Mohon tunggu...
Beni Saputra
Beni Saputra Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Investasi Terbesarmu adalah Perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meneladani Sifat Kepemimpinan Khalifah Muawiyah Ibn Abi Sofyan dan Umar Ibn Abdul Aziz

31 Agustus 2021   23:09 Diperbarui: 31 Agustus 2021   23:32 1345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar Kompas.com

A. Khalifah Muawiyah Ibn Abi sofyan

Sumber Gambar Finansialku
Sumber Gambar Finansialku

Nama lengkap Muawiyah Ibn Abi Sofyan Ibn Sakhar Ibn Harb Ibn Umayyah Ibn Abdi As-Syam Ibn Abdi Qushayyi Al-Qurasi Al- Bumawi. Muawiyah lahir 5 tahun menjelang menjalankan dakwah di Kota Mekah, pada kisaran tahun 600 M. jika di hitung secara matematis, usianya sebaya dengan ali bin abi thalib.

Muawiyah berada dikeluarga yag berada secara materi. Keluarga pedagang besar yang menguasai perekonomian hampir seluruh semenanjung Arabia. Ayahnya, Abi Sofyan adalah panglima besar kafir quraisy pada perang uhud, kahndaq dan pimpinan pemerintahan sampai mekah di bebaskan oleh rasulullah. Ibunya hindun binti utbah adalah seorang wanita yang lincah, ia mempunyai andil besar dalam membantu suaminya dalam perang uhud.

Muawiyah wafat di usia yang ke-77 pada hari kamis 24 rajab tahun 60 H di Damaskus. Selain hidupnya, ia banyak menorehkan catatan sejarah yang mengagumkan  bagi kaum muslim. [1]

Pada masa dinasti umayyah yang di mulaidari khalifah muawiyah politik telah mengalami kemajuan dan perubahan.. sistem pemerintahan lebih teratur di bandingkan dengan sebelumnya. Muawiyah Ibn Abi Sofyan di kenal sebagai negarwan dan politikus ulung yang sangat cerdik. Karakter tersebut terlihatdari ucapannya.

"Aku tidak akan menggunakan pedangku selagi cambukku sudah cukup dan aku tidak menggunakan cambukku selagi lisanku masih dapat mengatasinya."

Selain itu, beliau juga mengatakan, "Jika ada rambut yang membentang antara aku dan penentangku, maka rambut itu tidak akan putus selamanya. Jika mereka merekla mengulurkannya, aku akan menariknya. Jika mereka menariknya, aku akan mengulurkannya." Kemudian, Ibnu umar pernah menguji muawiyah danberkata, " Aku tidak melihat seorangsetelah Rasulullah yang lebih pandai memimpin muawiyah."

 Dalam diri muawiyah, seni berpolitik berkembang. Ia memiliki kemampuan luarbiasa untuk menggunakan kekuatan hanya ketika di pandang perlu. Selebihnya ia banyak menggunakan jalan damai. Kelem,butannya yang saratakan kebajikan, ia guakan agartentara meletakkan senjata dan membuat kagum musuhnya. Selin itu sikapnya yang tidak mudah marah dan pengendalian diri yang sangat tinggi, membuat ia mampu mengendalikan keadaan. Intinya muawiyah adalah sosok pemimpin tang bijak dan tidak ,mudah marah.

Para ulama sepakat bahwa muawiyah sahabat rasulullah generasi terbaik yang belioau puji. Dia merupakan seorang penulis wahyu. Muawiyahadalahraja terbaik di tengah umat ini. karena keempatkhalifah sebelumnya adalah para khalifah yang di bimbing nubuwah. Sementara ia adalah raja pertama. Kepemimpinannya adalah kepemimpinan rahmat, kelembutandanmemberikan banyak manfaat bagi kaum muslim.

 

B. Umar Ibn Abdul Aziz

Sumber Gambar Suara Muhammadiyah
Sumber Gambar Suara Muhammadiyah

Nama lengkapnya adalah Umar Ibn Abdul Ibn marwan al-hakam, ia lahir pada tahun 63 H. Yang merupakan tahun wafatnya Maimunah, salah satu istri Rasulullah. Ayahnya bernamaAbzul aziz ibn arwan ibn al-hakam iobn al-ash ibn umayyah ibn abdul syams. Seorang yang pernahmenjadi gubernur di mesir lama beberapa tahun. Sementara ibunya adalah Ummu ashim binti Ibn AL-khathhab dari jalur ibu

Umar Ibn Abdul Aziz  adalah khalifah ke-8 dinasty bani umayyah yang berkedudukan di damaskus. Ia menjabat sebagai khalifah pada usia yang ke-36 tahun. Namun demikian, masa pemerintahannya cukup singkat yaitu sekitar 2,5 tahun. Dalam masa jabatan yang singkat itu ia berhasil melakukan berbagai perubahan, perkembangan, dan keberhsilan di segala bidang. Diantaranya adalah:

1. Tidak berambisi menjadi pemimpin

Dalam islam, tindakan meminta atau mendaftarkan diri dan berambisi menjadi pemimpin adalah hal yang kurang etis. Namun demikian, apabila di pilih menjadi pemimpin, seseorang harus siap dan bertekadmenjadi pemimpin yang adil dan bijaksana, lurus, dan patut menjadi panutan bagi masyarakat atau anggotanya. Demikianlah prinsip yang di genggam Umar Ibn Abdul Aziz.

Umar berjalan menuju masjid di ikuti oleh masyarakat. Usai sholat ternyata telah banyak masyarakat yang berkumpul di masjid tersebut.Umar Ibn Abdul Aziz  berdiri dan berpidato, "Para hadirin, saya diuji dengan masalah kepemimpinan ini, tanpa musyawarah dari kaum muslimin, saya melepaskan bioat kalian kepada saya. Pilihlah seorang khalifah yang kalian ridhai.

Setelah umar selesai berbicara, masyarakat berteriak dengan sati kalimat, "Kami telahmemilih anda, wahai amirul mu'minin dan kami ridhai anda sebagai pemimpin kami. Pimpinlah kami dengan keberuntungan dan keberkahan. [2]

2. Dermawan dan bertanggung jawab

Khalifah mengatakan sesuatu kepada dukain. " Sekarang aku sudah memperoleh puncak kekuasaan di dunia. yakni kerajaan dan diriku merindukan puncak kejayaan di akhirat. Yakni surga. Aku akan berupaya mendapatkan ridha Allah SWT. Kalau umumnya raja-raja menjadikan kerajaannya sebagai jalan memperoleh kemuliaan dunia. aku akan menjadikannya kerajaan sebagai jalan menuju jalan untuk memperoleh kemuliaan akhirat."

Kemudian khalifah mengatakan, "wahai dukhan, demi Allah aku tidak pernah  mengambil sedikitpun harta dari kaum muslimin, satu dirham atausatu dinar. Sejak aku menjadi khalifah. Sungguh aku hanya memiliki harta 1000 dirham. Ambillah separuhnya dan sisahkan separuhnya.[3]

3. Tidak memiliki baju ganti

Ketika khalifah Umar Ibn Abdul Aziz  sakit, Maslamah ibn Abdul Malik menjenguknya melihatkhalifah menggunakan baju kotor, maslamah berkata kepada Fathimah, istri khalifah, " Mengapa engkau tidak mencucikan bajunya?"

Fatimah menjawab" Demi Allah beliau tidak memiliki baju yang lain. Sehingga jika kami mencucinya, beliau tiodak memakai baju."  

4. Memperhatikan orang-orangyang memiliki hutang

Khalifah Umar Ibn Abdul Aziz  pernahmenulis surat kepada pegawinya, "Bayarkan orang-orang yang punya hutang!" kemudian datang;lah sepucuk surat balasan dari suratkhalifah, "Kami menemui seorang yang punya hutang tapi dia memiliki rumah, pembantu, kuda , dan perabotan di rumahnya."

Khalifah umar menjawab, "Seorang laki-laki dari kaum muslimin memang harus memiliki rumah dan tempat tinggal, pembantu yang mencukupi pekerjaannya, kuda untu7k berjihad melawan musuh dan perabotan di rumahnya. namun demikian, dia punya utang, maka bayarlah utangyang menjadi bebannya."

 

Muawiyah ibn Abi Sofyan dan Umar ibn Abdul Aziz adalah khalifah pada masa dinasti Umayyah yang harus kita teladani karena sikap kepemimpinannya. Selain khalifah (pemimpin) yang bertanggung jawab. Beliau juga pemimpin yang menjunjung tinggi nilai islam.

DAFTAR RUJUKAN

[1] El-Basyiry, Abdullah Munib. 2017. Meneladani kepemimpinan Khalifah. Imprint bumi aksara.

[2] Chamid, Nur. 2010. Jejak langkah sejarah pemikiran ekonomi islam. Yogyakarta: pustaka belajar.

[3] Karim, Adiwarman Azwar. 2016. Sejarah pemikiran ekonomi islam. jakarta: Rajawali press.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun