Hadirnya populasi usia lanjut;
Memunculkan kebutuhan layanan kesehatan;
Pergeseran yang meningkat pada pengasuhan informal;
Ketersediaan pengasuhan informal yang minim ketika jumlah anggota keluarga menurun dan anggota keluarga pindah ke kota atau negara yang berbeda;
Peningkatan tanggungan beban kepada pemberi asuhan;
Pria dan wanita membawa pekerjaan kantor mereka ke rumah seiring dengan mereka tidak memiliki kesempatan menghabiskan waktu di tempat kerja;
Meningkatkan beban dan stres di antara pria dan wanita paruh baya dalam konteks sandwich generation.
Apa dampak yang dirasakan Generasi Sandwich?
Peran ganda yang dijalankan oleh generasi sandwich dapat berimplikasi pada penurunan kesehatan peningkatan stres, dan ketidakmampuan untuk menemukan keseimbangan dalam hidupnya (Yuliana, 2021). Selain itu, dampak yang bisa dirasakan sandwich generation adalah konflik peran.Â
Fanani et al (2008) dalam Rosally dan Jogi (2015) menyebutkan bahwa konflik peran adalah konflik yang timbul karena adanya dua perintah yang berbeda yang diterima secara bersamaan dan pelaksanaan salah satu perintah saja akan mengakibatkan terabaikannya perintah yang lain. Hal tersebut bisa menyebabkan kualitas pekerjaan menurun, bekerja menjadi tidak nyaman, ketegangan kerja dan akhirnya hasil pekerjaan tidak maksimal.
Selain dari studi pustaka yang telah ada, kami juga melakukan penelitian dalam bentuk wawancara kepada beberapa orang yang termasuk dalam sandwich generation yang masuk ke dalam kategori usia Gen-Z dan ternyata mayoritas kasus ini terjadi di keluarga dengan pendapatan rendah. Hal ini mengakibatkan tekanan keuangan, rasa takut, mudah merasa bersalah, dan kekhawatiran masa depan. Tantangan generasi sandwich mencakup konflik peran, manajemen waktu, stres, dan ketidakpastian finansial yang bisa berdampak pada kesehatan mental.Â