Hidup rukun berdampingan antar umat beragama. Dambaan semua orang dalam bersosial. Seperti kerukunan umat beragama di Royal Residence Wiyung, Surabaya yang bisa menjadi contoh toleransi antar umat beragama. Toleransi itu diwujudkan dengan 6 tempat ibadah berbeda yang berdiri saling berdampingan. Dalam kesehariannya, kota ini menjadi rumah bagi berbagai tempat ibadah yang berdiri berdampingan dengan damai, menciptakan lanskap yang menunjukkan toleransi antara umat beragama.
Yang menarik, selain berdampingan, keenam rumah ibadah itu tidak menggunakan pagar atau pembatas lainnya. Sehingga, lokasi rumah ibadah itu terlihat menyatu dan indah lantaran antara satu bangunan dan lainnya memiliki perbedaan gaya arsitektur masing-masing agama. Ke-6 tempat ibadah tersebut sesuai dengan agama yang diakui di Indonesia, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu. Enam rumah ibadah tersebut adalah Masjid Muhajirin, Vihara Buddhayana, Kapel Santo Yustinus untuk umat Katolik, dan Klenteng Ba De Miao. Kemudian Pura Sakti Raden Wijaya, serta GKI Wiyung Royal Residence untuk umat Kristen.
Berikut adalah enam tempat ibadah yang menjadi contoh nyata harmoni antarumat beragama di Kota Surabaya:
Masjid Muhajirin
Masjid Muhajirin, yang terletak di Jalan Muhajirin, adalah salah satu masjid terkemuka di Kota Surabaya. Sebagai tempat ibadah bagi umat Islam, masjid ini tidak hanya menjadi pusat kegiatan keagamaan tetapi juga menjadi simbol kerukunan antar umat beragama di kota ini. Terletak berdekatan dengan tempat-tempat ibadah lainnya, Masjid Muhajirin menjadi bagian integral dari keragaman keagamaan Surabaya.
Vihara Buddhayana
Vihara Buddhayana, yang berlokasi di Jalan Kayoon, adalah tempat ibadah utama bagi umat Buddha di Surabaya. Dikelilingi oleh lingkungan yang heterogen, vihara ini menjadi tempat untuk beribadah dan meditasi bagi umat Buddha, sambil mempromosikan dialog antarumat beragama dan toleransi di kota ini.
Kapel Santo Yustinus
Kapel Santo Yustinus, yang terletak di kompleks Sekolah Katolik Santa Ursula di Jalan Kayoon, adalah tempat ibadah Katolik yang terkenal di Surabaya. Meskipun berada di sekitar area yang ramai, kapel ini memberikan ruang bagi umat Katolik untuk merayakan kepercayaan mereka dengan damai dan aman.
Klenteng Ba De Miao
Klenteng Ba De Miao, yang terletak di Jalan Sunan Ampel, adalah klenteng yang menjadi tempat ibadah bagi umat Konghucu di Surabaya. Sebagai salah satu tempat ibadah tertua di kota ini, klenteng ini mencerminkan kerukunan antar umat beragama dan menjadi pusat aktivitas keagamaan bagi umat Konghucu.
Pura Sakti Raden Wijaya
Pura Sakti Raden Wijaya, yang terletak di Jalan Kalirungkut, adalah tempat ibadah Hindu yang penting bagi komunitas Hindu di Surabaya. Dengan arsitektur yang megah dan budaya yang kaya, pura ini menjadi tempat untuk merayakan ritual keagamaan dengan memupuk toleransi dan pengertian antar umat beragama.
GKI Wiyung Royal Residence
Gereja Kristen Indonesia (GKI) Wiyung Royal Residence, yang terletak di Jalan Wiyung Indah, adalah gereja yang memainkan peran penting dalam kehidupan keagamaan umat Kristen di Surabaya. Dengan menawarkan ruang untuk beribadah dan kegiatan keagamaan lainnya, gereja ini mendorong kerukunan antar umat beragama dan integrasi sosial di lingkungan sekitarnya.
Pembangunan kompleks rumah ibadah ini menandakan keseriusan departemen Royal Residence Wiyung dalam menerapkan prinsip-prinsip Pancasila yang mulia dan memperkuat semangat toleransi antar umat beragama di Indonesia. Toleransi telah menjadi bagian integral dari warisan budaya masyarakat Indonesia dan juga menjadi faktor penting dalam menjaga keberagaman, sehingga keberagaman tersebut memiliki nilai yang istimewa.
Dalam kesimpulannya,keberagaman agama memberikan banyak pembelajaran dan pengalaman yang berharga bagi kami. Kami menyadari bahwa keberagaman agama adalah hal yang penting dan harus dihargai, serta pentingnya toleransi dan penghormatan terhadap perbedaan agama untuk menciptakan kedamaian dan harmoni di masyarakat. Kami juga menyadari bahwa sebagai individu, kita memiliki peran penting dalam menciptakan lingkungan yang toleran dan menghargai keberagaman agama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H