Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

"Sing Slinthat-slinthut Sluman-slumun Slamet, Sinubya-subya?"

10 Agustus 2021   08:32 Diperbarui: 10 Agustus 2021   08:34 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun tidak sedikit pula yang setia, bertahan memikul dan mengikuti-Nya. Ketika seseorang berperilaku, bersikap, bertutur kata dan bertindak  benar, baik dan bagus, malah "dikuya-kuya", disingkirkan. Kepada golongan ini Yesus menjanjikan "barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa". Merekalah martir-martir masa kini.

Apa yang dapat dipetik dari permenungan ini? Bagaimana kehidupan diri? Ikutkah "nguya-uya" mereka yang "emoh tumindak ala?"  

Termasukkah kaum "ala kang sinubya-subya?"  Maukah tetap bertindak benar, sekalipun sendirian dan ditinggalkan banyak orang yang memilih "slinthat-slinthut sluman-slumun slamet"? Maukah jadi martir masa kini, bagai benih nangka kehidupan?

Yang tidak mencintai nyawanya, hidup benar sebagai manusia benar dengan Allah benar yang esa, kuasa dan kasih-Nya tanpa batas. Hidup penuh syukur,  sukacita,  semangat,  jadi berkat, pada saat untung dan malang, suka dan duka, sehat maupun sakit.  Ini  misteri. Kemartiran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun