Mohon tunggu...
Benny Dwika Leonanda
Benny Dwika Leonanda Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas Padang

Insinyur STRI No.2.09.17.1.2.00000338 Associate Professor at Andalas University

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Republik Metaverse

29 Desember 2021   09:29 Diperbarui: 29 Desember 2021   09:50 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Free Guy, Shawn Levy

Ilmu-ilmu yang kita kuasai saat ini pada umumnya sudah berumur tua, kita hapal di luar kepala,  dan kita baca berulang-ulang dari buku-buku tua (walaupun cetakan baru, namun isinya sama dengan 350/450 tahun yang lampau) jauh pula dari zaman Revolusi Industri. Kita memperoleh gelar untuk itu, walaupun kita lakukan riset, pada umumnya tidak bisa dipakai dan tidak bermanfaat sama sekali untuk kebutuhan keseharian kita bekerja dengan teknologi masa kini, tanpa menghasilkan apapun. Sementara dipihak-pihak lain sekali satu bulan, tiga bulan, enam bulan, dan satu tahun tetap saja ada produk-produk baru yang dijual untuk kepentingan sipil maupun militer dari teknologi yang mereka kembangan . Kita beli dan kita pakai untuk kebutuhan kita sehari-hari, namun pemakainnya mereka kendalikan untuk kepentingan mereka.

Untuk produk-produk komersil biasanya kita tergantung kepada copyright mereka, dan perjanjian dengan mereka jika kita memakai teknologi yang mereka buat dan membolehkan kita memakainya, sementara untuk kepentingan militer, harus ada izin mendapatkan/membeli, dan memakainya. Jika kita memakai dan mengoprasikan tidak seizin mereka maka akan ada sangsi yang diterapkan kepada negara yang menggunakan  peralatan tersebut. Sebagian kewenanan dan hak terhadap peralatan, dan teknologi tersebut dipegang oleh mereka, dan kita menyetujuinya.

Satu bentuk civilization yang akan terbentuk pada masa akan datang bukan tidak mungkin akan terjadibentuk republik tersebut adalah Republik Metaverse, dimana kehidupan manusia dikendalikan oleh mesin, dan mereka (mesin) yang membuat keputusan atas kelangsungan hidup manusia. Bentuk pemerintahan akan terdesentralisasi dalam susunan algoritma tertentu melalui suatu protokol yang disebut saat ini atas dasar kesepakatan bersama atau antar pihak terlibat. Semua akan terdistribusi dalam bentuk blok-blok dalam susunan rantai yang tidak bisa terpisahkan antara satu dengan yang lain, Keberadaan blok ini tidak bisa dikuasai oleh satu lembaga, atau satu pemerintahaan apapun.

Segala kebutuhan mereka (mesin) mereka bisa bentuk sendiri pada akhirnya, termasuk untuk kebutuhan energi, listrik untuk instalasi mereka. Mereka bisa buat prediksi dan kalkulasi jangka panjang jauh sebelum manusia mampu menghitung dan memikirkannya.  Sesuatu pasti mereka bangun sebelum orang-orang menyadari hal tersebut.

Ketika mesin-mesin berhasil mengumpulkan orang-orang, dan membangun program-program dalam bentuk kecerdasan buatan. Beroperasi seperti yang layaknya manusia saat ini segalanya akan ditentukan oleh mereka sendiri (mesin), berdasarkan protokol yang mereka tentukan, maka syarat untuk membentuk sebuah negara atau republik sudah terbentuk. Mereka punya daerah yang lebih luas dari pada apa yang ada sekarang mereka punya daerah virtual dan daerah nyata dimana terdapat kehidupan manusia. Mereka punya aset, punya sumber daya, mempunyai kemampuan berpikir, dan mengambil keputusan, dan punya kapital yang mereka bentuk sendiri maka sebuah atau banyak republik bisa terbentuk sebuah republik Republik Metaverse bukanlah hal yang tidak mungkin terjadi.

oOo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun