Mohon tunggu...
Bayu Pratama
Bayu Pratama Mohon Tunggu... Administrasi - Bekerja di BPS sejak tahun 2009

ASN di Badan Pusat Statistik Kabupaten Pandeglang, Banten

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Memaknai Arti Bonus Demografi

14 Desember 2018   15:05 Diperbarui: 14 Desember 2018   16:05 2733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hasil penghitungan proyeksi penduduk menunjukkan tren angka kelahiran total (TFR) yang semakin menurun, adanya kebijakan pengendalian penduduk pada masa orde baru, telah merubah perilaku melahirkan yang berakibat pada penurunan TFR. 

TFR provinsi Banten hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) tahun 2015 sebesar 2,35 menurun jika dibandingkan hasil Sensus Penduduk tahun 2010 (SP2010) sebesar 2,55. Kemudian TFR ditargetkan pada tahun 2030 nanti akan mencapai 1,9. Angka ini berarti bahwa, secara rata-rata setiap wanita direncanakan hanya akan melahirkan 1-2 anak selama masa hidupnya, sedangkan fakta yang ada pada saat ini adalah jumlah anak yang dimiliki masih berkisar 2-3 orang. 

Dengan demikian diharapkan kualitas keluarga di provinsi Banten akan dapat ditingkatkan, karena setiap keluarga akan lebih fokus dalam meningkatkan kualitas anak daripada menambah jumlah anak. Kenyataan ini kemudian akan menjadikan struktur umur penduduk dibawah usia 15 tahun di provinsi Banten semakin menurun. Menurunnya proporsi anak-anak ini tentunya akan meringankan beban pemerintah dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar mereka.

Sebaliknya, proporsi penduduk usia kerja justru meningkat dengan pesat. Bertambahnya penduduk ini juga mengindikasikan bahwa jumlah penduduk usia produktif (15-64 tahun) juga akan bertambah. Hal ini juga sebagai akibat dari tingginya tingkat kelahiran di masa lalu dan besarnya jumlah migran masuk. Bertambahnya penduduk usia produktif ini merupakan 2 sisi mata uang yang berlawanan, yaitu sukses atau gagal. 

Sukses jika penduduk usia produktif tersebut memiliki kualitas yang kemudian akan menjadi peluang untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan penduduk. Karena bertambahnya penduduk usia produktif berarti bertambahnya angkatan kerja, mengingat pada masa tahun 2015 provinsi Banten sudah mulai memasuki masa "bonus demografi" yang nantinya akan mencapai puncaknya pada tahun 2030. 

Selanjutnya, gagal jika penduduk usai produktif tersebut tidak memiliki kualitas yang kemudian akan menghambat pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan penduduk akan berkurang, meningkatnya pengangguran, kemiskinan, gizi buruk, dll karena tidak memiliki kualitas untuk meningkatkan kesejahteraan secara ekonomi. Dalam hal ini, bonus demografi tidak akan dipetik justru akan menjadi beban secara ekonomi.

Upaya Pemanfaatan Bonus Demografi

Menurut Direktur Eksekutif The United Nations Population Fund (UNFPA) Babatunde Osotimehin, kualitas penduduk menjadi kunci keberhasilan Indonesia dalam memanfaatkan puncak bonus demografi. "Indonesia butuh investasi edukasi formal, vokasional, serta kesehatan," tutur beliau.

Selaras dengan hal itu, banyak hal yang perlu dilakukan untuk dapat memanfaatkan bonus demografi yang seharusnya sudah dapat kita nikmati ini. Antara lain adalah dengan menyediakan kesempatan kerja produktif untuk dimasuki oleh supply tenaga kerja yang semakin meningkat. Angka pengangguran provinsi Banten tahun 2018 sudah menunjukkan penurunan, dari 9,28 persen di tahun 2017 menjadi 8,52 persen di tahun 2018. 

Namun hal ini juga harus dimaknai bahwa mereka yang sudah bekerja diharapkan merupakan pekerja pada sektor usaha-usaha produktif atau pada usaha yang akan dapat menarik pekerja lebih banyak lagi. Bonus demografi akan dapat mensejahterakan rakyat, jika semua penduduk usia kerja mempunyai pekerjaan yang produktif. Selain itu, peran perempuan dalam pasar kerja akan dapat membantu pendapatan keluarga yang kemudian dapat meningkatkan pendapatan perkapita.

Pendapatan keluarga ini juga akan meningkatkan tabungan masyarakat yang kemudian akan diinvestasikan oleh lembaga keuangan pembangunan ekonomi. Peningkatan pendapatan tersebut kemudian dapat digunakan untuk meningkatkan investasi peningkatan kualitas SDM dalam berbagai sektor.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun