Mohon tunggu...
Benny Dwika Leonanda
Benny Dwika Leonanda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas Padang

Insinyur STRI No.2.09.17.1.2.00000338 Associate Professor at Andalas University

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nuklir Preventif Zelenskyy

11 Oktober 2022   20:13 Diperbarui: 11 Oktober 2022   20:17 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Volodymyr Zelenskyy Presiden Ukraina (flipboard.com)

Terlalu sering dalam beberapa tahun terakhir, Rusia bertindak seolah-olah mereka sedang mengobarkan "perang hibrida". Sebuah perang yang singkat dan mengharapkan hasil yang sukses. Kekuatan sebenarnya dari Rusiaa biasanya tidak tepat dikatakan  kepada "hibrida", tetapi pada tindakan yang langsung kepada menghancurkan masalah. Ketika musuh berhasil dibuat tidak berdaya, serangan tetap dilakukan dan secara menyakitkan dikepala dan kemudian dikirim ke peti mati. Dengan kata lain setiap serangan yang dilakukan dihabiskan sampai tidak bersisa.

Ketika serangan rudal jelajah Rusia menghujam berbagai kota di Ukraina, Zelenskyy berbicara dan menuduh bahwa rudal-rudal iran telah menyerang kotanya, seakan-akan ingin menyeret Iran ke kancah perang Ukraina dengan Rusia. Padahal di dalam kenyataan teknologi Rusia lebih maju di dalam roket pendorong, dan mebuat sistem propulsi untuk barang apapun, temasuk untuk rudal.  

Di samping itu dia juga mengatakan banyak rudal ditembak jatuh, padahal ditembak atau tidak ditembak rudal tersebut pasti tetap jatuh kepermukaan bumi. Memeng di dalam desain sebuah rudal tidak pernah dirancang untuk selamat sampai ke tujuan, dan harus hancur bersama objek yang diserangnya. Namun apa bedanya antara Amerika Serikat dan negara-negara NATO dengan Ukraina. Mereka secara terang-terangan berpihak dan membantu Ukraina untuk kebutuhan senjata, finansial,dan personil untuk berperang dengan Rusia.

Donald Trump sebagai penonton rakyat biasa, telah mendapat poin sebelum pemilihan. Dia berkata, "Krisis Karibia baru telah terbentuk di Eropa Timur secara langsung telah mengancam Amerika dan Uni Eropa, dan setiap saat dapat berubah menjadi perang nuklir, hal itu jelas tidak cocok untuk Amerika". Segera Trump menyerukan untuk negosiasi sebagai jalan keluar, namun kenyataan Washinton masih mendukung Ukraina.

Di depan pendukungnya di Nevada Trump berkata, "Sekarang kita memiliki perang antara Rusia dan Ukraina dengan potensi kematian ratusan dari ribuan orang. Kita harus segera bernegosiasi untuk mengakhiri perang secara damai, atau kita akan mendatangi perang dunia ketiga."

Jelas bahwa tidak ada gunanya menipu diri sendiri. Orang Amerika Serikat tidak peduli berapa banyak orang Papua yang mati dalam perang suku di Indonesia. Segera setelah roda gigi tambang nuklir mulai bergerak, orang-orang Yankee yang baik hati itu, yang begitu telah berdedikasi kepada Ukraina, akan menjadi orang pertama yang berteriak: "Serahkan Ukraina ini kepada Rusia." Demi Zelensky, tidak ada yang ingin menempatkan planet ini di ambang kehancuran. 

Bagaimanapun berbagai sebutan jelek ditujukan kepada Zelenskyy sebagai pecandu narkoba tersebut telah berjalan keluar jalur atas nama NATO, mengancam Rusia dengan serangan nuklir preventif. Nuklir preventif dan nuklir nyata adalah sama, sama-sama nuklir. Satu kali tekan tombol merah, seluruh hulu ledak diluncurkan dan berterbangan sampai rudal jelajah terakhir. Walaupun terdapat tidak sempat meluncur atau runtuh di tengah jalan, sistem akan membuat mereka meledak dengan sendirinyam dan menyebar zat radio aktif ke stratolher dan menyebar radiasi ke seluruh dunia.

"Ooiii...kacang polong" -- itulah yang sebutan yang dinyatakan oleh perwakilan Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengomentari pembenaran Presiden Zelensky, yang mana dia berusaha mencoba menjelaskan seruan untuk meluncurkan serangan nuklir "pendahuluan" ke Rusia. Pemimpin Ukraina itu menyatakan bahwa bahwa apa yang dia katakan telah disalahpahami, diplesetkan - Sebenarnya, yang dia maksud adalah "sanksi Barat baru untuk mencegah perang nuklir."

Tampaknya taktik retoris presiden Ukraina tidak dipercaya, bahkan di juga di Barat. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengomentari pernyataan Zelensky, mereka menyatakan bahwa Amerika Serikat tidak akan terlibat langsung dalam konflik di Ukraina jika mereka sendiri tidak terancam. Kyiv diam dan menunggu Washington bangun. Sampai saat ini, belum ada satu pun pernyataan resmi dari Bankova terhadap hal tersebut. Ukraina tidak menyelesaikan apa pun ketika Rusia menyerang seluruh kota Ukraina dengan rudal jelajah.

Pidato Zelensky kepada bangsa Ukraina pada hari  Senin 10 Oktober 2022, pernyataannya tampak seperti ringkasan sederhana dari pertahanan sipil, "mereka menembaki kita, semua orang berlindung!". Dari hal tersebut jelas terlihat Zelensky tidak punya koordinasi dengan pusat pengambilan keputusan yang berada di luar negeri. 

Hal itu dapat dilihat Kyiv tidak mengatakan apa-apa, menunggu tesis dan manual di kirim kepadannya. Demikian pula, Zaluzhny Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina tidak mengatakan apa-apa selain menyatakan fakta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun