APAKAH PENTING IBUKOTA INDONESIA HARUS DI PINDAH JIKA DILIHAT DARI ASPEK WILAYAH ?
Indonesia atau Republik Indonesia ( RI ) atau juga Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) adalah suatu negara di bagian Asia Tenggara yang di lintasi oleh garis khatulistiwa. Bentuk Negara Indonesia yaitu negara kesatuan dan bentuk pemerintahan nya adalah republik. Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki 17.504 pulau yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) memiliki luas wilayah sebesar 1,904,569 km2. Daerah Khusus Ibukota ( DKI ) Jakarta merupakan Ibu Kota negara Republik Indonesia, tetapi baru -- baru ini di lansir pada tanggal 26 Agustus presiden Joko Widodo mengumumkan perpindahan Ibu Kota dari Daerah Khusus Ibukota Jakarta yang berada di Pulau Jawa berpindah di daerah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara yang berada di Pulau Kalimantan Timur.
Rencana perpindahan Ibu Kota sendiri sudah sejak masa pemerintahan presiden Republik Indonesia pertama yaitu Bapak Soekarno dan baru dilaksanakan perpindahannya pada masa pemerintahan presiden Joko Widodo. Jika Ibu Kota tidak segera dipindahkan akan mengakibatkan terus bertambahnya penduduk di daerah Jakarta karena di Jakarta sendiri merupakan tempat tujuan orang merantau terbesar di Indonesia. Orang berdatangan ke Kota Jakarta untuk mencari pekerjaan, karena di Kota Jakarta terkenal dengan pusat bisnis, pusat keuangan, pusat perdagangan dan pusat jasanya.
Perpindahan Ibu Kota dari Jakarta ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara dikarenakan di daerah Kota Jakarta yang penduduknya semakin banyak. Dari Badan Pusat Statistik ( BPS ) DKI Jakarta memproyeksikan bahwa penduduk di Kota Jakarta saat ini mencapai 10,6 juta jiwa. Kota Jakarta sendiri sudah menjadi kota metropolitan yang dimana terjadi pusat populasi besar yang terdiri dari satu metropolis besar yang saling bekerja sama dengan kota -- kota daerah sekitarnya dan saling bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu dalam lingkungan yang kompleks. Wilayah metropolitan sendiri yaitu Jabodetabek ( Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) dimana daerah Kota Jakarta menjadi pusat inti dari daerah lainnya.
Dengan penduduk yang sangat padat menjadikan Kota Jakarta sering terjadi kemacetan yang sangat parah. Kemacetan di Kota Jakarta sudah tidak dapat dipungkiri karena jumlah penduduk di Kota Jakarta yang semakin hari semakin bertambah. Selain kemacetan, bencana banjir juga memperparah keadaan di Kota Jakarta yang sampai saat ini sangat sulit untuk mengatasinya.
Kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah di sungai masih sangat kecil. Sampah yang menumpuk dapat menyebabkan banjir. Lebih dari tujuh ribu ton sampah per hari yang dihasilkan dari warga Kota Jakarta. Kualitas air Kota Jakarta sangatlah buruk. Kualitas air sungai Kota Jakarta sudah tak layak minum. Limbah rumah tangga maupun limbah pabrik sudah mencemari sungai -- sungai yang ada di Kota Jakarta. Selain air sungai yang sudah tercemar, kualitas udara di Kota Jakarta juga sudah tercemar oleh uap asap pabrik maupun asap kendaran. Lebih parahnya lagi Kota Jakarta dengan bangunan dan penduduk yang sangat padat membuat permukaan tanah menurun dan permukaan air laut naik yang dapat menyebabkan daerah Kota Jakarta bisa mengalami tenggelam.
Perpindahan Ibu Kota adalah hal yang wajar untuk dilakukan. Banyak negara di dunia yang sudah melakukan perpindahan Ibu Kota negara nya. Misalnya negara tetangga yaitu Malaysia yang pusat pemerintahan dipindahkan dari Kuala Lumpur ke Putrajaya. Negara - negara di dunia banyak melakukan perpindahan Ibu Kota karena ingin memisahkan pusat pemerintahan dan pusat bisnis atau pusat perekonomiannya. Jika pusat perekonomian dijadikan satu dengan pusat pemerintahan maka yang banyak terjadi adalah kemacetan di kota tersebut.
Seperti contoh di wilayah Kota Jakarta saat ini, orang yang ingin pergi ke perkantoran banyak terhalang oleh kemacetan di jalan. Jarak tempuh dari rumah ke kantor maupun dari rumah ke tempat lain yang awal mulanya sekitar sepuluh menit bisa ditempuh lebih dari satu jam. Kemacetan di Kota Jakarta menghabiskan waktu luang kita. Banyak orang yang menghabiskan waktu luang mereka di jalanan Kota Jakarta karena terjebak macet. Kemacetan di wilayah Kota Jabodetabek sendiri bisa mengakibatkan kerugian mencapai enam puluh lima triliun per tahun. Kerugian tersebut bisa naik mencapai seratus triliun pert tahun jika tidak segera diatasi. Salah satu cara supaya dapat mengatasi kemacetan di wilayah Jabodetabek adalah dengan cara memindahkan Ibu Kota.
Kota Jakarta merupakan kota terpadat nomer satu di Indonesia. Di wilayah Kota Jakarta memiliki jumlah penduduk mencapai 10,6 juta jiwa . Kota Jakarta merupakan kota metropolitan yang dimana terjadi pusat populasi besar yang terdiri metropolis besar dan saling bekerja sama dengan wilayah kota -- kota di sekitarnya. Kota metropolitan bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu dalam lingkungan yang kompleks. Wilayah kota metropolitan yaitu Jabodetabek ( Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi ) dan dimana wilayah Jakarta menjadi pusat inti dari wilayah kota lainnya.
Secara geografis Daerah Khusus Ibukota Jakarta terletak di antara 106 22 ' 42 '' Bujur Timur sampai 106 58 ' 18 '' Bujur Timur dan 5 19 ' 12 '' Lintang Selatan sampai 6 23 ' 54 '' Lintang Selatan dengan batas administrasi nya yaitu sebelah utara berbatasan langsung dengan wilayah Pulau Jawa, sebelah timur berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Bekasi ( Provinsi Jawa Barat ), sebelah selatan berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Bogor ( Provinsi Jawa Barat ), dan sebelah barat berbatasan langsung dengan Kabupaten Tangerang ( Provinsi Banten).
Kondisi wilayah Kota Jakarta saat ini sangatlah buruk. Dari kondisi air sungai yang tercemar oleh limbah rumah tangga maupun limbah pabrik, sampai udara di langit Kota Jakarta yang sudah tercampur uap asap pabrik dapat mengancam kesehatan masyarakat Kota Jakarta yang buruk. Kemampuan lahan wilayah Kota Jakarta sudah mencapai batas maksimum untuk didirikannya sebuah bangunan. Dengan padatnya penduduk dan bangunan yang dibangun disepanjang wilayah Kota Jakarta, Kota Jakarta memiliki potensi menurunnya permukaan tanah. Jika permukaan tanah Kota Jakarta menurun berarti permukaan air laut mengalami kenaikan. Hal ini dapat menyebabkan wilayah Kota Jakarta terendam air atau tenggelam.
Bencana di wilayah Kota Jakarta yang sering terjadi yaitu bencana banjir yang disebabkan oleh air sungai yang meluap karena sampah rumah tangga yang dibuang sembarangan oleh warga dan juga sampah dari limbah pabrik. Jika Kota Jakarta sedang di guyur hujan dengan intensitas deras dapat dipastikan di beberapa wilayah Kota Jakarta terendam banjir. Kurangnya kesadaran masyarakat Kota Jakarta masih kurang akan membuang sampah. Sampah di DKI Jakarta dalam sehari mencapai 7.500 ton sampah. Sampah -- sampah rumah tangga yang mengakibatkan kondisi sungai di Kota Jakarta memburuk dan berpotensi menjadi bencana banjir.
Satuan kemampuan lahan Kota Jakarta sudah berada di fase tidak memumpuni. Lahan pada wilayah Kota Jakarta sudah sangatlah berat untuk menompang bangunan dan penduduk yang ada di Kota Jakarta. Bangunan yang menjulang tinggi di sepanjang jalan ibu kota membuat lahan sangat berat untuk menompang bangunannya. Pabrik industri yang ada di Jakarta selain menambah keruh langit ibu kota karena asap juga berpotensi pada kerusakan lingkungan.
Dilansir dari Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional ( PPN ) atau kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ( Bappenas ) menerangkan bahwa permukaan tanah pada wilayah DKI Jakarta menurun sekitar 7,5 cm per tahun dan ada  di beberapa wilayah yang permukaan tanah menurun hinggah 18 cm per tahun. Daerah Khusus Ibu kota Jakarta di prediksi tenggelam pada tahun 2050 karena 35 persen wilayah DKI Jakarta sudah berada di bawah permukaan air laut. Tenggelamnya Kota Jakarta bukan berarti dapat disimpulkan bahwa Kota Jakarta berada di bawah laut.Kota di Belanda juga sudah ada yang permukaan air laut lebih tinggi dari pada permukaan tanah. Karena hal itu Belanda membuat tanggul besar untuk menompang air supaya air tidak masuk sampai di daerah penduduk. Kembali pada masalah di DKI Jakarta yang kemungkinan besar pada tahun 2050 ada 35 persen wilayah DKI Jakarta sudah berada di bawah permukaan air laut. Gimana cara mengatasinya? Apakah dengan cara memindahkan ibu kota ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara bisa mengatasi permasalahan turunnya permukaan tanah?
Saat ini kita masih belum tahu apa yang terjadi pada tahun 2050 nanti, setidaknya dengan memindahkan ibu kota dari DKI Jakarta ke Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara bisa mengatasi beban tanah di Kota Jakarta. Jika ibu kota dipindahkan bagaimana untuk masalah bencana yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara? Untuk masalah bencana yang ada di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kapubaten Kutai Kartanegara sangatlah di minimalisir, dari bencara banjir, bencana tanah longsor, bencana tsunami, bencana gunung meletus dan bencana lainnya sudah di minimalisir karena Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara aman jauh dari bencana alam. Mungkin yang ada hanya bencana kebakaran hutan, tetapi tempat yang di pilih untuk di dirikannya pusat pemerintahan jauh dari bencana kebakaran hutan.
Kalimantan merupakan pulau terbesar di Indonesia dengan memiliki luas wilayah 743.330 km2. Pulau Kalimantan terbagi menjadi lima provinsi yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara. Wilayah Pulau Kalimantan merupakan paru -- paru dunia karena memiliki hutan tropis yang menyumbang oksigen terbesar di dunia. Luas wilayah hutan Kalimantan saat ini terus mengalami penurunan. Bencana kebakaran hutan di Pulau Kalimantan sangat mengerikan. Wilayah yang akan dibangun pusat pemerintahan dapat di pastikan jauh dari kebakaran hutan.
Kabupaten Penajam Paser Utara merupakan kabupaten yang terletak pada Pulau Kalimantan Timur, memiliki empat kecamatan, tiga puluh desa dan dua puluh empat kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara sendiri memiliki luas sebesar 3.333,06 km2. Menurut Badan Pusat Statistik ( BPS ) Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki jumlah penduduk sebesar 159.386 jiwa pada tahun 2018. Sedangkan Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan kabupaten yang letaknya di sebelah Kabupaten Penajam Paser Utara. Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki luas wilayah sebesar 27.263,10 km2. Kabupaten Kutai Kartanegara terbagi menjadi delapan belas kecamatan, dan 225 desa / kelurahan dengan jumlah penduduk mencapai 626.286 jiwa menurut sensus pada tahun 2010.
Secara geografis Kabupaten Penajam Paser Utara terletak di antara 00 54 ' 43,78 '' -- 01 30 ' 00 '' Lintang Utara dan 116 27 ' 40,54 '' -- 116 49 ' 21,08 '' Bujur Timur dengan batas administrasi sebelah utara berbatasan lansung dengan wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara, sebelah timur berbatasan langsung dengan wilayah Selat Makassar, sebelah barat berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Kutai Barat, dan sebelah selatan berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Paser. Sedangkan secara geografis Kabupaten Kutai Kartanegara terletak di antara 115 Â 26 ' 28 '' Bujur Timur -- 117 Â 36 ' 43 '' Bujur Timur dan 1 Â 28 ' 21 '' Lintang Utara -- 1 Â 08 ' 06 '' Lintang Selatan dengan batas administrasi nya yaitu sebelah utara berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Malinau ( Kalimantan Utara ), sebelah timur berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Kutai Timur, Kota Bontang, dan Selat Makassar, sebelah selatan berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kota Balikpapan, sebelah barat berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Kutai Barat dan wilayah Kabupaten Mahakam Ulu.
Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian kabupaten Kutai Kartanegara merupakan Ibu Kota baru yang letaknya di Pulau Kalimantan Timur. Wilayah tersebut terletak di tengah -- tengah Republik Indonesia. Pulau Kalimantan Timur di rasa aman dari bencana alam di Indonesia.
Memindahkan pusat pemerintahan dari Kota Jakarta ke wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara sangatlah membutuhkan lahan yang besar. Luas lahan yang akan dibangunkan pusat pemerintahan di Ibu Kota baru mencapai sekitar 225.000 hektar. Pembebasan lahan akan di laksanakan di wilayah Kalimantan. Beberapa hektar luas lahan hutan Kalimantan akan di tebang.
Konsep penataan ruang pada Ibu Kota nanti di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara lebih mudah karena di mulai dari awal, beda halnya sama penataan konsep ruang yang ada di Kota Jakarta, karena di Kota jakarta sudah terlalu banyak bangunan yang sudah berdiri sejak dulu, jadi penataan ruang di Kota Jakarta mengikuti tata ruang yang sudah berdiri di Kota Jakarta. Penataan ruang yang akan di bangunkan di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian Kabupaten Kutai Kartanegara bakal lebih indah dan bagus.
Semoga dengan berpindahnya ibu kota baru yaitu di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara bisa menjadikan Negara Indonesia terus bisa meningkatkan perekonomian dan juga pembangunan yang bisa dilihat di mata dunia. Dengan di pisahnya pusat perekonomian di wilayah DKI Jakarta dan pusat pemerintahan di wilayah ibu kota baru yaitu di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara bisa menjadikan pusat perekonomian di wilayah DKI Jakarta meningkat dan pusat pemerintahan di wilayah ibu kota baru bisa fokus untuk memajukan negeri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H