Persaingan global bukanlah hal yang sederhana, di mana 115 Negara tergabung di dalam WTO harus dapat bersaing dengan ketat pada tahun 2020. Di setiap negara mempunyai sistem keinsinyuran yang beragam dan berbeda antara satu dengan yang lain.Â
Setiap negara mempunyai aturan dan perundang-undangan yang berbeda pula di dalam pengaturan keprofesian Insinyur dan pekerjaan keinsinyuran.Â
Akan tetapi ada satu yang harus sama di antara negara-negara tersebut yaitu ada kepastian hukum untuk keprofesian keinsinyuran dan pekerjaan keinsinyuran.Â
Keberhasilan keprofesian Insinyur dan pekerjaan keinsinyuran diuji atas kemapanan sistem keinsinyuran yang terbentuk di masing-masing negara di dunia.Â
Sistem yang mapan dengan sendirinya akan menopang menopang produksi, dan perekonomian di negara tersebut dan dapat menjadi pemenang di dalam persaingan global dan liberalisasi ekonomi.
Di berbagai negara-negara maju sistem keinsinyuranya pada umumnya telah mapan. Insinyur di negara tersebut dapat menjembatani hasil riset yang dilakukan diberbagai perguruan tinggi, dan lembaga-lembaga riset ke Industri negara tersebut.Â
Produksi mereka lebih berkembang, dan menghasilkan kualitas yang lebih tinggi dan dapat bersaing ditengah-tengah kompitisi global.
Bagi negara-negara yang sistem keinsinyuran yang belum terbentuk sepenuhnya. Negara tersebut lebih fokus terhadap produksi sumber daya alam dan bahan-bahan baku produksi yang diperoleh dari alam.Â
Sehingga perekonomian negara tersebut sangat tergantung kepada negara produsen, dan setiap produksi di negara itu menjadi lemah karena dikendalikan oleh pasar. Indonesia di dalam kondisi ini saat sekarang.Â
Sistem keinsinyuran Indonesia berada pada separuh jalan. Setiap produksi yang diproduksi tergantung kepada negara importir, yang  pada akhirnya negara pengimporter tersebut mengekspor hasil produksi mereka kembali ke Indonesia.Â
Indonesia berada dalam kondisi kalah dalam persainagan global. Negara importer tersebut  telah mengubah, meningkatkan mutu, dan kegunaan, serta fungsi berbagai bahan alam mempunyai nilai ekonomi lebih tinggi dan jauh lebih tinggi dari hasil produksi bahan alam.Â