Mohon tunggu...
Renaldi Bayu
Renaldi Bayu Mohon Tunggu... Mahasiswa - I'm a Student of Accounting at Udayana University.

@malleumiustitiae @refknow (Enjoy Writing, Reading and Dialectics)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Revolusi Pendidikan Tinggi: Menyikapi Dilema dan Membangun Kepribadian Kesarjanaan

20 November 2023   16:07 Diperbarui: 20 November 2023   18:37 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tantangan bagi tenaga pendidik dan mahasiswa adalah meningkatkan pemahaman dalam mengekspresikan diri di bidang literasi media, memahami informasi serta menemukan analisis untuk menyelesaikan permasalahan akademisi literasi digital. Kedua elemen tersebut harus berkolaborasi dalam menyesuaikan pada era saat ini.

Makna Kuliah (evaluasi subjektif) 

Mahasiswa membawa serta kebiasaan belajar pra-perguruan tinggi. Makna kuliah diperoleh mahasiswa karena pengalaman dalam mengikuti kuliah. Kuliah (temu kelas) merupakan satu-satunya sumber pengetahuan. Dosen merupakan dewa pengetahuan. Pengamatan: Kulian = D3C-B => Datang, Duduk, Dengar, Catat - Berpikir. itulah Kuliah sekarang Jadi hanya terjadi Copy audio Sebetulnya itu adalah adalah proses pembebalan yang Sangat luar biasa, bukan proses penajaman pikiran maka terjadi krisis penalaran.

Mahasiswa dan Pembelajaran Mandiri

  • Mahasiswa harus mampu tau dengan cara membaca. Mahasiswa harus diberi pengalaman bahwa belajar mandiri dan menjadi mengerti itu merupakan suatu yang nikmat atau menyenangkan; bahwa menguasai mata kuliah secara mendalam dan luas hanya dengan membaca itu adalah menyenangkan sehingga dan membuat kecanduan.
  • Berilah Pengalaman.
  • Berorientasilah pada proses bukan pada nilai semata.


Kemandirian belajar harus ditanamkan sejak awal kepada perserta didik atau mahasiswa, ini merupakan suatu proses dan pengalaman belajar, mahasiswa harus mempunyai kesan yang benar bahwa mereka belajar di perguruan tinggi akan sangat berbeda dengan belajar di sekolah menengah atau lembaga kurus.

"Indikator kelas berhasil adalah mahasiswa tidak sabar menunggu kelas berikutnya."

Jikalau ada pertanyaan: loh nanti apa gunanya saya bayar? Tujuan saya supaya dosen menjelaskan kepada saya. Kalau punya pikiran seperti itu harus di delete dari otaknya itu.

Hal tersebut bisa diibaratkan seperti seorang yang membeli tiket konser musik, tetapi hanya ingin mendengar lagu-lagu yang sudah dikenalnya saja. Mereka tidak ingin mendengar lagu baru atau improvisasi dari musisi, padahal hal tersebut bisa memberikan pengalaman yang berbeda dan memperkaya pengetahuan musik mereka. Dalam konteks pendidikan, mahasiswa seharusnya tidak hanya mengharapkan dosen untuk menjelaskan apa yang sudah mereka ketahui, tetapi juga untuk membuka wawasan baru dan memperkaya pengetahuan mereka. Jika mahasiswa hanya berfokus pada apa yang mereka ingin dengar saja, hal tersebut sama seperti membatasi diri mereka sendiri untuk belajar dan berkembang. Oleh karena itu, pemikiran seperti itu sebaiknya dihapus dari pikiran mereka.

ziliun.com 
ziliun.com 

Mereka yang belajar di perguruan tinggi dituntut tidak hanya mempunyai keterampilan teknis tetapi juga mempunyai daya dan kerangka pikir nalar serta sikap mental, kepribadian, dan kearifan tertentu penulis sebut sebagai kepribadian kesarjanaan atau kecendekiaan sehingga mereka mempunyai wawasan yang luas dan berbeda dengan mereka yang tidak mengenyam pendidikan tinggi dalam menghadapi masalah-masalah dalam dunia nyata masyarakat. Kepribadian tersebut akhirnya membedakan mereka yang memang benar-benar telah belajar di perguruan tinggi dan tidak. Kepribadian tersebut akan terefleksi dari sikap, tindakan, dan penampilan bukan karena kesombongan tetapi karena memang itulah yang harus melekat pada seorang sarjana dan masyarakat akan memakluminya.

Beberapa atribut yang membentuk kepribadian kesarjanaan adalah:

  • Penguasaan pengetahuan yang mendalam dalam disiplin ilmu
  • Kemampuan penalaran dan artikulasi
  • Penguasaan bahasa kesarjanaan
  • Kesantunan dalam pergaulan ilmiah, profesional, dan sosial.
  • Kearifan berkaitan dengan disiplin ilmu.

Kearifan timbul dan terbangun dalam diri seorang sarjana karena proses belajar dan refleksi terhadap pengalaman-pengalaman yang berkaitan dengan disiplin ilmunya. Memberi ciri-ciri manusia arif yaitu mempunyai yang luas to be learned, Kecerdikan smartness Akal sehat common sense, Tilikan insight, yaitu mengenal inti hal-hal yang diketahui Sikap hati-hati prudence, discrete. Pemahaman terhadap norma-norma kebenaran Kemampuan mencerna to digest pengalaman hidup.

Kemampuan Penalaran dan Artikulasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun