Mohon tunggu...
B Budi Windarto
B Budi Windarto Mohon Tunggu... Guru - Pensiunan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Lahir di Klaten 24 Agustus 1955,.Tamat SD 1967.Tamat SMP1970.Tamat SPG 1973.Tamat Akademi 1977

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Yang Percaya Kepada-Nya, Beroleh Hidup Kekal!

13 April 2021   10:04 Diperbarui: 13 April 2021   10:46 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Bacaan, Selasa  13 April 2021 Percakapan dengan Nikodemus  (Yohanes3:7-15)

Yoh 3:7 Janganlah engkau heran, karena Aku berkata kepadamu: Kamu harus dilahirkan kembali. 8 Angin bertiup ke mana ia mau, dan engkau mendengar bunyinya, tetapi engkau tidak tahu dari mana ia datang atau ke mana ia pergi. Demikianlah halnya dengan tiap-tiap orang yang lahir dari Roh." 9 Nikodemus menjawab, katanya: "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?" 10 Jawab Yesus: "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? 11 Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami. 

12 Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi? 13 Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia. 14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan, 15 supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.

Renungan

Ada banyak pengalaman menarik saat berelasi dengan murid-murid, selama empat puluh tahun jadi guru. Salah satunya saat tiga tahun pertama mengajar. Masih bujangan dua puluh dua tahunan  ada murid yang menjatuhkan cintanya. Lewat surat full puja-puji ala remaja, langsung tembak di tempat. "I love You!", begitu proklamasinya. Surat-surat selanjutnya mengungkapkan"jeroan" isi hatinya. 

Curhat mengenai keluarganya yang broken, berantakan dan ambyar. Kakak-kakaknya terjerat narkoba. Mbakyunya yang hamil di luar nikah, akibat pergaulan yang salah dan kebablasan. Dia merindukan kehadiran sosok seorang yang mau mendengarkan jeritan hatinya yang paling dalam. Ketika kepercayaan ada segala kenyataan tersembunyi dan rahasia yang ada dengan suka rela akan dibukanya. Relasi pribadi  adalah rahmat.

Bacaan Injil hari ini menarasikan semakin terjalinnya relasi seperti itu. Di tengah suasana hubungan yang tidak harmonis pemuka-pemuka agama Yahudi dengan Yesus, Nikodemus seorang tokoh terkemuka, pemimpin agama Yahudi, anggota Sanhedrin, dari golongan Farisi, menangkap signal kehadiran Allah di dalam diri Yesus. Nikodemus termasuk golongan para rabi, ahli-ahli Taurat yang sangat berpengaruh. Golongan yang berpegang pada Taurat Musa dan adat istiadat nenek moyang. 

Golongan yang mentaati hukum Taurat dan segala peraturan secara mutlak. Golongan yang menekankan pentingnya menurut dan melakukan hukum Taurat secermat-cermatnya untuk meraih keselamatan. Terhalang oleh ketakutan yang akan mengundang permusuhan dari pihak orang Yahudi dengan akibat pengucilan, Nikodemus mendatangi Yesus saat malam hari. Dengan percakapannya,  Nikodemus membuka diri kepada Yesus. Ia menaruh simpati, bersikap baik  dan mengagumi Yesus. Ia melihat tanda-tanda kuasa ilahi pada-Nya'

Dalam relasi tak dapat dihindari  munculnya pikiran, visi hidup sendiri yang menyelinap, menjadikan gagal paham, salah paham. Atau memahami secara salah. Nikodemus gagal paham mengenai makna dilahirkan kembali. Dirinya sudah tua. "Bagaimanakah mungkin hal itu terjadi?" Yesus menjawab : "Engkau adalah pengajar Israel, dan engkau tidak mengerti hal-hal itu? 

Aku berkata kepadamu, sesungguhnya kami berkata-kata tentang apa yang kami ketahui dan kami bersaksi tentang apa yang kami lihat, tetapi kamu tidak menerima kesaksian kami.  Kamu tidak percaya, waktu Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal duniawi, bagaimana kamu akan percaya, kalau Aku berkata-kata dengan kamu tentang hal-hal sorgawi?" Yesus memprosesnya. Keterbukaan hati Nikodemus pada Yesus merupakan modal dasar untuk dapat memahami kebenaran siapa diri-Nya,   

"Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak ManusiaYesus adalah Dia yang telah turun dari sorga. Karena kebaikan dan kebijaksanaan-Nya Allah dalam Yesus, berkenan mewahyukan diri-Nya dan memaklumkan rahasia kehendak-Nya. Dalam Yesus, Allah yang tidak kelihatan dari kelimpahan cinta kasih-Nya menyapa manusia sebagai sahabat-sahabat-Nya. Kata Yesus:"Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,  supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal".   

Dalam Yesus Allah bergaul dengan manusia, mengundang dan menyambutnya  ke dalam persekutuan dengan diri-Nya. Bersekutu dengan Allah dalam Yesus karena Roh Kudus, inilah hidup kekal. Hidup baru bersama Yang Kekal bagaikan kelahiran baru tanpa perlu lagi masuk ke rahim ibu. Kepada Allah yang "ciluba", menyingkapkan selubung penutup diri dan kehendak-Nya,  dengan rela hati manusia mengiyakan-Nya.  

Dengan cara-Nya, Allah dalam Yesus bersama Roh Kudus memproses Nikodemus dan siapa pun untuk dapat beriman seperti itu. Rahmat Allah mendahului, mengiringi membantu menggerakkan hati dan membalikkannya kepada Allah. Yang beriman beroleh hidup kekal, hidup bersama dengan Yang Langgeng.

Sungguhkah menyadari titik start kehidupan kekal adalah kehidupan sehari-hari kini di sini? Selalukah menampakkan segi keabadian, keilahian dari kehidupan diri? Seberapa kerap sisi hidup abadi berdampak nyata dalam kehidupan sehari-hari? Kesadaran hidup bersama Allah, hidup abadi jadikan hidup penuh syukur  sukacita  semangat, jadi berkat,  Ini  misteri. Peziarahan hidup abadi!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun