Mohon tunggu...
Bayu Pratama
Bayu Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Hobi saya berolahraga seperti bermain voli dan futsal

Selanjutnya

Tutup

Surabaya

Surabaya Dalam Toleransi:Potret Enam Tempat Ibadah Yang Hidup Berdampingan

30 November 2024   17:56 Diperbarui: 30 November 2024   17:56 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup rukun berdampingan antar umat beragama. Dambaan semua orang dalam bersosial. Seperti kerukunan umat beragama di Royal Residence Wiyung, Surabaya yang bisa menjadi contoh toleransi antar umat beragama. Toleransi itu diwujudkan dengan 6 tempat ibadah berbeda yang berdiri saling berdampingan. Dalam kesehariannya, kota ini menjadi rumah bagi berbagai tempat ibadah yang berdiri berdampingan dengan damai, menciptakan lanskap yang menunjukkan toleransi antara umat beragama.

Yang menarik, selain berdampingan, keenam rumah ibadah itu tidak menggunakan pagar atau pembatas lainnya. Sehingga, lokasi rumah ibadah itu terlihat menyatu dan indah lantaran antara satu bangunan dan lainnya memiliki perbedaan gaya arsitektur masing-masing agama. Ke-6 tempat ibadah tersebut sesuai dengan agama yang diakui di Indonesia, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Enam rumah ibadah tersebut adalah Masjid Muhajirin, Vihara Buddhayana, Kapel Santo Yustinus untuk umat Katolik, dan Klenteng Ba De Miao. Kemudian Pura Sakti Raden Wijaya, serta GKI Wiyung Royal Residence untuk umat Kristen.

Berikut adalah enam tempat ibadah yang menjadi contoh nyata harmoni antarumat beragama di Kota Surabaya:

Masjid Muhajirin

Masjid Muhajirin, yang terletak di Jalan Muhajirin, adalah salah satu masjid terkemuka di Kota Surabaya. Sebagai tempat ibadah bagi umat Islam, masjid ini tidak hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan tetapi juga menjadi simbol kerukunan antar umat beragama di kota ini. Terletak berdekatan dengan tempat-tempat ibadah lainnya, Masjid Muhajirin menjadi bagian integral dari keragaman keagamaan Surabaya.

Vihara Buddhayana

Vihara Buddhayana, yang berlokasi di Jalan Kayoon, adalah tempat ibadah utama bagi umat Buddha di Surabaya. Dikelilingi oleh lingkungan yang heterogen, vihara ini menjadi tempat untuk beribadah dan meditasi bagi umat Buddha, sambil mempromosikan dialog antarumat beragama dan toleransi di kota ini.

Kapel Santo Yustinus

Kapel Santo Yustinus, yang terletak di kompleks Sekolah Katolik Santa Ursula di Jalan Kayoon, adalah tempat ibadah Katolik yang terkenal di Surabaya. Meskipun berada di sekitar area yang ramai, kapel ini memberikan ruang bagi umat Katolik untuk merayakan kepercayaan mereka dengan damai dan aman.

Klenteng Ba De Miao

Klenteng Ba De Miao, yang terletak di Jalan Sunan Ampel, adalah klenteng yang menjadi tempat ibadah bagi umat Konghucu di Surabaya. Sebagai salah satu tempat ibadah tertua di kota ini, klenteng ini mencerminkan kerukunan antar umat beragama dan menjadi pusat aktivitas keagamaan bagi umat Konghucu.

Pura Sakti Raden Wijaya

Pura Sakti Raden Wijaya, yang terletak di Jalan Kalirungkut, adalah tempat ibadah Hindu yang penting bagi komunitas Hindu di Surabaya. Dengan arsitektur yang megah dan budaya yang kaya, pura ini menjadi tempat untuk merayakan ritual keagamaan dengan memupuk toleransi dan pengertian antar umat beragama.

GKI Wiyung Royal Residence

Gereja Kristen Indonesia (GKI) Wiyung Royal Residence, yang terletak di Jalan Wiyung Indah, adalah gereja yang memainkan peran penting dalam kehidupan keagamaan umat Kristen di Surabaya. Dengan menawarkan ruang untuk beribadah dan kegiatan keagamaan lainnya, gereja ini mendorong kerukunan antar umat beragama dan integrasi sosial di lingkungan sekitarnya.

Pembangunan kompleks rumah ibadah ini menandakan keseriusan departemen Royal Residence Wiyung dalam menerapkan prinsip-prinsip Pancasila yang mulia dan memperkuat semangat toleransi antar umat beragama di Indonesia. Toleransi telah menjadi bagian integral dari warisan budaya masyarakat Indonesia dan juga menjadi faktor penting dalam menjaga keberagaman, sehingga keberagaman tersebut memiliki nilai yang istimewa.

Dalam kesimpulannya,keberagaman agama memberikan banyak pembelajaran dan pengalaman yang berharga bagi kami. Kami menyadari bahwa keberagaman agama adalah hal yang penting dan harus dihargai, serta pentingnya toleransi dan penghormatan terhadap perbedaan agama untuk menciptakan kedamaian dan harmoni di masyarakat. Kami juga menyadari bahwa sebagai individu, kita memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang toleran dan menghargai keberagaman agama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Surabaya Selengkapnya
Lihat Surabaya Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun