Mohon tunggu...
Benny Dwika Leonanda
Benny Dwika Leonanda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas Padang

Insinyur STRI No.2.09.17.1.2.00000338 Associate Professor at Andalas University

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nuklir Preventif Zelenskyy

11 Oktober 2022   20:13 Diperbarui: 11 Oktober 2022   20:17 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Putin berkata, "Ketika integritas teritorial negara kami terancam, untuk melindungi Rusia dan rakyat kami, kami pasti akan menggunakan segala cara yang kami miliki. 'Ini bukan gertakan'". Pernyataan ini disebut oleh Putin sebagai 'Pemerasan Nuklir'. Sebagai bentuk sebuah pemerasan, di mana yang diperas terpaksa harus membayar dengan apa yang diminta, tentunya nuklir. 

Bagaimanapun jika Rusia paada awal sampai akhir September terdesak di dalam operasi khusus militer di Ukraina maka Rusia akan menggunakan seluruh sistem persenjataan yang mereka punya. Hal ini terkait dengan makin membanjirnya bantuan senjata kepada Ukraina, dan bantuan tersebut bukan saja senjata akan tetapi finansia, dan personil asing yang dijadikan milisi di kancah pertempuran di Ukraina. 

Walaupun mereka adalah opurtunis yang mempunyai kemampuan jauh di bawah militer, namun dengan berbekal peralatan maju dan pelatihan yang intensif diselenggarakan oleh negara-negara NATO, kehadiran mereka sangat merepotkan Rusia. 

Apalagi di awal-awal September 2022 berbagai daerah Ukraina yang dikuasai oleh Rusia telah kembali direbut Kembali oleh Ukraina. Putin menyatakan, "Sebelum Anda memutuskan untuk menyerang kami kami dengan nuklir, ingatlah bahwa kami juga memiliki senjata nuklir. Kita bisa membalas."

Pada 8 Oktober 2022, pukul 06:07 waktu setempat, sebuah ledakan besar terjadi jembatan Krimea atau Kerch Bridge sebuah jembatan sepanjang 19 km di semennjung Kerch Krimea. Ledakan tersebut memicu kebakaran besar dan dua bentang jembatan yang menjadi jalan raya runtuh, sementara tujuh buah tangki kereta yang membawa bahan bakar di atas rel terbakar. Kebetulan jembatan tersebut terdiri dari jalur ganda untuk jalan raya, dan rel kereta api. 

Pihak Rusia menduga dan mungkin juga sudah menyatakan secara resmi bahwa peledakan di jembatan Krimea adalah operasi multi-level yang kompleks dari Barat dan dilakukan secara kolektif, tetapi ada nuansa terorisme, karena perilaku peledakan sangat mirip dengan apa yang dilakukan oleh pejuang-pejuang di Timur tengan yang mana mereka dituduh sebagai Terorist di pihak Barat. 

Namun disisi lain, tingkat kerusakan dari serangan 'teroris' tersebut tidak seperti yang diharapkan oleh penyelenggaranya, dan tuduhan pelaku dapat di arahkan kepada Kyiv dan Brussel, dan belakangan mereka mengakuinya secara tidak langsung.

Berbagai bukti dilapangan menunjuka bahwa peristiwa yang terjadi merupakan operasi kompleks yang telah direncanakan sejak lama. Akurasi yang tinggi, dan ketepatan waktu peledakan meurpakan indikasi, selain luputnya bahan peledak dari pmeeriksaan pihak keamanan di dalammeelaksanaakan pekerjannya. 

Namun, namun sebagian besar tujuan pelaku tersebut gagal, Bagaimanapun tidak lama kemudian pada hari yang sama pada malam hari , kereta api bisa berjalan kembali di atas jembatan, dan, oleh karena itu, tujuan strategis utama untuk memutus jalur pengangkutan barang, orang, dan militer gagal total.

Harusnya yang dilakukan pelaku terorisme adalah meruntuhkan semua bentang jalan raya dan kereta api, sehingga rerutuhan menutupi selat, sehingga menghalangi jalan keluar dari Laut Azov, akan tetapi hal tersebut  tidak mungkin jembatan tersebut sangat panjang, 19 km. 

Jadi, hari itu kurator Kyiv dan Barat telah memecahkan telur yang memberi efek psikologis dari penghancuran tersebut, akan tetapi bukan tetapi bukan yang strategis seperti tujuan pertama.  Kyiv hanya memiliki satu kesempatan untuk melakukan serangan teroris semacam itu di jembatan, dan hanya sebagian efek yang tercapai, resonansi dan konsekuensinya akan diratakan dalam beberapa hari kemudian, Rusia menjanjikan hal itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun