Mohon tunggu...
bayu riadi
bayu riadi Mohon Tunggu... Lainnya - Spritualis Teologis, Pegiat Perdamaian

Berpikir Ilmiah dan Alamiah

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menafsir Ulang Eskatologi: Hermeneutika dan Kitab Para Nabi

18 April 2020   16:44 Diperbarui: 18 April 2020   16:52 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

4:2  dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata: "Mari, kita naik ke gunung TUHAN, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya dan supaya kita berjalan menempuhnya; sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan firman TUHAN dari Yerusalem."

4:3  Ia akan menjadi hakim antara banyak bangsa, dan akan menjadi wasit bagi suku-suku bangsa yang besar sampai ke tempat yang jauh; mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak, dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas; bangsa tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa, dan mereka tidak akan lagi belajar perang.

4:4  Tetapi mereka masing-masing akan duduk di bawah pohon anggurnya dan di bawah pohon aranya dengan tidak ada yang mengejutkan, sebab mulut TUHAN semesta alam yang mengatakannya.

4:5  Biarpun segala bangsa berjalan masing-masing demi nama allahnya, tetapi kita akan berjalan demi nama TUHAN Allah kita untuk selamanya dan seterusnya.

Sedangkan dalam eskatologi Kristen banyak merujuk pada alkitab perjanjian baru. Tema Eskatologi dalam alkitab Perjanjian Baru juga merefleksikan tema "penderitaan" yang sama dalam Alkitab Perjanjian Lama. Dalam alkitab Perjanjian Baru, Yesus merujuknya dengan istilah "penderitaan besar" , penyiksaan dan hari-hari pembalasan." Sebagai contoh pernyataan Nubuat akhir zaman tentang penderitaan ini dapat dilihat dalam injil (Matius 24: 15-22).

 Nubuwah Yesus tentang akhir zaman (Eskatologi) 

Untuk memahami perjalanan hidup Yesus dari sejak awal sampai akhir hidupnya di dalam dia melakukan tugas kemesiasannya, ia pernah bernubuat tentang jalannya sejarah sampai "akhir zaman". Kata "akhir zaman" selalu ditafsirkan orang dengan "zaman kehidupan ummat manusia " sampai pada hari kiamat, yaitu hari kehancuran alam dunia. Jika kita perhatikan pernyataan Yesus tentang "akhir zaman"  yang dimaksud bukan dalam makna yang demikian. Kata "zaman" menunjukkan pada sejarah peradaban suatu ummat atau bangsa.

Suatu bangsa atau ummat pernah mengalami "kelahiran, kehidupan dan kematian". Tidak ada suatu bangsa yang bersifat abadi. Setiap bangsa atau ummat pasti mempunyai "ajal", yaitu saat kepunahan atau kematiannya. Ini sudah merupakan kodrat atau ketetapan hukum Tu[h]an semesta alam.   

Dalam hal ummat Tuhan, terbagi atas dua macam ummat, yaitu ummat yang beriman kepada Tuhan semesta alam, dan ummat atau bangsa-bangsa yang tidak mengenal Tuhan. Kedua macam ummat ini silih berganti menguasai dunia. Ketika ummat yang berTuhan akan muncul untuk menjadi pemimpin bangsa-bangsa, didahului oleh kehancuran zaman bangsa-bangsa. Dan sebaliknya, ketika zaman ummat Tuhan akan berakhir pasti diawali dengan bencana yang akan menimpa ummat Tuhan. Kehadiran Yesus sebagai Mesias berada pada akhir zaman kekuasaan bangsa-bangsa. Zaman lama akan berganti dengan zaman baru. Zaman kerajaan setan akan berganti dengan zaman kerajaan Allah (Teokrasi). Atas dasar pemahaman ini, mari kita ikuti khotbah Yesus tentang akhir zaman (Eskatologi). (Matius 24 ayat 1-8):

                                                                      Bait Allah akan diruntuhkan

  • 1. Sesudah itu Yesus keluar dari Bait Allah, lalu pergi. Maka datanglah murid-murid-Nya dan menunjuk kepada bangunan-bangunan Bait Allah.
  • 2. Ia berkata kepada mereka: "Kamu melihat semuanya itu? Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak satu batupun di sini akan dibiarkan terletak di atas batu yang lain; semuanya akan diruntuhkan."

                                                                      Permulaan Penderitaan

  • 3  Ketika Yesus duduk di atas Bukit Zaitun, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya untuk bercakap-cakap sendirian dengan Dia. Kata mereka: "Katakanlah kepada kami, bilamanakah itu akan terjadi dan apakah tanda kedatangan-Mu dan tanda kesudahan dunia?"
  • 4. Jawab Yesus kepada mereka: "Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu!
  • 5.  Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang.
  • 6.  Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya.
  • 7.  Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat.
  • 8.  Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun