Entah itu tahun berapa. Yang jelas saya masih kecil. Ponsel Android dengan segudang fungsi pun belum ada. Lagu-lagu belum bisa disetel di ponsel seingat saya, karena saya masih punya MP3 player saat itu.
Di bulan puasa saat itu, sinetron Ramadan yang menjadi top of mind bagi saya adalah Kiamat Sudah DekatThe Series. Karena begitu suka, saya bisa menontonnya dua kali, di waktu sahur dan berbuka.
Humor-humornya segar dan ngena. Memang kalau Kang Dedy Mizwar buat tayangan mah rasa-rasanya ga ada yang gagal. Apalagi tayangan Ramadan. Sejak zaman Lorong Waktu saya ikuti terus sinetron Ramadannya. Sayang, Ramadan ini dia tak bisa tampil di layar kaca.
Oke, kembali ke Kiamat Sudah Dekat. Selain isi tayangannya, saya juga suka dengan sound track-nya. Energik dan penuh kritik.
Saya rekamlah sound track itu dengan ponsel Bapak. Ya mau bagaimana lagi, berkas digitalnya saya tak punya. Diputar di MP3 jadi tak bisa.
Sekalian mumpung suasana Ramadan, saya rekam juga suara saya saat sedang azan. Karena di bulan Ramadan, saya yakin tak ada suara yang lebih merdu dan lebih dinantikan oleh semua orang daripada azan. Terutama azan magrib. Hehe.
Dengan bekal dua buah suara rekaman itu, saya gantilah pengaturan dering ponsel Bapak. Suara azan saya jadikan bunyi alarm, maksudnya supaya kita selalu dekat dengan panggilan-Nya. Sedangkan lagu Kiamat Sudah Dekat menjadi bunyi dering. Mantap ga tuh ponsel jadinya?
Oh iya, karena itu ponsel punya Bapak, jadi selama kerja otomatis dibawa. Saya mengotak-atiknya hanya saat Bapak berada di rumah. Kecuali hari libur. Nah, masalahnya ternyata saya lupa setel alarm jamnya. Alarmnya masih disesuaikan dengan jam-jam liburan kemarin. Misalnya, ada alarm pukul 8 pagi.
Nah, pukul 8 di hari kerja biasanya Bapak masih berada di dalam bus dalam perjalanan ke kantor. Menurut pengakuan Bapak, pagi itu bus penuh sesak. Yang berdiri banyak, termasuk Bapak.
Allaahu akbar... Allaahu akbar....
Allaahu akbar... Allaahu akbar....
Suara azan menggema, memecah suasana. Dalam bayangan saya, adegan ini mirip dengan tagline Miss Indonesia, "semua mata tertuju padamu". Haha. Semua penumpang menengok ke Bapak. Suara speakernya saya atur maksimal. Kalau dinyalakan di rumah saja seisi rumah bisa dengar.
Entah apa yang ada di hati sanubari penumpang saat itu. Mungkin berpikir aneh ya, "Ngapain nih ada orang nyetel azan pagi-pagi." Atau ada juga yang membatin, "Udah mau buka aja nih."
Tetapi keanehan belum berhenti bagi Bapak saya. Karena tiba-tiba, ada telepon masuk.
Dunia kalau sudah tua
Banyak tanda-tanda, mulai terbaca
Semua serba terbalik
Lelaki ingin cantik
Perempuan, ingin tampan....
Lagu Kiamat Sudah Dekat berbunyi menghentak. Seisi bus pasti semakin terhenyak. Sudah sebelumnya ada suara azan, sekarang lagu Kiamat Sudah Dekat dimainkan. Mungkin penumpang lain geleng-geleng kepala mendengarnya. Anti-mainstream.
Di rumah, setelah pulang kerja, Bapak ceritakan masalah itu. Katanya, dia malu juga. Tapi ya sudah mau bagaimana. Akhirnya, rekaman saya dihapus semuanya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI