Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Akankah Ada Nikodemus-Nikodemus Masa Kini?

2 April 2022   09:31 Diperbarui: 2 April 2022   09:39 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Bacaan  Sabtu 2 April  2022

Yoh 7:40 Beberapa orang di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan-perkataan itu, berkata :"Dia ini benar-benar nabi yang akan datang." 41 Yang lain berkata :"Ia ini Mesias." Tetapi yang lain lagi berkata :"Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! 42 Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal."44 Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Dia. 45 Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorangpun yang berani menyentuh-Nya. 45 Maka penjaga-penjaga itu pergi kepada imam-imam kepala dan orang-orang Farisi, yang berkata kepada mereka :"Mengapa kamu tidak membawa-Nya?" 46  Jawab penjaga-penjaga itu:"Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!" 47 Jawab orang-orang Farisi itu kepada mereka :"Adakah kamu juga disesatkan? 48 Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi? 49 Tetapi orang banyak ini yang tidak  mengenal hukum Taurat, terkutuklah mereka!" 50 Nikodemus, seorang dari mereka, yang dahulu telah datang kepada-Nya, berkata kepada mereka:"Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?" 52 Jawab mereka:"Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea." 53 Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya.

Renungan

Menjadi kristiani, mengikut Yesus tidak semua orang berani. Mereka yang berani memproklamasikan dan mendeklarasikan diri sebagai orang kristiani, adalah kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel. Pilihan mereka tidak berdampak besar pada ipoleksosbudhankamanaglingnasda. Namun bagaimana jika ada pemuka agama dan negara yang mengumumkan dan menyatakan diri kristiani?

Bacaan Injil hari ini menarasikan pembelaan Nikodemus terhadap Yesus. Konteks bacaan ini adalah pengajaran Yesus di Bait Allah pada hari raya Pondok Daun. Pada puncak perayaan itu, Yesus berdiri dan berseru :"Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum! Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan Kitab Suci : Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup." Yang dimaksudkan-Nya ialah Roh yang akan diterima oleh mereka yang percaya kepada-Nya; sebab Roh itu belum datang, karena Yesus belum dimuliakan.(Yoh 7"37-39)

Pengajaran Yesus itu, memunculkan pertentangan di antara para pendengarnya. Beberapa di antara orang banyak itu, menyatakan simpati terhadap-Nya. Yesus adalah benar-benar nabi yang akan datang.  Bahkan yang lain berani menyatakan Yesus adalah Mesias.

Namun ada pula yang menunjukkan antipati kepada-Nya. Mereka menyanggah. Yesus bukanlah Mesias. Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud, dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal. Mesias tidak datang dari Galilea!

Yesus selalu memunculkan perbantahan. Kebenaran memang tidak dapat bersatu dengan kesesatan. Terang tidak dapat disatukan dengan gelap.  Kehadiran Yesus bagi mereka yang menyukai kesesatan dan kegelapan adalah merisaukan. Kebcncian, antipati mendorong beberapa orang di antara mereka mau menangkap-Nya. Namun anehnya tidak ada seorangpun yang berani menyentuh-Nya. Yesus lebih kuasa dari pada mereka.

Namun demikian, para penentang Yesus, yaitu ahli-ahli Taurat, tua-tua Yahudi, orang-orang Farisi dan imam-imam kepala tidak kehabisan akal dan cara untuk menghabisi-Nya. Para penjaga Bait Allah disalahgunakannya. Saat penjaga-penjaga Bait Allah dengan tangan hampa tanpa membawa Yesus, ditanyalah mengapa tidak membawa-Nya?

"Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!", begitu jawab para penjaga.  Jawaban penuh kekaguman penjaga-penjaga itu membuat orang-orang Farisi  cs lebih antipati lagi. Orang-orang Farisi itu jengkel, kecewa dan curiga terhadap pernyataan para penjaga Bait Allah "Adakah kamu juga disesatkan? Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi?" Selanjutnya mereka   mengutuki orang banyak. "Terkutuklah  orang banyak ini yang tidak  mengenal hukum Taurat!"

Adalah Nikodemus seorang dari mereka, yang dahulu telah datang kepada Yesus. Nikodemus mendapat pencerahan spiritual setelah menjumpai Yesus. Sebagai pemuka agama banyak pertanyaan esensial dan eksistensial kehidupan tak  terjawabkan. Nikodemus secara sembunyi-sembunyi menemui Yesus secara pribadi pada malam hari. Ini dilakukan karena takut diketahui teman-teman sekoleganya. Apa akibatnya?

Nikodemus yang telah berelasi personal dengan Yesus jadi kerasukan, mengandung, memuat dan berisi Yesus. Nikodemus, tidak dapat hanya diam membisu. Nikodemus tampil menimpali :"Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang, sebelum ia didengar dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?"

Terjadilah adu argumentasi antara para ahli, para pakar Yahudi. Masing-masing mengemukakan  dalil-dalilnya. Pembelaan Nikodemus itu, mereka lawan "Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea.". Tidak ada titik temu.  Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya. Apa yang selanjutnya mereka kerjakan di rumah masing-masing?

Nabi Yeremia menubuatkan bahwa akan ada orang-orang atau golongan  yang mau melenyapkan Yesus Sang Anak Domba jinak.  "Tetapi aku dulu seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih, aku tidak tahu bahwa mereka mengadakan persepakatan jahat terhadap aku:"Marilah kita binasakan pohon ini dengan buah-buahnya! Marilah kita melenyapkannya dari negeri orang-orang yang hidup, sehingga namanya  tidak diingat orang lagi! (Yer 11:19). Akan ada orang-orang atau golongan yang membunuh Yesus, menghilangkan jejak-jejak-Nya. Membelokkan dan mengaburkan kehidupan-Nya agar orang tidak usah mencari jawab atas pertanyaan abadi kehidupannya. Berhasilkah?

Setiap dan semua manusia di segala zaman dan tempat akan selalu berhadapan dengan  pertanyaan abadi kehidupan siapakah Allah, siapakah sejatinya Yesus?

Orang banyak, rakyat jelata, umat jemaat, kaum awam, paria sudra pada menemukan jawaban. Dengan berani mereka menyatakan Yesus adalah nabi yang akan datang. Yesus adalah Mesias. Bahkan ada yang dimampukan menjawab Yesus adalah  Allah yang karena begitu besar kasih-Nya akan dunia, dengan kuasa-Nya tanpa batas telah mau menjadi manusia, bergaul dan menyapa manusia sebagai sahabat-sahabat-Nya dan memperkenankan makhluk-Nya memiliki kodrat ilahi-Nya.

Namun tidak demikian halnya dari orang-orang golongan papan atas. Tidak mudah dari antara para gembong, tokoh, pemuka, pemimpin, pentolan, pembesar, penguasa agama dan masyarakat. Mereka menutup diri, tidak sungguh merespon pertanyaan abadi itu. Bahkan mereka menutup-nutupi, menghalang-halangi liyan untuk datang kepada-Nya. Mereka pada ketakutan tak lagi punya massa dan pengaruh di masyarakat luas, bahkan banyak salib kehidupan yang akan dijumpaui dan dipikulnya ketika berani menjatuhkan pilihan eksistensialnya. Mereka tidak siap mental jadi kristiani.

Nikodemus menjadi teladan bagi siapapun yang sungguh-sungguh mau menjawab pertanyaan abadi kehidupan. Nikodemus terubahkan hidupnya oleh jawaban sejati yang didapatkan. Meski awal mulanya takut "konangan" ketahuan telah bersimpati dan mengikut Yesus, namun pada akhir hidup Yesus, di tiang salib kayu palang, Nikodemus berani mendeklarasikan diri, tampil memberi kesaksian. Sementara murid-murid-Nya pada lari tunggang langgang. Ketakutan. Terbukti pada tidak tahan uji.

Karena keterbukaan dan kerendahan hati, terlebih oleh penyelenggaraan ilahi, Nikodemus telah menemukan jawaban, siapakah sejatinya Yesus?

Akankah ada Nikodemus-nikodemus masa kini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun