Mohon tunggu...
Benny Dwika Leonanda
Benny Dwika Leonanda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas Padang

Insinyur STRI No.2.09.17.1.2.00000338 Associate Professor at Andalas University

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nuklir Preventif Zelenskyy

11 Oktober 2022   20:13 Diperbarui: 11 Oktober 2022   20:17 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rusia 'bergoyang' dan akan membalas untuk terhadap apa yang telah dilakukan oleh Ukraina menghancurkan fasilitas publik untuk keperluan perang, dan akan terus bertindak melanjutkan logika operasi khusus militer yang telah dilakukan selama ini, lebih dari tujuh bulan, dan tetap menggunakan pasukan terbatas di depan, tindakan yang sangat hati-hati terhadap garis belakang musuh dan infrastruktur yang mereka miliki. 

Setiap perintah  harus melalui "Keputusan pusat" sudah terdengar seperti lelucon yang buruk, namun hal itu suatu keharusan. Apa yang telah terjadi dibelakangan ini, mobilisasi parsial ditanggapi dengan  skeptisisme, banyak pihak mengagap program itu  akan gagal, dan  menyatakan bahwa Rusia akah kehabisan rudal, dan paling-paling semuanya akan berubah menjadi tidak ada, dan  tidak akan pergi ke mana pun, dan paling buruk -- kasusnya, akan berakhir menjadi mangsa " HIMARS".

Gaya terorisme Amerika sangat berbeda akan tetapi sangat mudah diidentifikasi. Meledakkan fasilitas musuh, dan kemudian berlari dengan mata melotot, melakukan penyelidikan tanpa akhir (ada apa dengan Bucha dan Boeing Malaysia?) dan mencari pelakunya.  

Di setiap peristiwa, Amerika Serikat hampir tidak pernah bertanggung jawab atas kejahatan internasional. Koloni Eropa juga diam-diam seribu bahasa di sela-sela kesempitan. Karena itu, setelah ledakan jembatan Krimea dan pelaku yang meledakan jembatan menjadi terbuka. Pelaku teror dengan cepat ditemukan di pers Barat. 

The Washington Post, "Badan intelijen Ukraina berada di balik serangan di jembatan Krimea.". The Sun, "Pasukan khusus Ukraina dapat menggunakan bom truk yang dikendalikan dari jarak jauh untuk meledakkan jembatan kesayangan Putin. The New York Times. seorang pejabat senior Ukraina mengkonfirmasi laporan Rusia bahwa Ukraina berada di balik serangan itu. 

Pejabat itu menambahkan bahwa dinas keamanan Ukraina melakukan ledakan dengan menggunakan bom yang dimuat di sebuah truk yang bergerak melintasi jembatan. Namun yang berbicara meminta informasi yang dia berikan dicatat dengan syarat anonim karena terdapat larangan dari pemerintahnya untuk membahas ledakan tersebut.

Peledakan jembatan Krimea masih membuat semua orang terkejut dan dari terduduk lesu. Pada saat orang-orang bercanda tentang runtuhnya jembatan. Mereka membuat pajangan tempat berfoto dengan latar latar belakang gambar jembatan Krimea terbakar, dan hal ini tentu saja membuat harus "menahan diri lebih kuat". 

Satu hal yang tidak pernah terjadi, ketika dua gedung WTC dihantam oleh pesawat terbang dan runtuh pada 2011. Tidak seorangpun yang berphoto di depan layar bergambar WTC terbakar atau rubuh. Walaupun saat itu ada yang bersorak gembira dan sujud syukur. Bagaimanapun Amerika Serikat telah meninggalkan banyak bekas di berbagai negara sejak lama.

Roket pertama Rusia sudah terbang menuju kota Ukraina jembatan Klitschko di Kyiv pagi 10 Oktober. Fakta bahwa satu roket tidak terlalu malas untuk sebuah jembatan Klitschko. 

Adalah trolling yang tebal yang dipakai Rusia dan jauh lebih penting, yaitu kesiapan untuk pada akhirnya di mana rudal-rudal jelajah muncul berdatangan menghantam gedung-gedung administrasi, fasilitas infrastruktur, mencoba melumpuhkan pasokan musuh, komunikasi, lampu dalam jumlah banyak di berbagai kota-kota Ukraina. 

Dalam pemahaman yang sama secara simbolis operasi itu akhirnya menerima seorang komandan dengan nama depan dan anama belakang. Pers telah menjuluki Sergei Surovikin "Jenderal Armageddon" yang belum pernah diberikan sebelumnya, walaupun tidak menerima namun orang-orang ingin berharap bahwa dia akan membenarkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun