Kegiatan edukasi Chikungunya dan pemeriksaan jentik nyamuk yang dilakukan ini diadopsi dari adanya cerita warga sekitar jika pada awal tahun 2024 hampir sebagian besar warga di Dusun Graman, Desa Sambangrejo terserang virus dari gigitan nyamuk Aedes aegypti. Pada awalnya, mereka mengalami demam hingga tidak bisa berjalan. Ibu Sekretaris Desa Sambangrejo juga mengatakan jika nyeri sendi yang diakibatkan oleh nyamuk Aedes ini masih berlangsung dan harus minum obat setiap hari guna mencegah nyeri sendi tersebut kambuh lagi. Â Â
Sosialisasi KECAPP ini juga mendukung tercapainya SDGs (Sustainable Development Goals)Â poin ketiga, yaitu kehidupan sehat dan sejahtera (good health and well being) karena semakin berkualitas kehidupan dan kesehatan, maka peluang individu memperoleh kesejahteraan akan semakin besar. Dengan diadakannya program KECAPP, diharapkan masyarakat Desa Sambangrejo dapat memahami dan mengetahui gejala, penyebab, karakteristik, pencegahan serta penanggulangan virus Chikungunya.Â
Referensi: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/1401/chikungunya, Chikungunya, diakses pada 22 Juli 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H