![melintasi galian batu kapur dan pembakaran batu kapur di G. Masigit](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/12/21/slide5-jpg-585a473e529773fd19250e33.jpg?t=o&v=555)
Di dalam Gua Pawon yang merupakan gua yang atapnya runtuh, memberikan pemandangan yang luar biasa. Asal-usul secara geologi bagaimana gua ini terbentuk untuk kemudian dimanfaatkan manusia purbakala untuk berkehidupan dan mengubur salah seorang tokohnya, menjadi kesimpulan yang cukup bagus untuk mengakhiri acara bersepeda tematis ini.
![Gua Kopi, atap gua yg runtuh di Gua Pawon (foto: Aris Priyandoko)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/12/21/arisp19-585a2e19117b61271e0ca5ec.jpg?t=o&v=555)
Pada jalur-jalur dengan bangunan bernuansa arsitektur tertentu misalnya, tentu seorang arsitek yang pesepeda dapat menjadi interpreter yang mengasyikan untuk didengar penjelasannya. Begitu pula para pesepeda yang punya ilmu lebih tentang jalur yang ditempuh, ilmu apa saja, dapat berbagi pengetahuannya, sehingga bersepeda – sekali lagi – tidak sekadar berlelah-lelah mengayuh pedal semata.  ***
![Goweser ITB Lintang!!! (foto: Aris Priyandoko)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2016/12/21/arisp15-585a2e4f547a61080e5e6488.jpg?t=o&v=555)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI