[caption caption="Maket Rusunsewa BPJS Ketenagakerjaan Kabil. (Bayu M. Wicaksono)"][/caption]Selain menjalankan program berdasarkan undang-undang: jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan jaminan pensiun, BPJS Ketenagakerjaan juga menyediakan layanan terkait perumahan. Hal tersebut merupakan wujud komitmen BPJS Ketenagakerjaan untuk memberikan total benefit ‘manfaat menyeluruh’ bagi para pesertanya.
Salah satu cara untuk memberikan manfaat perumahan adalah dengan mendirikan rumah susun sejahtera sewa (rusunsewa). Higga saat ini, sudah ada empat rusunsewa yang dibangun BPJS Ketenagakerjaan. Tiga rusunsewa berada di Batam dan satu lainnya terdapat di Cikarang. Keempat rusunsewa tersebut memiliki 1.887 kamar yang tiap-tiap kamarnya dapat dihuni empat orang.
Menurut rencana, di tahun ini akan dibangun lagi rusunsewa di tujuh kota: Manado, Surabaya, Sidoarjo, Semarang, Bandung, Jakarta, dan Medan. Daerah-daerah tempat pembangunan rusunsewa adalah daerah industri yang memiliki banyak tenaga kerja. Rusunsewa pun berlokasi tidak jauh dari kawasan industri sehingga pekerja tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk transportasi.
Seluruh rusunsewa yang dibangun BPJS Ketenagakerjaan dikelola oleh PT Binajasa Abadikarya (PT Bijak). PT Bijak dahulu merupakan anak usaha PT Jamsostek sebelum kemudian bertransformasi menjadi BPJS Ketenagakerjaaan. Setelah menjadi BPJS Ketenagakerjaan pun penyertaan modal di PT Bijak tetap dipertahankan dan dihitung sebagai sebuah investasi layaknya portofolio investasi lainnya.
[caption caption="Kartu BPJS Ketenagakerjaan milik Seno Kusumo, salah satu penghuni Rusunsewa BPJS Ketenagakerjaan Kabil. (Bayu M. Wicaksono)"]
Biaya hunian di rusunsewa tentu bisa menjadi lebih murah jika satu kamar dihuni oleh empat orang, seperti penulis. Penulis yang juga tinggal di rusunsewa yang sama hanya membayar 155 ribu rupiah saja walaupun tinggal di lantai yang lebih rendah dengan biaya sewa kamar yang lebih mahal.
Selain karena biaya biaya kamar yang terjangkau, Seno yang merupakan karyawan di Hanggar Batam Aero Technic (Lion Group) memilih tinggal di Rusunsewa Kabil karena tersedia fasilitas antar jemput dari perusahaan. Hal tersebut mungkin dilakukan karena Lion Group memang mengonsentrasikan hunian karyawannya di Rusunsewa Kabil dan Rusunawa BP Batam yang berlokasi di sebelahnya.
Housing Manager Rusunsewa Kabil Dev Ivan menerangkan bahwa selain Lion Group, ada beberapa perusahaan lain yang menempatkan pekerjanya di rusunsewa itu, seperti Citra Tubindo, SMOE, Montigo, dan Kinema. Meskipun begitu, pekerja secara perorangan juga boleh menempati rusunsewa selama merupakan peserta BPJS Ketenagakerjaan.
Untuk mengoptimalkan manfaat rusunsewa, pihak pengelola Rusunsewa Kabil sudah sering melakukan sosialisasi kepada perusahaan-perusahaan, utamanya yang berada di Kawasan Industri Terpadu Kabil. Sayangnya, mulai awal beroperasi sejak 2012, tingkat keterisian kamar di Rusunsewa Kabil baru mencapai 85% atau 850 kamar dari 1.000 kamar yang tersedia. Padahal, Rusunsewa Kabil masih memiliki lahan yang dapat digunakan untuk membangun delapan twin block lagi atau sama dengan 800 kamar.
[caption caption="Deretan twin block Rusunsewa BPJS Ketenagakerjaan Kabil (2/1/2016). (Bayu M. Wicaksono)"]
Memiliki rumah