Rambut sangat penting untuk penampilan seseorang. Selain untuk penampilan, rambut juga berguna untuk menghindari sengatan matahari saat di luar ruangan. Untuk para wanita, rambut adalah sebuah mahkota yang juga harus dirawat begitu juga pria yang suka memelihara rambut panjang.Â
Bagi sebagian orang awam dan orang-orang yang hidupnya lurus-lurus aja, ga ada belokannya, melihat laki-laki berambut panjang atau gondrong itu aneh dan langsung berpikir ke arah negatif saja.Â
Seperti saya dulu saat masih kuliah, memelihara rambut gondrong pernah mendapatkan tanggapan dan respon yang kurang enak didengar dari tetangga dan orang sekitar. Saya pun bodo amat dan tak peduli selama orang rumah (keluarga) tidak mengkritik rambut gondrong.Â
Rambut panjang atau gondrong bagi laki-laki ini mulai populer ketika budaya hippies berjaya di Amerika Serikat di sekitar pertengahan sampai akhir era 60-an.Â
Mereka-mereka ini (hippies) menjalani kehidupan dengan budaya yang anti mainstream dan mereka ini sangat mencintai perdamaian dan kesederhanaan.Â
Budaya ini menjadi populer dan menyebar ke seluruh dunia di era awal 70-an, meskipun hippies saat itu sudah tercoreng karena kerusuhan di Altamont Free Concert bulan Desember 1969.Â
Budaya hippies, musik dan rambut gondrong yang di populerkan para hippies ini mulai diikuti oleh pemuda-pemuda di Indonesia di awal era 70-an.Â
Tak hanya di Indonesia, di negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia juga para pemuda-pemudanya memanjangkan rambut dan mengikuti style hippies.Â
Namun pemerintah Orde Baru melarang keras budaya ini masuk ke Indonesia karena tidak mencerminkan kepribadian bangsa dan merusak generasi penerus.Â
Mulailah pemerintah Orba melarang laki-laki berambut gondrong dan juga larangan rambut gondrong untuk laki-laki yang dilakukan oleh pemerintah Singapura pada awal era 70an.Â
Saat itu di Singapura, pelarangan rambut gondrong bagi laki-laki tidak hanya untuk warganya tapi juga untuk para musisi. Era 70-an awal musik rock mulai mendapatkan peminat yang banyak di seluruh dunia dan rata-rata atau hampir seluruh musisi rock mempunyai rambut gondrong. Kejadian lucu, aneh tapi nyata karena memiliki rambut gondrong ini pernah di alami Jimmy Page dengan bandnya Led Zeppelin.Â
The New Yardbirds didirikan oleh Jimmy Page di bulan September 1968 setelah merekrut John Bonham dan Robert Plant yang keduanya dulu sama-sama di satu band yaitu Band Of Joy.Â
Tak lama kemudian, Jimmy Page dkk mendapatkan kesempatan untuk sukses saat label Atlantic Records menawarkan kontrak. Peter Grant ditugaskan menjadi manajer band dan juga bisa disebut personil kelimanya The New Yardbirds karena perannya yang tidak cuma manajer, tapi juga sering menyarankan hal-hal yang bagus untuk kemajuan band.
Setelah mendapatkan kontrak, Jimmy Page dkk langsung merekam lagu-lagu yang akan dirilis untuk album debutnya. The New Yardbirds memulai tour pertamanya di Inggris di tanggal 4 Oktober 1968 hingga akhirnya di tanggal 25 Oktober 1968 nama band diganti menjadi Lead Zeppelin. Â
Lead Zeppelin sukses menggelar tournya di Inggris, di awal karir mereka dan mendapatkan penggemar di Amerika Serikat. Nama band Lead Zeppelin pun dirubah kembali menjadi Led Zeppelin untuk menghindari kesalahan pengucapan kata.
Tanggal 12 Januari 1969, Led Zeppelin merilis album debutnya "Led Zeppelin I" yang musik-musik nya masih terpengaruh dari musik blues Amerika yang dibawakan oleh Willie Dixon.Â
Album tersebut cukup sukses. Led Zeppelin pun kembali menjalani tour nya di Inggris dan Amerika sembari merampungkan lagu-lagu untuk album kedua mereka.Â
Led Zeppelin mulai mendapatkan perhatian dari penikmat musik di Eropa dan Amerika hingga mereka mendapatkan kesempatan untuk tampil di Woodstock 1969 namun Peter Grant sang manajer menolak karena Led Zeppelin lagi fokus untuk mendapatkan nama dan penyelesaian album kedua.Â
Tanggal 22 Oktober 1969, Led Zeppelin merilis album kedua nya "Led Zeppelin II" yang hasilnya sangat sukses. Di album ini, Jimmy Page dkk masih membawakan lagu-lagu dari Willie Dixon yang musik nya dikembangkan lagi oleh mereka.Â
Lagu "Whole Lotta Love" menjadi lagu paling hits di album ini dan pengamat musik berpendapat kalau album ini adalah album pertama yang mempelopori musik Heavy Metal. Kesuksesan album ini membuat Led Zeppelin tampil di tempat yang lebih besar yang sebelumnya hanya di ballroom dan kelab.
Memasuki tahun 1970, Jimmy Page dan Robert Plant mengasingkan diri ke Bron-Yr-Aur sebuah cottage di Wales. Mereka berdua menulis dan membuat lagu-lagu untuk album ketiga dan untuk di album ini mereka memasukan unsur musik Folk di lagu yang akan mereka rilis.Â
Album ketiga "Led Zeppelin III" dirilis tanggal 5 Oktober 1970 dan album ini cukup sukses dengan hits nya "Immigrant Song". Â Setelah mereka sukses merilis album ketiga dan menjalani sisa tour, Jimmy Page dkk membatalkan tour di tahun selanjutnya karena mereka fokus untuk pembuatan album keempat.
Led Zeppelin kemudian merekam lagu-lagu untuk album keempat dari bulan Desember tahun 1970 hingga Februari tahun 1971. Setelah kelar rekaman, mereka menggelar tour kembali dengan tempat dan penggemarnya yang lebih banyak.Â
Album keempat "Led Zeppelin IV" dirilis tanggal 8 November 1971 dan album ini menjadi album masterpiecenya Led Zeppelin dan juga menjadi salah satu album rock yang penjualannya sangat sukses. Semua lagu di album ini hits semua dan lagu yang paling dikenal di album ini adalah "Stairway to Heaven" dan "Black Dog".
Setelah album ini sukses dan Led Zeppelin mulai dikenal di dunia, Jimmy Page dkk menjalani tournya ke negara-negara Eropa Australia, Jepang, sebagian negara asia, Amerika Serikat, Kanada dan Inggris. Namun ada kejadian menarik, lucu dan membuat heran personil Led Zeppelin ketika mereka akan menjalani tournya di Singapura.
Tanggal 14 Februari 1972 tepat di hari Valentine, Led Zeppelin dijadwalkan manggung di Singapura. Jimmy Page dkk bersemangat untuk konser pertamanya di negara yang terletak di Asia Tenggara yang di gelar di luar ruangan. Namun kegirangan dan kesenangan Jimmy Page dkk sirna setelah petugas dan kepolisian di bandara mereka melarang masuk ke Singapura dan manggung di sana.
Semua personil dan kru Led Zeppelin pun bertanya-tanya, apa karena musik dan lirik yang mereka buat menyembah setan atau hal lainnya. Ternyata mereka dilarang masuk ke Singapura karena memiliki rambut panjang atau gondrong.Â
Pihak kepolisian di bandara bernegosiasi dengan pihak Led Zeppelin dan kepolisian Singapura memperbolehkan Led Zeppelin konser di Singapura kalau mereka mau memotong rambut mereka menjadi rapih dan klimis.Â
Jimmy Page, Robert Plant, John Paul Jones dan John Bonham pun kompak satu jawaban untuk tidak memotong rambut mereka dan memilih untuk membatalkan konsernya di Singapura.Â
Setelah konser mereka di Singapura batal, Led Zeppelin langsung terbang ke Australia untuk menggelar tournya di Australia yang dimulai dari tanggal 16 Februari 1971.Â
Pemerintah Singapura memang sudah menutup dan menolak keras budaya Hippies masuk ke negaranya. Mereka beranggapan kalau budaya Hippies termasuk rambut gondrongnya hanya membuat kerusuhan dan merusak moral di negara Singapura.Â
Tak hanya musisi, wisatawan asing yang datang ke Singapura pun harus rambutnya rapih dan tidak boleh gondrong, kalaupun gondrong harus dicukur langsung atau kalau tidak mau cukur lebih baik tidak ke negara Singapura.
Keputusan Led Zeppelin untuk tidak mencukur rambut saat di Singapura adalah keputusan yang sangat tepat. Setelah batal konsernya di Singapura, Led Zeppelin menjadi band rock paling sukses di era 70-an dari tahun 1971 hingga bubarnya Led Zeppelin ditanggal 4 Desember 1980 karena meninggalnya John Bonham sang penggebuk drum di tanggal 25 September 1980. Led Zeppelin sukses menjual 300 juta copy albumnya ke seluruh dunia dan menjadi salah satu band rock tersukses di dunia.
Di Indonesia, pria berambut gondrong juga dilarang oleh pemerintahan Orba dan pria-pria berambut gondrong juga bertato di cap kriminal. Artis-artis yang tampil di TV pun harus berpenampilan rapih tidak gondrong untuk pria.Â
Grup musik Bee Gees yang pernah tampil di Indonesia sekitar tahun 1973 pun mendapatkan sambutan yang tidak meriah. Usut punya usut ternyata penggemar Bee Gees yang rata-rata berambut gondrong ini takut ketika mengetahui adanya larangan pria berambut gondrong dan yang sedianya ada penyambutan meriah untuk menyambut kedatangan Bee Gees ke Indonesia pun batal digelar.
Era 70-an hingga 90-an, banyak band/musisi rock top dunia datang ke Indonesia seperti Deep Purple di bulan Desember 1975 yang saat itu sudah tidak diperkuat oleh Ian Gillan, Ritchie Blackmore dan Roger Glover, Mick Jagger di tahun 1989, Sepultura di tahun 1992 dan Metallica di tahun 1993. Musik rock juga mulai digemari dan banyak peminat nya di era 80-an yang mana banyak festival-festival musik rock yang digelar di Indonesia.
Rambut gondrong adalah sebuah kebebasan dalam berekspresi. Berekspresi itu hak semua orang dan sampai saat ini pun saya masih memelihara rambut panjang yang akan saya pelihara terus.
Long live gondrongers and lets keep rock alive.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI