan berlangsung dari sepersekian detik hingga beberapa puluh detik. Hasil dari aksi radiasi cahaya dapat berupa penyalaan, peleburan, pembakaran, tekanan suhu tinggi pada material setempat.

Ketika seseorang menghadapi kondisi tersebut usahakan berlindung dari efek radiasi cahaya, akan terjadi kerukan pada mata jika terkena mata. Kulit akan mengalami luka bakar pada  seluruh tubuh yang terbuka, dan kerusakan pada tubuh yang dilindungi oleh pakaian. Penghalang padat atau buram akan memungkinkan berfungsi sebagai tempat perlindungan terhadap efek radiasi cahaya. Tempat yang paling aman untuk menghindari radiasi cahaya adalah berlindung di dalam bangunan, atau di bawah tanah, atau ruangan dalam bangunan dengan banyak bahan padat antara individu  dengan sumber radiasi. Namun, penting untuk diingat bahwa jika ledakan nuklir terjadi di dekat lokasi di mana individu berada, maka ruangan bawah tanahpun juga tidak dapat memberikan perlindungan yang sepenuhnya dari efek radiasi.

Penetrasi Radiasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun