Mohon tunggu...
Bayu Suntara
Bayu Suntara Mohon Tunggu... FREELANCER -

Freelance Journalist, Music n coffee addict,

Selanjutnya

Tutup

Politik

"Unfriend" Myanmar Sekarang Juga

2 September 2017   12:28 Diperbarui: 4 September 2017   17:31 1360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

5) 'Strong evidence' of genocide in Myanmar, finds Al Jazeera investigation (dirilis oleh Aljazeera)

6) Dalam sebuah laporan, Fortify Rights mengatakan telah menganalisis 12 dokumen pemerintah dari tahun 1993 sampai 2013, dan menemukan bahwa kebijakan pemerintah memberlakukan "pembatasan luas atas kebebasan dasar Muslim Rohingya di negara bagian Rakhine di Myanmar. Kebijakan tersebut membatasi "gerakan, perkawinan, persalinan, rumah, dan pembangunan rumah ibadah Rohingya.

Tidak salah jika kita mengibarkan "bendera perang" atas kejahatan kemanusiaan di Rakhine Myanmar. Memang ini bukan semata karena soal sentimen agama, tapi ini sudah meluas pada soal keadilan dan hak-hak Azasi Manusia yg universal dimuka bumi dimana ratusan ribu manusia dari suatu Ethnis yang bernama  "Rohingya" menjadi "Minoritas Paling Teraniaya di Dunia" (Rilis PBB). Ada yang dibakar hidup-hidup di dalam mesjid ketika shalat shubuh, ada bayi-bayi yang ditemukan mayatnya dalam keadaan terluka oleh senjata api dan bahkan hampir tiap saat para manusia perahu itu menemui ajal karena perahunya terbalik ketika berusaha menyelamatkan diri. Terlalu pedih menggambarkan kesengsaraan saudara-saudara kita etnis Rohingya disana.

Lalu mengapa Indonesia harus segera mengambil sikap tegas??

1. Indonesia adalah negara yg sangat berpengaruh di ASEAN dan tentunya isu minoritas muslim Rohingya sangat erat dengan Indonesia sebagai negara "Pole" Islam  dengan populasi muslimnya yg terbesar di dunia.

2. Bahwa jika didiamkan tidak hanya akan menganggu stabilitas kawasan namun juga berpotensi untuk meningkatkan eskalasi "Jihad" dalam negeri yang bisa saja sasarannya berupa sasaran "antara". Indonesia sangat berpengalaman dengan isu kekerasan/konflik berlatarbelakang SARA dan jika itu terjadi artinya konflik di Myanmar bisa menyulut konflik di dalam negeri. Meskipun hal ini sangat harus kita jaga dan hindari.

3. Bahwa dalam pembukaan UUD 1945 telah tegas bahwa Indonesia mentasbihkan bahwa penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena kemerdekaan adalah hak segenap bangsa dan Indonesia sangat menjunjung tinggi nilai-nilai perdamaian dunia dan keadilan sosial serta penegakan hak azasi manusia yg semuanya termaktub dalam Pancasila.

Solidaritas Indonesia diharapkan bukan karena etnis Rohingya adalah etnis beragama Islam saja, tetapi karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang dikenal memiliki rasa kesetiakawanan yang tinggi serta sangat menjunjung tinggi kemanusiaan dan hal tersebut berlaku bagi siapapun yang berada di muka bumi.

Semoga saja dengan tulisan ini dapat membantu meyakinkan para pembaca bahwa Indonesia melalui Pemerintah harus segera mengambil sikap yang tegas bukan hanya dengan mengutuk namun segera melakukan langkah-langkah diplomatik bersama ASEAN dan PBB. Kita yang baru saja merayakan hari Idul Adha, marilah seraya memanjatkan doa semoga krisis kemanusiaan ini bisa dapat segera teratasi.

#unfriendMyanmar 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun