Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Retret Bersama Yesus!

18 Juli 2021   11:00 Diperbarui: 18 Juli 2021   11:05 264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Orang banyak bagaikan domba tak bergembala. Berada dalam situasi terombang-ambing, serba bingung digempur tsunami informasi sampah bertebaran di medsos, hati yang kian tawar dan hidup yang hambar nian  disambar aneka warta salah benar tumpang tindih samar-samar. Si Anu bilang Covid 19 ada, nyata, berbahaya, perhatikan prokesnya. Si Banu bilang sebaliknya. Covid 19 tidak ada, konspirasi belaka, tak usah bermasker, jaga jarak, cuci tangan dsb. Si Canu bilang mark up itu korupsi. Si Danu bilang mark up itu kelebihan bayar, bukan korupsi. Si Eanu bilang terang, baik, halal, berkat dan syukur. Sebaliknya untuk hal yang sama si Fanu bilang gelap, jahat. haram, laknat dan kufur.  Berada dalam zaman serba remang-remang membingungkan memang. Posisi mereka rawan, siap dimangsa dan dijadikan korban mereka yang berebut kuasa demi kepentingan diri dan kelompoknya, di altar persembahan kerakusan.

Apa yang dapat dipetik dari permenungan ini? Bagaimana kehidupan diri? Melihatkah banyak orang tanpa gembala? Tergerakkah hati ini oleh belas kasih? Peran apakah yang dilakoni, sebagai serigala berbulu domba, orang upahan, atau gembala pemilik domba?

Yang retret bersama-Nya, hidup benar sebagai manusia benar dengan Allah benar yang esa, kuasa dan kasih-Nya tanpa batas. Hidup penuh syukur,  sukacita,  semangat, jadi berkat, pada saat untung dan malang, suka dan duka, sehat maupun sakit.  Ini  misteri. Retret.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun